- Pandemi virus corona telah membuat Kejuaraan Dunia Road Race berpotensi dipindah ke Timur Tengah.
- Sebab hingga saat ini, penyebaran Covid-19 di Eropa, khususnya Swiss yang menjadi tuan rumah, masih belum mereda.
- Kejuaraan Dunia Road Race dijadwalkan bergulir di Aigle-Martigny, Swiss, 20-27 September 2020.
SKOR.id – Kejuaraan dunia balap sepeda road race memiliki potensi untuk pindah lokasi ke Timur Tengah, November.
Hal ini dapat dilakukan jika pandemi virus corona (Covid-19) di Eropa, khususnya di Swiss tak kunjung mereda.
Berita Balap Sepeda Lainnya: UCI Rilis Kalender Baru Lomba Balap Sepeda Dunia
Berdasarkan jadwal terbaru yang telah dirilis Union Cycliste Internationale (UCI), Kejuaraan Dunia Road Race akan bergulir di Aigle-Martigny, Swiss, 20-27 September 2020.
Meski telah ditetapkan, sejumlah skenario juga telah disiapkan termasuk pemindahaan lokasi. UCI pun telah merilik Qatar dan Uni Emirat Arab, sebagai alternatif.
Pindah atau tidaknya lokasi Kejuaraan Dunia Road Race akan diputuskan pada akhir Juni.
Selain karena pandemi virus corona, adanya opsi pemindahaan ini juga karena masalah keuangan.
Pasalnya, tuan rumah harus merogok kocek yang tak sedikit untuk menggelar Kejuaraan Dunia Road Race.
Jika dipindah ke Timur Tengah, otomatis Aigle-Martigny harus menunggu hingga 2026 atau 2027 untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia kembali.
Sebab hingga 2025, tuan rumah kejuaraan dunia telah ditetapkan. Pada 2021 akan digelar di Flanders, Belgia.
Kemudian giliran Australia menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia 2022. Selanjutnya, Glasgow akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Road Race, Track, dan MTB pada 2023.
Kejuaraan Dunia Road Race 2024 digelar di Zurich, Swiss. Kemudian bergeser ke Afrika pada 2025.
Meski demikian, penyelenggara Kejuaraan Dunia Road Race 2020, Gregory Devaud, mengatakan pihaknya akan berusaha keras untuk tetap menggelar ajang tersebut di Swiss.
Berita Balap Sepeda Lainnya: Tim Balap Sepeda BMX Indonesia Butuh Peralatan Latihan Virtual
"Kami harus konsisten dalam keputusan yang telah diambil. Tapi, kami juga tak bisa keras kepala. Dalam situasi saat ini, harus digelar musim gugur tahun ini atau tidak pernah," katanya.
“Pada sisi lain, kami bisa membayangkan penundaan ke masa depan. Seperti 2026 atau 2027. Akan tetapi, hal itu mungkin akan berada pada model yang berbeda,” ujarnya.