- WHO mengungkapkan informasi terkait sejumlah terobosan dalam kasus monkeypox.
- Dari laporan CDC Amerika Serikat, para pasien cacar monyet memperlihatkan hasil positif setelah pemberian vaksin cacar Jynneos.
- Meskipun begitu para pejabat kesehatan mengingatkan bahwa vaksin tersebut belum efektif 100 persen sepenuhnya.
SKOR.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan terdapat sejumlah terobosan baru dalam kasus cacar monyet setelah laporan awal merinci kemanjuran vaksin.
Dalam konferensi pers, Dr. Rosamund Lewis, pimpinan teknis WHO untuk monkeypox, telah membahas laporan mengenai kasus terobosan cacar monyet pada orang yang telah menerima vaksin profilaksis setelah terpapar virus tersebut, seperti dilansir dari Yahoo Life.
"Kami telah mengetahui sejak awal bahwa vaksin ini tidak akan menjadi peluru perak, bahwa vaksin itu tidak akan memenuhi semua harapan yang diberikan padanya, dan bahwa kami tidak memiliki data kemanjuran ataupun data efektivitas yang kuat dalam konteks ini," Lewis dijelaskan.
“Fakta bahwa kita mulai melihat beberapa kasus terobosan juga merupakan informasi yang sangat penting karena informasi itu memberi tahu kita bahwa vaksin tidak 100% efektif dalam keadaan apa pun, baik pencegahan maupun pascapajanan,” kata Lewis, lagi.
"Kami tidak dapat mengharapkan efektivitas 100% pada saat ini berdasarkan informasi yang muncul tersebut."
Cacar monyet diketahui dapat dicegah dengan pemberian vaksin cacar Jynneos, yang cukup efektif setelah seseorang terinfeksi, berdasarkan penyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Pejabat kesehatan mencatat bahwa data kemanjuran pada vaksin tidak mengejutkan karena sebuah penelitian dari tahun 1980-an menemukan bahwa suntikan dapat memberikan sekitar 85% perlindungan terhadap cacar monyet.
"Apa yang kita lihat adalah kasus terobosan, yang sebenarnya itu tidak mengejutkan, tetapi mengingatkan kita bahwa vaksin bukanlah peluru perak, bahwa setiap orang yang merasa bahwa mereka memiliki risiko, menghargai tingkat risiko mereka sendiri, dan ingin menurunkan tingkat risiko mereka sendiri, memiliki banyak intervensi yang mereka miliki, yang mencakup vaksinasi jika tersedia, tetapi juga perlindungan dari kegiatan di mana mereka mungkin berisiko," kata Lewis.
Monkeypox menyebar, terutama melalui kontak kulit-ke-kulit, kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi (Luka), dan juga dapat ditularkan melalui tetesan pernapasan.
Meskipun penularan melalui pernapasan mungkin terdengar mirip dengan COVID-19, cacar monyet tidak menyebar semudah virus corona.
CDC menyatakan bahwa individu dapat melindungi diri dari virus dengan menghindari kontak kulit dengan orang yang memiliki ruam yang terlihat seperti cacar monyet, menghindari kontak dengan benda ataupun bahan yang digunakan penderita cacar monyet, dan sering mencuci tangan.
Hingga hari Jumat pekan lalu, ada 41.358 kasus cacar monyet yang telah dikonfirmasi di 94 negara, menurut CDC AS, yang menghitung paling banyak infeksi dari virus itu daripada negara lain mana pun di dunia dengan 14.115.***
Berita Bugar Lainnya:
Mengenal Monkeypox: Sederet Fakta dan Cara Pencegahan yang Perlu Diketahui
Ditemukan Penularan Cacar Monyet dari Manusia ke Hewan Peliharaan: Ketahui Risiko dan Pencegahannya
11 Mitos Cacar Monyet, Dibantah oleh Para Pakar Kesehatan