- Narkolepsi adalah gangguan tidur kronis yang ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan serangan tidur yang tiba-tiba.
- Gangguan ini merupakan keterbalikan dari insomnia, dimana orang dengan narkolepsi sering merasa sulit untuk tetap terjaga untuk waktu yang lama, terlepas dari keadaannya.
- Kondisi ini membuat seseorang akan mengalami penurunan kewaspadaan dan fokus sepanjang hari.
SKOR.id - Selama ini kita mengenal gangguan tidur yang paling sering ditemui adalah insomnia atau kesulitan tidur saat malam hari.
Padahal ternyata masih banyak gangguan-gangguan tidur yang sering menghinggapi seseorang namun hal tersebut tidak disadari.
Salah satunya adalah narkolepsi yang merupakan gangguan tidur kronis dan sangat menganggu keseharian seseorang.
Narkolepsi adalah gangguan tidur kronis yang ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan serangan tidur yang tiba-tiba.
Gangguan ini merupakan keterbalikan dari insomnia, dimana orang dengan narkolepsi sering merasa sulit untuk tetap terjaga untuk waktu yang lama, terlepas dari keadaannya.
Narkolepsi dapat disertai dengan hilangnya tonus otot secara tiba-tiba atau cataplexy yang dapat dipicu oleh emosi yang kuat.
Narkolepsi adalah kondisi kronis yang tidak ada obatnya.
Namun, obat-obatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu seseorang mengelola gejalanya.
Selain cataplexy yang telah disebutkan sebelumnya, narkolepsi mempunyai gejala yaitu rasa kantuk berlebihan saat siang hari dan bisa tertidur dimana saja dan kapan saja.
Kondisi ini membuat seseorang akan mengalami penurunan kewaspadaan dan fokus sepanjang hari.
Penyebab pasti narkolepsi tidak diketahui, namun orang dengan narkolepsi tipe 1 memiliki kadar hipokretin kimia yang rendah.
Hypocretin adalah sejenis neurokimia penting di otak yang membantu mengatur terjaga dan tidur REM (rapid eye movement) atau fase tidur lelap dengan mimpi.
Apa yang menyebabkan hilangnya sel-sel penghasil hipokretin di otak tidak diketahui secara pasti, tetapi para ahli menduga itu karena reaksi autoimun.
Kemungkinan juga bahwa genetika berperan dalam perkembangan narkolepsi.
Tetapi risiko orang tua menularkan kelainan ini kepada anak sangat rendah yaitu hanya sekitar 1%.
Hasil Final PMPL SEA Championship Season 4 Hari Kedua: Tim Malaysia Borong WWCD https://t.co/tEidDHOs04— SKOR.id (@skorindonesia) November 6, 2021
Berita Bugar lainnya:
5 Hal yang Harus Diperhatikan Gamer untuk Tingkatkan Kualitas Tidur