- Memiliki tim esport bisa jadi impian bagi sebagian orang.
- Tetapi memiliki tim esport bukanlah pengalaman yang baik bagi setidaknya dua orang.
- Apalagi ketika tim esport tersebut berfokus pada satu game, Player Unknown's Battlegrounds (PUBG).
SKOR.id - Dua orang mantan pemilik tim esport yang berfokus pada Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) beberkan cerita tak mengenakkan.
Menjadi bagian dari esport bisa jadi adalah mimpi beberapa orang saat ini.
Entah itu sebagai pemain, pengurus, atau bahkan pemilik sebuah tim esport.
Memang terlihat menyenangkan ketika dilihat dari luar, memainkan game kesukaan dan mengikuti turnamen yang biasanya berhadiah besar.
Jika berhasil menang, maka dipastikan tim tersebut mendapatkan tambahan pengalaman serta materi yang berharga.
Baca Juga: Cara Jitu Real Sociedad Redam Ancaman Tendangan Bebas Lionel Messi
Akan tetapi rasanya tidak bagi dua orang mantan pemilik tim esport yang berfokus pada game Player Unknown's Battlegrounds, Shawn Pellerin dan Matt Dillon.
Shawn Pellerin yang merupakan pemilik Spacestation Gaming menceritakan bahwa komunikasi antara dirinya dan pengurus Liga PUBG Nasional (NPL) sangatlah minim atau bahkan sama sekali tidak ada.
"Pemimpin NPL, Alex Penn, tidak pernah membalas email meskipun sudah berkali-kali kami kirimkan," ujar Shawn Pellerin dikutip dari Esports Insider.
"Kami tak pernah bisa memberikan kritik dan saran soal apapun," ucapnya.
Kritik dan saran sangatlah berguna bagi perkembangan suatu hal, setidaknya itu yang juga dipikirkan oleh CEO Ghost Gaming, Matt Dillon.
Baca Juga: Robin van Persie Resmi Bergabung Kembali dengan Mantan Timnya
Matt Dillon bahkan mengatakan PUBG masih memiliki hutang sebesar $50 ribu atau sekitar Rp700 juta kepada Ghost Gaming.
Dillon juga mengatakan bahwa dirinya dijanjikan akan dibuatkan item dalam game oleh PUBG.
"Kami sempat dijanjikan akan dibuatkan item dalam game yang mencirikan tim kami seperti skon senjata atau yang lain," kata Dillon.
"Tapi janji tersebut tak pernah terealisasi," tuturnya.
Kedua orang tersebut sepakat bahwa tingkat dukungan dari PUBG Corporation selaku perusahaan pengembang PUBG sangatlah minim.
Baca Juga: Mantan Gelandang Liverpool Puji Dampak Positif dua Pemain Baru United