- Program Keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu program yang membantu menekan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
- Selain itu, KB juga bisa menjadi salah satu cara merencanakan jumlah keturunan.
- Di balik sisi positifnya, ada beberapa hoaks tentang KB yang belakangan muncul di masyarakat.
SKOR.id - Berikut ini adalah lima mitos dan hoaks tentang KB yang perlu diketahui.
Seperti diketahui, program KB atau Keluarga Berencana menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Selain bisa membantu mengatur jumlah anak, KB juga bisa menjadi alternatif ketika pasangan memang hanya ingin fokus pada jumlah anak tertentu.
Saat ini, ada beberapa pilihan kontrasepsi, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan sendiri.
Tentu saja, alat kontrasepsi memiliki beragam kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, sejumlah mitos yang berkembang hanya menyoroti tentang kekurangan KB.
Bahkan beberapa artikel kesehatan menyebut beberapa dampak KB yang bisa membahayakan kesehatan.
Dilansir dari Mejor Consalud, inilah mitos dan hoaks tentang KB yang perlu diketahui:
KB Menyebabkan Infertilitas dan Radang Panggul
Hoaks. Tidak ada penelitian yang menyebutkan jika alat kontrasepsi dalam rahim menunjukkan risiko yang signifikan sehubungan dengan kesuburan.
Sebuah artikel dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mencatat bahwa ada kemungkinan kecil infeksi selama tiga minggu pertama setelah IUD ditempatkan di dalam rahim.
Untuk itu, sangat penting untuk menemukan infeksi serviks atau risiko penyakit menular seksual untuk mengobatinya terlebih dahulu dan menghindari komplikasi.
Bahkan, manual Organisasi Kesehatan Dunia tentang keluarga berencana mengkontraindikasikan penggunaan IUD jika beberapa kondisi yang disebutkan di atas telah ditemukan pada orang tersebut.
KB Menyebabkan Kanker Serviks
Hoaks. Untuk saat ini, tidak ada bukti untuk mengkonfirmasi konsekuensi seperti itu.
Malah menurut informasi dari American Cancer Society, alat kontrasepsi adalah salah satu faktor yang bisa mengurangi risiko kanker serviks.
KB Bisa Tertanam di Rahim
Ada benarnya, tapi kasus ini jarang terjadi. Kasus KB tertanam di rahim pernah dibahas dalam publikasi Mayo Clinic tentang risiko perangkat.
Meskipun mereka mengatakan bahwa ancaman perforasi mungkin lebih besar ketika dimasukkan selama periode postpartum.
Karena itu, penting untuk pergi ke dokter kandungan jika terjadi ketidaknyamanan yang tidak normal.
KB Bisa Menyebabkan Kanker Payudara
Probabilitas yang sangat rendah. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Lifestyle Medicine, memang ada peningkatan ancaman kanker payudara pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral kombinasi.
Namun, risikonya sangat rendah justru menggunakannnya dapat bermanfaat untuk pengurangan beberapa jenis kanker lain di masa depan.
Pil KB Menyebabkan Jerawat
Hoaks. Seperti yang dikatakan oleh publikasi lain dari Mayo Clinic, pil KB justru dapat memperbaiki jerawat pada wanita.
Selain itu, mereka juga membantu mengatur siklus menstruasi. Jadi, bertentangan dengan kepercayaan populer, jika Anda menderita jerawat atau komedo, ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk memperbaiki penampilan kulit Anda.
Dapat Rp5,8 Triliun dari Penjualan Newcastle, Mike Ashley Dicerca karena Hanya Beri Pelayan Tips Rp96 Ribu https://t.co/4BkUqmpUwf— SKOR.id (@skorindonesia) October 13, 2021
Berita Kesehatan Lainnya
Tips Bersepeda saat Melewati Jalur Curam
Kenali Bahaya dan Penanganan Tepat saat Terjadi Mental Breakdown