- Perusahaan pengembang Call of Duty: Modern Warfare dan Warzone, Infinity Ward, baru saja mengumumkan kebijakan barunya.
- Kebijakan tersebut berkaitan dengan kasus rasialisme yang baru-baru ini menyita perhatian dunia.
- Pengumuman kebijakan tersebut tertuang dalam unggahan di Akun Twitter resmi Infinity Ward pada 4 Juni 2020.
SKOR.id - Pengembang Call of Duty: Modern Warfare dan Warzone, Infinity Ward, keluarkan kebijakan baru terkait rasialisme.
Perhatian dunia saat ini sedang tersita ke salah satu kasus rasialisme yang ada di Amerika Serikat.
Tak terkecuali dunia gaming yang juga memberikan rasa simpatinya dan turut andil dalam mencegah kasus serupa.
Salah satu yang ikut andil dalam gerakan memerangi rasialisme adalah perusahaan pengembang gim Call of Duty: Modern Warfare dan Warzone, Infinity Ward.
Baru-baru ini Infinity Ward mengumumkan kebijakan barunya untuk memerangi rasialisme.
Pengumuman kebijakan baru tersebut diunggah Infinity Ward di akun Twitter resmi mereka pada 4 Juni 2020.
Total ada lima poin kebijakan baru yang akan diambil Infinity Ward dalam usahanya memerangi rasialisme.
"Tak ada tempat bagi konten rasial dalam gim kami," ujar Infinity Ward dalam unggahannya.
"Ini adalah upaya yang kami luncurkan yang tentunya akan membutuhkan usaha yang lebih baik," ucapnya.
Infinity Ward memperkirakan akan ada ribuan akun yang diblokir tiap harinya karena kebijakan baru ini.
Pasalnya dengan diluncurkannya sistem baru tersebut nama-nama berbau rasial dan menumbar kebencian akan menjadi sasaran baru untuk diblokir.
"Kami mohon maaf kepada para pemain yang sempat merasakan tindakan rasialisme dalam gim kami," kata Infinity Ward.
"Kebijakan ini adalah komitmen kami untuk kalian para penggemar, terima kasih," tuturnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Call of Duty lainnya: