- Kebijakan pemerintah untuk melakukan review anggaran pelatnas 2020 setelah pengunduran Olimpiade 2020 berdampak ke PB PABBSI.
- PB PABBSI siap jika anggaran mereka dikurangi, asal bukan untuk makan atlet.
- Lifter-lifter Indonesia siap mencapai peak performance mereka untuk Olimpiade tahun depan.
SKOR.id – Setelah Olimpiade 2020 ditunda hingga 2011, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) rencananya akan melakukan review anggaran pelatnas 2020 untuk semua cabor.
Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) termasuk salah satu induk organisasai yang akan terkena imbasnya.
Tahun ini, mereka digelontorkan dana Rp10 miliar oleh pemerintah untuk cabang angkat besi.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PB PABBSI, Djoko Pramono, mengatakan bahwa pihaknya siap jika pemerintah mengurangi anggaran angkat besi.
Baca Juga: Eko Yuli Irawan Ambil Sisi Positif Penundaan Olimpiade 2020
Hanya, bukan dana untuk makan atlet yang dikurangi, melainkan uang yang sudah dianggarkan buat try-out maupun training camp.
“Kalau dana untuk kejuaraan-kejuaraan di luar negeri dipotong, tak masalah. Karena, sudah banyak juga kejuaraan yang batal," kata Djoko Pramono.
"Kalau uang makan yang dikurangi, ya, lebih baik sekalian saja bubarkan pelatnasnya,” ucap Djoko Pramono.
Lebih lanjut, Djoko Pramono akan menuruti keputusan pemerintah soal kelanjutan pelatnas. Bahkan, jika Kemenpora menginginkan pembubaran, pihaknya siap menurutinya.
Hanya, ia mengingatkan, pembubaran bakal memunculkan dampak negatif. Saat nantinya atlet dipanggil kembali di awal 2021, proses latihan dimulai dari nol lagi.
“Padahal, sekarang performa para lifter sudah hampir mencapai puncaknya. Oleh karena itu, memang sebaiknya tidak dibubarkan,” ucapnya.
Djoko menambahkan bahwa psikologis atlet baik-baik saja setelah keputusan ditundanya Olimpiade 2020 oleh Komite Olimpiade Internasional (KOI) dan Pemerintah Jepang.
Dua lifter yang sudah memastikan diri lolos ke Olimpiade 2020, Eko Yuli Irawan dan Windy Cantika Aisyah, siap menjaga peak-nya agar maksimal pada 2021.
“Yang jelas, mereka baik-baik saja (setelah) mendengar kabar Olimpiade 2020 diundur setahun. Semua atlet saya lihat sangat siap buat tahun depan,” kata Djoko.