- Bulan Februari bukan hanya menandai perayaan Hari Valentine.
- Ini juga menandai Bulan Jantung Amerika, yang berkaitan dengan kesehatan hati secara emosional.
- Khususnya kondisi yang biasa disebut sebagai sindrom patah hati.
SKOR.id - Bulan Februari selalu dibanjiri dengan emoji hati untuk momen Hari Valentine, tetapi ini juga Bulan Jantung Amerika, pengingat untuk memperhatikan hati fisik kita.
Bagi sebagian orang, bulan Februari mungkin adalah saat-saat yang menyenangkan bersama teman, pasangan, ataupun orang-orang terkasih.
Namun, bagi yang lain, bulan itu mungkin memunculkan stres secara emosional.
Stres emosional ini - apakah itu disebabkan oleh kesedihan, kemarahan, kehilangan ataupun kematian orang yang dicintai, kekerasan atau pertengkaran dalam rumah tangga, atau penyakit fisik atau operasi, bisa berakibat sangat buruk sehingga rasanya seperti patah hati.
Dan, di satu sisi, memang begitulah mungkin yang terjadi.
Kondisi ini biasa disebut sebagai sindrom patah hati, yang juga dikenal sebagai takotsubo cardiomyopathy atau kardiomiopati akibat stres.
Kardiomiopati takotsubo merupakan disfungsi ventrikel kiri akut dan sementara (<21 hari) yang dipicu oleh stres fisik maupun emosional dalam 1–5 hari terakhir.
Ini mempengaruhi hanya sebagian dari jantung, sementara mengganggu fungsi pemompaan biasanya. Bagian jantung yang lain terus bekerja dengan baik atau bahkan mungkin menekan, atau berkontraksi, lebih kuat.
Dengan pengobatan, sindrom patah hati biasanya pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu.
Berikut adalah beberapa jawaban atas pertanyaan umum tentang sindrom patah hati:
Bagaimana stres menyebabkan sindrom patah hati?
Stres emosional dapat meningkatkan tingkat hormon stres, seperti kortisol, yang memainkan peran utama dalam gagal jantung akibat stres, meskipun tidak diketahui secara pasti mengapa atau bagaimana.
Siapa yang paling terpengaruh?
Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita setelah menopause. Tapi, itu juga mempengaruhi wanita muda, serta pria.
Orang dengan kecemasan atau depresi juga berisiko lebih tinggi. Penyakit jantung tetap menjadi pembunuh nomor 1 untuk pria dan wanita, jadi orang-orang dari segala usia harus menganggapnya serius.
Apa saja gejalanya?
Sindrom patah hati meniru serangan jantung, dan seperti serangan jantung, nyeri dada adalah gejala yang paling umum. Gejala lain termasuk:
- Sesak napas
- Kehilangan kesadaran atau pingsan
- Detak jantung cepat atau tidak teratur, atau palpitasi
Jika Anda mengalami nyeri dada yang berkepanjangan, jangan menunggu sampai terlambat. Segera periksa ke dokter.
Apa perbedaan antara sindrom patah hati dan serangan jantung?
Biasanya, orang dengan sindrom patah hati tidak memiliki penyakit arteri koroner atau arteri jantung yang tersumbat.
Seorang profesional perawatan kesehatan akan mengevaluasi penyebabnya dan menentukan perawatan yang tepat.
Bagaimana sindrom patah hati diobati?
Perawatan memerlukan obat jantung khusus. Dengan obat-obatan ini, otot jantung biasanya pulih dengan cepat tanpa kerusakan permanen. Namun, sindrom patah hati dapat kambuh setelah peristiwa stres lainnya.
Bagaimana sindrom patah hati dapat dicegah?
Obat jantung mungkin diperlukan untuk mencegah episode lain. Penting juga untuk mengelola stres emosional.
Untuk mempelajari beberapa teknik sederhana untuk dimasukkan ke dalam kehidupan sehari-hari Anda, lihat video American Heart Association ini:
Cara lain untuk mengatasi stres meliputi:
- Meningkatkan aktivitas fisik
- Ikut serta dalam latihan relaksasi
- Berlatih meditasi kesadaran, spiritualitas dan agama
- Mencari bantuan profesional dari pekerja kesehatan mental atau psikiater
- Membuat perubahan pola makan
- Mengurangi penggunaan alkohol
- Berhenti merokok
- Memantau kesehatan jantung Anda
Juga, selalu tahu angka Anda untuk tekanan darah, glukosa darah dan kolesterol.***
Berita Bugar Lainnya:
5 Kebiasaan Utama untuk Membersihkan Hati dan Kantong Empedu
Kenali Manfaat Hati Sapi untuk Mencegah Rambut Rontok
5 Manfaat Daun Rosemary, Termasuk Memperbaiki Suasana Hati