- Kemenpora mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
- Kemenpora kali terakhir mendapat predikat tersebut pada 2009. Selama kurun waktu itu pula, Kemenpora beberapa kali disorot karena laporan keuangannya.
- Tak ayal dengan pencapaian ini, banyak pihak yang memberikan apresiasi.
SKOR.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendapat sambutan positif dari sejumlah insan olahraga Indonesia usai menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Ya, Kemenpora mendapatkan redikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) untuk Pelaporan Keuangan Tahun 2019.
Menpora Zainudin Amali mengatakan penghargaan dari Kemenkeu merupakan sebuah kehormatan bagi institusinya karena diraih dalam rentang 10 tahun.
Kemenpora kali terakhir mendapatkannya pada 2009. Selama kurun waktu itu pula, Kemenpora beberapa kali disorot karena laporan keuangannya.
Tak ayal pencapaian kali ini mendapat sambutan hangat dari sejumlah pihak. Seperti dari Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lili Pintauli Siregar.
Menurutnya, penghargaan WTP yang diraih merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran yang ada di Kemenpora.
“Kerja keras menerima WTP adalah bukti bahwa pemimpin mampu membawa anggota untuk bekerja sesuai prosedur dan mekanisme yang sudah ada dan dengan capaian yang maksimal," kata Lili Pintauli Siregar dalam wawancara bersama Tempo.
"Tetaplah bekerja dengan profesional, semoga semua tetap dapat dilakukan sesuai rencana yang sudah dituangkan,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Manajer PB PASI Muskara Musa yang mengatakan apresiasi ini kabar yang baik untuk Kemenpora.
"Kemenpora meraih predikat WTP, barang kali, kalau menurut saya, ini adalah separuh prestasi sudah diraih oleh Kemenpora," ujar Muskara Musa.
"Tinggal kita mempertahankan dan kita meningkatkan khususnya di prestasi olahraganya. Jadi, saya menganggap WTP Kemenpora ini menjadi suatu pencapaian prestasi karena jika pembinaan administrasi baik, maka prestasi akan meningkat," ujar Muskara Musa.
Sementara pelatih atletik elite regional nomor sprint 100 m, 200 m, dan 4x100m, Eni Nuraini, juga mengapresiasi pencapaian Kemenpora meraih predikat WTP.
Menurutnya, hasil ini prestasi yang membanggakan dan tidak merugikan hingga atlet dan pelatih.
"Itu hasil yang baik yang diraih Kemenpora, jadi mereka bisa mengelola administrasi dan keuangan dengan lebih baik, sehingga tidak akan merugikan kita sebagai atlet dan pelatih," ujar Eni yang dinobatkan sebagai pelatih terbaik Asia ini.
Sambutan positif juga disampaikan dari cabang olah tenis. Ketua Umum PB Pelti Rildo Ananda Anwar, pelatih Deddy Tedjamukti, dan atlet Aldila Sutjiadi menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan tersebut.
Bagi Ketua Umum PB Pelti yang pernah berkecimpung di dunia pengawasan, WTP bukan sekadar prestasi, namun lebih jauh sudah ada kesesuaian antara perencanaan yang dibuat dengan realisasi pelaksanaan program.
"Selamat Kemenpora mendapatkan WTP, berarti pengelolaan anggaran sudah sesuai dengan perencanaan, berarti secara administrasi baik, apalagi sekarang langsung ke atlet-atlet melalui cabor," kata Ketum Pelti yang pernah menjabat Irjen KemenPUPR.
"Saya senang, sekarang semua rapi, dari Kemenpora langsung transfer, selamat atas WTP Kemenpora," kata Tedjamukti.
Para atlet pun bangga dan merasakan dampak hal tersebut semua keperluan atlet dalam menyiapkan diri menuju setiap event menjadi mudah.
"Selamat kepada Kemenpora atas penghargaan WTP dari BPK dan Kemenkeu, semoga selalu sukses dan jaya," ucap Aldila.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Joan Mir: Persaingan Juara Dunia MotoGP 2020 Baru Dimulaihttps://t.co/gP8pZAIf8n— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 22, 2020
Berita Kemenpora Lainnya:
MoU BNPB dan Kemenpora Tandai Kembalinya Kompetisi Olahraga di Indonesia
Empat Pengda Cabor di Yogyakarta Terima Bantuan APD dari Kemenpora