- Sikat gigi juga membutuhkan perawatan agar dapat bekerja secara optimal.
- Intensitas penggunaan dua kali sehari membuat sikat gigi berpotensi menjadi sarang bakteri.
- Berikut tips untuk merawat sikat gigi agar fungsinya tetap optimal dan tidak jadi sarang bakteri.
SKOR.id - Mengingat nilai pentingnya untuk membantu menjaga kebersihan mulut, sikat gigi juga membutuhkan perawatan agar dapat bekerja secara optimal.
Masa pakai sebuah sikat gigi dapat berlangsung selama 90 hari atau sekitar tiga bulan. Setelah itu sikat gigi mesti diganti karena sudah tidak efektif membersihkan gigi.
Namun bukan berarti sikat gigi dapat dibiarkan begitu saja setelah digunakan rutin dua kali sehari. Sikat gigi berpotensi menjadi sarang bakteri setelah digunakan.
Apalagi kondisi sikat yang sering basah dan lembab semakin berpotensi untuk menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Hal itu tentu dapat menjadi masalah ketika digunakan lagi.
Alih-alih membersihkan plak atau sisa-sisa makanan yang menempel di mulut, menggosok gigi dengan sikat yang menjadi sarang bakteri justru bisa menimbulkan masalah kesehatan mulut dan gigi.
Oleh sebab itu, sangat diperlukan tindakan-tindakan untuk merawat sikat gigi selama masih digunakan. Berikut rangkumannya:
1. Cuci dan keringkan
Tips pertama yang mesti dilakukan setelah aktivitas menggosok gigi yakni mencuci sikat gigi dan mengeringkannya agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Setelah selesai menggosok gigi, cuci sikat gigi dengan air mengalir. Hal itu dapat menghilangkan bakteri, sisa makanan, maupun sisa pasta gigi yang menempel di bulu-bulu sikat.
Jika merasa sudah cukup bersih, langkah selanjutnya ialah mengeringkan sikat dengan meletakkan sikat dalam posisi tegak di tempat yang bersih dan memiliki ventilasi udara.
2. Pisahkan dari sikat gigi orang lain
Perawatan selanjutnya yakni meletakkan sikat gigi milik kita secara terpisah dengan sikat gigi orang lain, termasuk anggota keluarga kita.
Perlu diingat, sikat gigi dapat menjadi perantara penularan mikroorganisme yang berasal dari mulut kita. Oleh karenanya, ini penting untuk mencegah pertukaran kuman melalui sikat gigi.
Caranya, siapkan tempat sikat gigi yang tidak memberi kesempatan masih-masing sikat gigi anggota keluarga kita saling menempel dan membuka peluang terjadinya kontaminasi silang.
3. Simpan sikat gigi jauh dari kloset
Skorer juga perlu memilih tempat penyimpanan sikat gigi secara tepat. Salah satu kriteria yang penting diperhatikan yaitu jauh dari kloset.
Kloset merupakan salah satu sumber kuman. Apabila tak mungkin menempatkan sikat gigi di luar kamar mandi, memberi jarak yang tidak terlalu dekat dengan kloset akan lebih baik.
4. Gunakan tutup kepala sikat saat perjalanan jauh
Apabila terpaksa harus membawa sikat gigi ketika melakukan perjalanan jarak jauh, maka pastikan membawa pelindung atau tutup kepala sikat gigi.
Benda berbahan plastik tersebut penting untuk mencegah deformasi bulu sikat sekaligus meminimalisasi terjadinya kontak dengan benda lain.
Selain itu, pastikan sikat gigi yang dibawa di perjalanan dalam kondisi kering sehingga bakteri tidak berkembang biak di sana.
5. Dilarang berbagi sikat gigi
Sikat gigi saling menempel saja dapat menjadi akses penularan bakteri, maka sudah tentu tidak diperkenankan untuk berbagi sikat gigi dengan orang lain.
Berbagi sikat gigi jelas akan membuat sikat gigi mikroorganisme yang ada di dalam mulut seseorang dapat berpindah dengan sangat mudah ke mulut lainnya.
Apabila suatu ketika sikat gigi tidak sengaja digunakan oleh anggota keluarga kita, dianjurkan untuk mengganti dengan sikat gigi yang baru.
View this post on Instagram
Berita Tips Lainnya:
Tips Push Rank untuk Awal Season Mobile Legends