- Kegiatan pelatnas angkat besi berjalan normal selama bulan ramadan dan pandemi Covid-19.
- Selama ramadan, para lifter melakukan tarawih hingga tadarus dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
- Ketua Umum PP PABBSI Rosan Roeslani mengunjungi pelatnas angkat besi pada hari raya Idulfitri, Minggu (24/5/2020).
SKOR.id – Selama bulan ramadan, para atlet angkat besi Indonesia yang tergabung di pemusatan latihan nasional (pelatnas) menjalani salat tarawih bersama di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Biasanya, yang menjadi imam adalah salah satu dari tim pelatih, yakni Muhammad Rusli. Selesai tarawih, atlet juga dibimbing melakukan tadarus atau membaca Al-Qur’an bersama.
Pada ramadan tahun ini, lifter Muhammad Faathir berhasil khatam Al-Qur’an. Dan pada Hari Raya Idulfitri, Minggu (24/5/2020), mereka melakukan salat Ied bersama.
Semua itu dilakukan di lingkungan pelatnas angkat besi di MES Marinir, Kwini, Senen, Jakarta Pusat, tanpa melibatkan orang dari luar. Muhammad Rusli kembali menjadi imam salat Ied.
Berita Angkat Besi Lainnya: PB PABBSI Memprediksi Kalender Angkat Besi Dimulai Desember
Hari itu pula, penghuni Pelatnas Kwini disambangi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Rosan Roeslani.
Kegiatan silaturahmi itu tetap dilakukan dengan protokol keamanan yang ketat. Setiap orang, termasuk Rosan Roeslani menggunakan masker dan menjaga jarak fisik (physical distancing).
Ia berpesan agar 12 lifter serta lima pelatih di MES Kwini, Jakarta Pusat, tetap menjaga kesehatan serta melanjutkan pelatnas dengan menerapkan standar yang telah ditentukan.
“Arahan pak Rosan (Roeslani), agar kegiatan pelatnas (angkat besi) diteruskan dengan menjalankan protokol kesehatan seperti physical distancing dan rutin cuci tangan,” ujar pernyataan PABBSI.
“Semua itu harus dilakukan sampai pandemi Covid-19 berlalu. Protokol yang sejauh ini sudah dijalani dengan baik agar dapat dijadikan kebiasaan pada new normal nanti.”
Meskipun Indonesia tengah dihantam pandemi virus corona, para atlet angkat besi nasional tetap menjalani pelatnas.
Bahkan, sepanjang bulan ramadan, pelatnas yang tersentralisasi di MES Kwini, dan diikuti masing-masing 6 lifter putra dan putri, tetap berjalan normal.
Luar biasanya, terjadi peningkatan dari sisi latihan yang dijalani Muhammad Faathir dan kawan-kawan kendati banyak kejuaraan yang ditunda atau dibatalkan akibat pandemi.
Agenda ini dilakukan demi mematangkan persiapan menghadapi Olimpiade Tokyo 2020, yang akan berlangsung tahun depan, 23 Juli-8 Agustus 2021.
Angkat besi memang menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) Indonesia untuk bisa mendulang emas pada pesta olahraga empat tahunan terbesar di dunia itu.
Berita Angkat Besi Lainnya: Tetap Berlatih di Tengah PSBB, Pelatnas Angkat Besi Berlakukan Lockdown
PB PABBSI punt telah menargetkan untuk bisa kembali mempersembahkan medali untuk Indonesia seperti pada Olimpiade 2016.
Ketika itu, di Rio de Janeiro, Brasil, cabor angkat besi meraih dua medali perunggu atas nama Sri Wahyuni Agustiani (nomor 48 kg putri) dan Eko Yuli Irawan (nomor 62 kg putra).
Selama pelaksanaan pelatnas, PABBSI menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk menekan penyebaran virus corona.
Para lifter yang bersama empat pelatih dan satu pelatih kepala tidak diperkenankan bersinggungan langsung dengan orang-orang yang mengurusi makanan.
Mereka juga diwajibkan membersihkan kamarnya sendiri, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan, setiap hari. Hal ini juga berlaku di ruangan latihan.