- Olimpiade dikenal sebagai pesta olahraga dengan kasta tertinggi.
- Cabang olahraga dan atlet yang bisa tampil dalam Olimpiade, tak sembarangan.
- Sejarah mencatat ada beberapa cabang olahraga yang tak lazim dipertandingkan dalam Olimpiade.
SKOR.id – Olimpiade adalah pesta olahraga empat tahunan yang mempertandingkan banyak cabang olahraga. Pesertanya, ribuan atlet-atlet terbaik dari seluruh dunia.
Merujuk pada status Olimpiade sebagai pesta olahraga dengan level tertinggi, cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan hingga atlet-atletnya pun pilihan.
Tak heran bila Olimpiade menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan atlet. Tidak terkecuali bagi para negara peserta yang menganggap ajang ini punya gengsi tersendiri.
Tapi, siapa yang menyangka bahwa dalam sejarah penyelenggaraan Olimpiade, nomor-nomor “aneh” pernah dipertandingankan seperti lomba menembak merpati.
Sebagai informasi, Olimpiade Kuno diselenggarakan di Olympia, Yunani, mulai abad kedelapan Sebelum Masehi (SM) hingga abad keempat Masehi.
Pada akhirnya, Baron Pierre de Coubertin mendirikan Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 1894, sekaligus jadi cikal Olimpiade modern pertama di Athena, 1896.
Dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020 yang jatuh pada 9 September, Skor.id coba merangkum perjalanan cabang olahraga, salah satunya di Olimpiade.
Berikut nomor-nomor pertandingan yang dianggap tak lazim untuk dipentaskan dalam Olimpiade, dikutip dari berbagai sumber:
1. Tembak Merpati
Lomba menembak merpati yang dilakukan secara langsung dipertandingkan pada Olimpiade 1900 Paris, Prancis. Pemenangnya adalah mereka yang menjatuhkan target paling banyak.
Leon de Lunden, atlet asal Belgia, berhak atas medali emas dalam lomba tembak merpati pada Olimpiade 1900. Dia berhasil menjatuhkan 21 merpati.
Ada 300 burung merpati yang tewas selama, sekaligus menjadikan Olimpiade 1900 Paris sebagai yang pertama dan satu-satunya di mana ada hewan yang dibunuh untuk olahraga.
2. Menyelam
Atlet pada nomor ini diharuskan menyelam di dalam kolam, setidaknya satu menit. Siapa yang bertahan paling lama akan keluar sebagai pemenang.
Lomba menyelam pertama dan terakhir dipertandingkan pada Olimpiade 1904 St. Louis. Kala itu, kelima peserta berasal dari Amerika Serikat (AS).
3. Lomba Panjat Tali
Lomba panjat tali pertama kali dipertandingkan pada Olimpiade 1896 Athena, di mana para peserta harus menaiki sebuah tali tunggal sepanjang 14 meter.
Pada edisi perdana, pemenang dinilai berdasarkan waktu dan gaya saat memanjat. Kala itu, Nikolaos Andriakopoulos dari Yunani keluar sebagai juara.
Namun, selanjutnya, kecepatan menjadi satu-satunya unsur penilaian. Lomba panjat tali terakhir kali dipertandingkan pada Olimpiade 1932 Los Angeles.
4. Duel Pistol
Tak seperti namanya, peserta dalam lomba duel pistol tak menembak satu sama lain, melainkan dada boneka yang sudah dipercantik dengan mantel dan rok.
Lomba duel pistol pertama kali dipertandingkan pada Olimpiade 1906 di Athena, Yunani. Kemudian, Olimpiade 1912 di Stockholm, Belgia.
Leon Moreaux (Prancis) berhak atas medali emas untuk nomor duel pistol 20 meter pada Olimpiade 1906. Lalu, Konstantinos Skarlatos (Yunani), untuk 30 meter.
5. Renang Indah Individu
Lazimnya, renang indah (synchronized swimming) dimainkan secara beregu oleh atlet-atlet putri karena unsur penilaian, salah satunya adalah sinkronisasi gerakan.
Namun, pada Olimpade 1984, 1988, dan 1992, renang indah dilombakan secara individu. Seberapa baik atlet menari di air, termasuk dalam mengikuti musik, jadi penilaian.
Renang indah individu tak lagi dipertandingkan usai Olimpiade 1992 Barcelona. Adapun untuk nomor beregu, bertahan sampai sekarang.
6. Club Swinging
Club swinging adalah olahraga menggerakkan bantal besar berbentuk pin boling di sekitar tubuh atlet yang bersangkutan.
Meski dianggap sebagai olahraga yang sangat tidak lazim, club swinging dipertandingkan dalam Olimpiade 1904 dan 1932.
Sebagian orang menganggap club swinging mirip dengan senam ritmik. Tapi, tidak demikian dengan lainnya hingga tak lagi dimainkan.
George Roth (AS) yang kala itu berstatus pengangguran, meraih emas club swinging yang dipentaskan pada Olimpiade 1932.
Namun, beberapa detik usai menyabet emas di hadapan 60.000 penonton, George Roth meninggalkan arena dan mencari tumpangan untuk pulang.
7. Sepeda Tandem
Biasanya, orang melihat sepeda tandem di tempat-tempat wisata. Tapi, siapa yang menyangka kalau kegiatan ini pernah dilombakan di Olimpiade.
Sepeda tandem pernah menjadi bagian dari pesta olahraga empat tahunan ini. Tepatnya, pada Olimpiade 1906 dan 1972.
Vladimir Semenets/Igor Tselovalnikov yang memperkuat Uni Soviet, meraih emas pada nomor sepeda tandem Olimpiade 1972.
Adapun lomba sepeda tandem dimainkan oleh dua tim yang masing-masing berisi orang. Mereka adu cepat dalam lintasan 2.000 meter.
8. Tarik Tambang
Tarik tambang yang biasa kita lihat dalam kegiatan outing dan 17 Agustus-an ternyata pernah dipertandingkan pada Olimpiade 1900, 1904, 1908, 1912, dan 1920.
Jika merujuk pada pertandingan di Olimpiade, masing-masing sisi tambang diisi delapan orang dari tim berbeda. Lalu, mereka harus menarik lawan sejauh enam kaki.
Final tarik tambang pada Olimpiade 1908 dianggap kontroversial. Inggris yang pulang dengan medali emas, dinilai curang karena memakai alas kaki ilegal.
9. Renang Rintang
Olimpiade 1900 menjadi satu-satunya edisi di mana lomba renang rintang 200 meter dipertandingkan. Atlet yang tampil pada nomor ini harus melewati tiga rintangan.
Perenang harus memanjat tiang, melewati deretan perahu, dan berenang di bawah deretan perahu lainnya untuk mencapai garis finis.
10. Kabaddi
Kabaddi merupakan olahraga pedesaan India kuno dan pernah dipertandingkan dalam Olimpiade 1936 di Berlin. Cara bermainnya mirip dengan galasin atau gobak sodor.
Sayang, soal masuknya kabaddi pada Olimpiade 1936, masih jadi perdebatan. Panitia tak mencatat itu sebagai olahraga ekshibisi.
Namun, mereka yang tampil dalam pertandingan kabaddi meyakini kalau itu sebagai bagian dari program Olimpiade.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Nicole Scherzinger, Penyanyi Seksi yang Memikat Banyak Atlethttps://t.co/Dg9Xm1rliB— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 3, 2020
Berita Olimpiade Lainnya:
PM Jepang Mundur, Panitia Tokyo 2020 Sebut Olimpiade dan Paralimpiade Tak Terpengaruh
NOC Indonesia Berharap Mundurnya PM Jepang Tak Ganggu Persiapan Olimpiade Tokyo