- IOC sediakan Rp11,89 triliun untuk dana talangan Olimpiade Tokyo 2020.
- Uang tersebut merupakan bentuk tanggung jawab IOC karena penundaan Olimpiade.
- Dana dari IOC akan dibagikan kepada NOC, federasi olahraga internasional, dan Panitia Olimpiade untuk biaya persiapan.
SKOR.id - Tanggung jawab Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menjamin kelangsungan Olimpiade Tokyo 2020, tak main-main.
Sebelumnya, IOC mengatakan bakal mengganti dana akomodasi kontingen dan atlet yang terdampak mundurnya Olimpiade menjadi tahun depan.
Kini, organisasi pimpinan Thomas Bach itu mengaku sudah menyiapkan dana talangan tambahan untuk persiapan Olimpiade Tokyo 2020 lainnya.
Dilansir dari Reuters, IOC menganggarkan 800 juta dolar AS (sekitar Rp11,89 triliun) untuk Komite Olimpiade Nasional (NOC) dan panitia Olimpiade.
Berita Olimpiade Tokyo Lainnya: IOC Berencana Beri Kompensasi untuk Atlet dan Tim Olimpiade 2020
"Kami menyiapkan dana talangan hingga Rp11,89 triliun sebagai bentuk tanggung jawab organisasi atas penundaan Olimpiade Tokyo 2020," ujar Thomas Bach.
NOC mendapatkan jatah 150 juta dolar AS (sekitar Rp2,23 triliun) untuk kemudian dibagi dengan federasi olahraga internasional.
Sedangkan dana talangan 650 juta dolar AS (sekitar Rp9,66 triliun) untuk membantu Pemerintah Jepang mempersiapkan Olimpiade Tokyo, tahun depan.
"Kami terus berdiskusi dengan federasi internasional tentang konsekuensi dari penundaan ini dan selalu memperhatikan perkembangan."
Thomas Bach kembali menegaskan, IOC dan Pemerintah Jepang sangat serius mempersiapkan Olimpiade 2020, 23 Juli-8 Agustus 2021.
Atas dasar itu pula, mereka memilih untuk menunda selama satu tahun agar Olimpiade edisi ke-33 itu bisa berlangsung dengan aman dan nyaman.
"Kami bekerja dengan keyakinan penuh bahwa Olimpiade 2020, berjalan sukses. Event ini akan berjalan dalam situasi yang aman untuk seluruh partisipan."
Seputar penundaan Olimpiade 2020 hingga tahun depan, banyak pihak merasa upaya tersebut akan sia-sia jika vaksin Covid-19 tak juga ditemukan.
John Coates, salah satu anggota IOC, menyanggah argumen tersebut. Menurutnya, panitia mengikuti seluruh prosedur dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan kata lain, sukses atau tidaknya Olimpiade Tokyo, tahun depan, semata-mata bukan karena keberadaan vaksin tersebut.
Berita IOC Lainnya: Olimpiade Diundur, Dana Bantuan IOC ke NOC Indonesia Meningkat
"Adalah masukan dari WHO agar (Olimpiade) berjalan sesuai jadwal baru yang telah ditetapkan. Jadi, itu yang kami ikuti," kata John Coates.
Olimpiade Tokyo 2020 awalnya dijadwalkan 24 Juli-9 Agustus. Tapi, karena pandemi virus corona (Covid-19), rencana tersebut berubah.
IOC dan Pemerintah Jepang akhirnya menyepakati Olimpiade 2020 berlangsung 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.