- PP Perpani meminta Kemenpora segera memutuskan diundur atau tidaknya PON 2020 di Papua.
- Saat ini, daerah juga kesulitan menggelar Pelatda karena wabah Covid-19.
- Persiapan daerah yang kurang matang membuat PP Perpani merasa lebih ideal jika PON 2020 diundur.
SKOR.id – Pengurus Pusat Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (PP Perpani) berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) segera memutuskan nasib Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.
Usai Olimpiade 2020 dipastikan ditunda karena pandemi virus corona (Covid-19), Kemenpora sempat menggulirkan wacana untuk juga menunda PON 2020.
Baca Juga: Olimpiade Ditunda, NOC Indonesia Pastikan Pelatnas Tetap Jalan
Ketua Umum (Ketum) PP Perpani, Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan bahwa harus segera ada kejelasan terkait diundur atau tidaknya pesta olahraga nasional empat tahunan itu.
Sebab, jika situasi menggantung seperti ini, seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) Perpani yang ada di Indonesia akan kebingungan.
Jika mereka terus menggeber persiapan dan akhirnya PON diundur, hal tersebut berpotensi menimbulkan kerugian.
“Apabila pemerintah cepat memutuskan untuk memundurkan jadwal PON 2020, maka sekarang Pengprov Perpani bisa segera menyetop anggaran yang sudah dipersiapkan pemerintah daerah masing-masing,” ucap Illiza Sa’aduddin Djamal, Minggu (29/3/2020).
Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan bahwapandemi Covid-19 yang mulai menyebar di Tanah Air, membuat persiapan provinsi menghadapi PON jelas tak maksimal.
Saat ini, mereka tentu tidak berani menggelar latihan di lapangan. Untuk itu, menurut Illiza, idealnya, PON 2020 memang diundur dan digelar pada 2021.
“Jika pemerintah tetap bersikukuh untuk menggelar PON 2020 pada akhir tahun ini, apakah kondisi atlet maupun ofisial sudah siap dalam menyongsong games time? Sekarang posisinya latihan sudah berhenti,” ujarnya.
Adapun, akibat mewabahnya Covid-19, PP Perpani sudah resmi membatalkan pelatnas.
Baca Juga: Olimpiade 2020 Ditunda, Pelatnas Karate Petik Sisi Positifnya
Sebenarnya, atlet-atlet nasional bisa berlatih di daerah untuk mempersiapkan diri ke PON 2020.
Namun yang menjadi masalah, hampir semua Pengprov tidak berani menggelar Pusat Pelatihan Daerah (Pelatda).
“Imbas dari corona ini memang dirasakan semuanya. Dalam kepengurusan pusat, atlet-atlet tak jadi ikut turnamen di Thailand dan Cina,” ujar Illiza.