- Mantan Kasatlak Prima, Achmad Sutjipto, diinformasikan terkena Covid-19.
- Selama kepemimpinannya di Satlak Prima, Achmad Sutjipto memberikan beberapa terobosan penting, salah satunya Program Performa Tinggi (HPP).
- Achmad Sutjipto mengakhiri jabatannya sebagai Kasatlak Prima setelah Kemenpora resmi membubarkan Satlak Prima pada akhir 2017.
SKOR.id – Mantan Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Kasatlak Prima), Achmad Sutjipto, positif terinfeksi Covid-19.
Hal tersebut diinformasikan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto, di grup WhatsApp Kemenpora Pers, Kamis (2/4/2020).
Dalam postingannya, Gatot juga memberikan foto Achmad Sutjipto sedang mengenakan alat bantu pernapasan.
Sampai sekarang, belum diketahui bagaimana kondisi terkini sosok yang juga pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) tersebut.
Baca Juga: Lifter Sudah Sampai Peak, PB PABBSI Ogah Penuhi Rekomendasi Kemenpora
“Saya baru saja mendapatkan kabar ini dari Pak Erick (Thohir, Menteri BUMN). Terima kasih Pak Erick. Semoga Pak Tjip (sapaan akrab Achmad Sutjipto) segera diberi kesembuhan,” ujar Gatot.
Achmad Sutjipto sebelumnya diketahui mengemban tugas sebagai Kasatlak Prima sejak 2015 hingga 2017.
Selama berada di posisi tersebut, beberapa terobosan telah dilakukannya, antara lain penerapan Program Performa Tinggi (HPP).
Dalam program tersebut, setiap cabang olahraga (cabor) diminta untuk benar-benar menjalankan sports science dalam meningkatkan performa para atlet.
Setiap cabor pun mendapatkan pendampingan dari Direktur Performa Tinggi (HPD) dari Satlak Prima.
Achmad Sutjipto juga banyak mendatangkan pelatih asing. Terutama untuk cabor-cabor Olimpiade yang dianggap belum mampu menciptakan iklim kemenangan di dalam negeri.
Saat itu, ia pun sukses meyakinkan Kemenpora untuk memberikan gaji Rp60 juta per bulan buat pelatih asing.
Sayang, kontingen Indonesia gagal total di SEA Games 2017 Kuala Lumpur, dan Satlak Prima dibubarkan. Tugas sosok yang akrab disapa Pak Tjip ini pun berakhir prematur.
Baca Juga: Soal Mekanisme Pemulangan Atlet, Kemenpora Anggap Cabor Lebih Tahu
Seharusnya, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu mengakhiri masa baktinya sebagai Kasatlak Prima pada 2019 atau setelah dirinya menjabat empat tahun.
"Kami akan terus memberikan doa terbaik untuk Pak Tjip. Semoga penyakit beliau segera diangkat," Gatot S. Dewa Broto menambahkan.