- Sempat ngotot menggelar Tour de France 2020, ASO selaku pihak penyelenggara mulai mempertimbangkan opsi pengganti.
- Tour de France 2020 memiliki kans untuk memundurkan jadwal selama emat pekan dan akan digelar pada 25 Juli-16 Agustus 2020.
- Meski begitu, pihak ASO harus terlebih dahulu mendapat izin dari otoritas Prancis serta Union Cycliste Internationale.
SKOR.id – Amaury Sport Organisation (ASO) selaku penyelenggara Tour de France terus memutar otak untuk tetap bisa menggelar ajang balap sepeda bergengsi itu pada tahun ini.
ASO pun telah menyiapkan rencana B dengan memundurkan jadwal selama empat pekan dari yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni pada 27 Juni-19 Juli 2020.
Sebelumnya, ASO bersikukuh menggelar Tour de France sesuai jadwal. Mereka akhirnya menyiapkan opsi lain setelah pandemi virus corona (Covid-19) tak kunjung mereda.
Baca Juga: Pertama sejak Perang Dunia II, Balap Sepeda Tour de Suisse Dibatalkan
Le Tour, sebutan lain dari Tour de France, dijadwalkan ulang untuk bergulir pada 25 Juli-16 Agustus 2020.
Akan tetapi, ASO sebagai penyelenggara event harus lebih dulu mendapat rekomendasi dari pemerintah Prancis, pihak medis Prancis, serta Union Cycliste Internationale (UCI).
ASO saat ini terus memantau perkembangan dunia. Mereka akan mengeluarkan keputusan final pada 15 Mei 2020.
Surat kabar Prancis, Le Parisien, dan Kantor Berita Spanyol, Efe, menyebut ASO juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kota yang akan dilintasi Le Tour terkait rencana itu.
Pada sisi lain, sejumlah negara termasuk Prancis telah menerapkan aturan ketat untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, UCI pun telah mengambil kebijakan untuk memperpanjang masa penangguhan lomba balap sepeda hingga 1 Juni 2020.
Keputusan tersebut diambil setelah berdiskusi dengan sejumlah stakeholder, seperti AIOCC (penyeleggara), AIGCP (tim), dan CPA (pesepeda) pada Rabu (1/4/2020).
Baca Juga: Prancis Lockdown, Tour de France 2020 Terancam
Sebelumnya, UCI sudah menangguhkan semua ajang balap sepeda hingga 3 April 2020.
Namun pandemi virus corona yang terus meluas penyebarannya menjadi pertimbangan UCI memperpanjang masa penangguhan.