- Petenis Emma Raducanu menjadi sasaran seorang penguntit.
- Pelakunya pria berkeluarga bekas supir jasa pengiriman Amazon yang mengunjungi rumah sang bintang tenis.
- Amrit Magar kini menanti hukuman setelah terbukti bersalah melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan.
SKOR.id - Petenis Emma Raducanu telah menjadi sasaran seorang penguntit yang mencuri sepatu ayahnya sebagai suvenir, membuatnya ketakutan untuk keluar sendirian.
Amrit Magar, seorang pria berkeluarga, melacak alamat sang bintang sebelum mengunjungi rumahnya tiga kali, meninggalkan catatan dan hadiah aneh dan menggondol sepatu milik ayahnya - keliru menduga bahwa sepatu adalah milik gadis berusia 19 tahun tersebut.
The Daily Mail melaporkan Magar, 35, telah diperkarakan karena perbuatan menguntit di Pengadilan Magistrat Bromley dan akan dijatuhi hukuman bulan depan.
Berbicara kepada polisi bulan lalu saat berada di Melbourne untuk mempersiapkan Australia Open, Raducanu mengatakan tentang pengalaman menakutkan tersebut.
“Karena ini saya merasa kebebasan saya telah diambil dari saya. Sekarang saya akan terus-menerus melihat dari balik bahu saya," ujar juara US Open 2021 itu.
“Saya merasa gelisah dan khawatir itu bisa terulang lagi. Saya tidak merasa aman di rumah saya sendiri di mana saya seharusnya merasa paling aman.”
Magar yang mantan sopir pengiriman Amazon melakukan perjalanan ke pinggiran South East London di mana petenis remaja itu tinggal bersama orangtuanya, Ian dan Renee, dan menanyakan arah ke rumahnya kepada orang asing.
Dia dikatakan tertarik pada juara Grand Slam asal Inggris itu saat menonton penampilannya di televisi selama masa karantina, ketika dia menganggur karena pandemi.
Pada bulan November, Magar muncul di rumah Raducanu dengan membawa sebuket bunga dan catatan aneh yang ditandatangani olehnya, dengan nama istrinya, Brina, dan nama anjing mereka, Logan, juga tertulis di bagian bawah.
Catatan itu berbunyi: "Tidak ada yang perlu dikatakan, tapi Anda pantas mendapat cinta."
Pria itu dikonfrontasi langsung oleh orangtua sang bintang tenis tetapi memberi tahu mereka bahwa dia adalah sopir pengiriman yang mengantarkan hadiah dari orang lain.
Kemudian, pada bulan berikutnya, Desember, dia mengirim sebuah amplop merah via kotak surat keluarga Emma Raducanu dengan sebuah peta perjalanan bikinan sendiri dari Edgeware di London Utara, yang dia lakukan dengan berjalan kaki.
Di sebelah peta yang dia tulis: "23 mil berjalan untukmu!"
Dua hari kemudian pada 4 Desember, sang penguntit berkunjung lagi, kali ini dia merangkai lampu peri dan dekorasi Natal ke pohon di taman keluarga sebelum memasang pernak-pernik sisa dan baterai cadangan melalui kotak surat mereka.
Setelah menyadari teras terbuka, dia meraih trainer ayah Emma, percaya itu miliknya.
Dia kemudian mengatakan kepada polisi bahwa dia menginginkan sebuah "cinderamata".
Tetapi ayah Emma, Ian, mengatakan dia mengenali Magar dari rekaman kamera bel pintu dan mengejarnya di mobilnya.
Dalam sebuah pernyataan, Raducanu mengatakan: “Saya menerima pemberitahuan di ponsel saya dari bel pintu Nest. Katanya ada orang di depan rumah."
“Saya pergi ke luar dan melihat seorang pria berdiri di trotoar. Dia kemudian melarikan diri.”
Raducanu kemudian mengikuti Magar ke halte bus terdekat di mana dia menelepon polisi.
Emma juga mengatakan dia stres dengan kemungkinan publik tahu dia diikuti stalker.
Dia berkata: "Saya ingin pindah ke rumah baru dengan keamanan yang lebih baik karena saya khawatir dia akan kembali karena dia tahu di mana rumah saya."
Memberikan bukti pada hari Jumat, Magar mengatakan dia mengaku 'malu' sekarang setelah menyadari dia membuat sang petenis muda kesayangannya itu kesal.
Dinyatakan Magar bersalah, Hakim Distrik Sushil Kumar mengatakan: "Ketidakmampuannya untuk menjelaskan bagaimana dia tidak berpikir ini adalah pelecehan tidak mampu dipercaya."
Magar akhirnya keluar dengan membayar jaminan dengan alasan dia tidak menghubungi Emma dan orangtuanya, atau mengunjungi jalan tempat mereka tinggal.***
Berita Emma Raducanu Lainnya:
Australian Open 2022: Tersingkir, Emma Raducanu Coba Ambil Sisi Positif
Kekalahan Telak di Sidney Classic Jadi Pukulan Keras bagi Emma Raducanu
Raih BBC Sports Personality of The Year 2021, Emma Raducanu Ungkap Target Selanjutnya