- Lukman Niode, legenda renang Indonesia, meninggal dunia di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
- Lukman Niode yang memiliki prestasi gemilang sebagai atlet itu juga memiliki karier yang baik dalam organisasi.
- Para perenang, atlet, dan rekan Lukman Niode menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas sosok yang dikenal pintar dan selalu ingin membagikan ilmunya ini.
SKOR.id - Mantan perenang Indonesia, Lukman Niode, meninggal dunia di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Lukman Niode meninggal dunia dalam usia 56 tahun.
Berita Lukman Niode Lain: Mantan Perenang Nasional Lukman Niode dalam Perawatan
Masalah pernapasan disinyalir menjadi salah satu alasan Lukman Niode meningggal.
Sepanjang kariernya sebagai atlet dan pengurus olahraga, Lukman Niode dikenal sebagai sosok yang memberikan dukungan kepada orang lain dan sangat pintar.
Ya, Luki, sapaan akrabnya, mewakili Indonesia pada Olimpiade 1984 di Los Angeles, AS, dan sempat bergabung dengan kepengurusan INASGOC ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Bahkan, Luki juga merupakan bagian dari IOA (Asosiasi Olimpian Indonesia).
Dedeh Erawati, atlet atletik Indonesia yang juga merupakan anggota IOA menyatakan rasa duka cita yang mendalam dengan kepergian Lukman Niode.
"Menurut saya, beliau salah satu atlet yang sangat smart, mengerti banyak hal, dan salah satu orang yang sangat ingin organisasi olahraga bisa berjalan sesuai fungsinya," ucap Dedeh Erawati kepada Skor.id, Jumat (17/4/2020).
"Saya banyak belajar dan diajar oleh beliau tentang organisasi olahraga," kata Dedeh Erawati, pelari gawang yang mewakili Indonesia dalam Olimpiade 2008.
Bagi para perenang nasional yang masih aktif, Luki juga dianggap sebagai sosok yang memberikan dukungan luar biasa.
Apalagi, Luki memang sangat berprestasi. Ya, dia sempat memegang rekor Asia nomor 100 meter gaya punggung putra.
"Saya menyampaikan rasa duka cita dan semoga amal ibadahnya di terima di sisi Tuhan yang Maha Esa," kata I Gede Siman Sudartawa, perenang Indonesia.
"Bang Luki adalah orang selalu mendukung supaya saya bisa menjadi lebih baik lagi. Dia selalu mengatakan kepada saya 'Ayo coba terus di 100 meternya. Lampaui lagi waktu terbaik kamu.' Dia selalu memberikan motivasi," ujar I Gede Siman Sudartawa.
Dukungan Luki untuk I Gede Siman Sudartawa yang mewakili Indonesia pada Olimpiade 2012 itu juga dialami oleh sesama perenang pelatnas, Glenn Victor Sutanto.
"Dia (Luki) selalu postitif, selalu memberikan semangat, dia motivator yang baik dan tidak sungkan untuk membagikan ilmunya," ujar Glenn Victor Sutanto, perenang yang membawa nama Indonesia dalam Olimpiade 2016.
Dari sisi organisasi, Luki yang sempat bergabung dengan INASGOC juga mendapatkan apresiasi yang tinggi.
Ratna Irsana, Wakil Direktur Media & Public Relations Asian Games 2018 (INASGOC), mengenang sosok Luki.
Berita Lukman Niode Lain: Lukman Niode Berpulang, Menpora Berduka
"Luki, begitu biasanya alm. Lukman Niode dipanggil oleh teman-teman, saya kenal sejak 2010 waktu persiapan pelaksanaan SEA Games 2011," kata Ratna Irsana.
"Luki mau belajar banyak mengenai public relations dari saya. Dia banyak berbagi ilmu yang dimilikinya pada saya. Such a nice and wonderful friend to me and most of people who knows him," kata Ratna Irsana.
Selamat jalan Lukman Niode.