- Penurunan kognitif seseorang bukan hanya disebabkan karen faktor usia dan genetik.
- Beberapa kebiasaan yang dianggap wajar ini juga bisa membuat Anda lemot.
- Salah satunya adalah jadwal kerja yang berubah-ubah.
SKOR.id - Berikut ini adalah enam aktivitas yang dianggap wajar namun membawa efek yang buruk bagi otak.
Kebanyakan orang tentu mengidamkan kemampuan kognitif yang baik. Sebab, jika adalah masalah pada kemampuan kognitif seseorang, maka akan membawa efek yang cukup buruk buat kehidupan.
Banyak orang menyakini jika usia adalah sumber utama masalah kognitif yang membuat seseorang bisa kehilangan kemampuan kognitif.
Padahal, beberapa aktivitas yang dianggap wajar ini diyakini juga memberi pengaruh buruk pada kemampuan kognitif yang membuat orang cenderung lebih lemot.
1. Kurang Tidur
Siapa bilang kurang tidur itu keren? justru kurang tidur menjadi penyebab terbesar penurunan kemampuan kognitif otak.
Kurang tidur membuat otak dipaksa bekerja siang dan malam. Otak yang bekerja terlalu keras bisa mengalami penurunan fungsi.
Itulah mengapa orang yang kurang tidur terancam mengalami penurunan kognitif yang lebih parah ketimbang yang cukup tidur.
Ada baiknya, Anda tidur selama enam hingga delapan jam seharinya.
2. Mengonsumsi Terlalu Banyak Gula
Makan terlalu banyak gula juga akan memengaruhi kinerja kognitif dan pemrosesan informasi otak Anda.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa kadar glukosa darah tinggi terkait erat dengan masalah memori.
Selain itu, semakin tingginya glukosa yang ada dalam tubuh seseorang maka akan semakin sedikit juga infomasi yang bisa dia ingat.
3. Multitasking
Multitasking seperti dua mata pisau, di satu sisi kamu akan dinilai aktif dan produktif dalam pekerjaan.
Akan tetapi, terlalu banyak pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu juga bisa memengaruhi kinerja otak.
Area yang rusak ini terkait dengan kontrol emosi, pengambilan keputusan, empati, dan respons yang tepat terhadap penghargaan.
4. Makan jeroan
Jeroan mengandung banyak lemak jahat, semetara lemak adalah salah satu musuh utama bagi otak.
Sebuah studi yang dirilis baru-baru ini menyebutkan jika lemak menyebabkan kerusakan signifikan pada fleksibilitas kognitif dan kemampuan untuk beradaptasi seseorang.
5. Terlalu banyak bertemu orang
Terdengar aneh memang, namun begitulah adanya. Bukan hanya omong kosong, namun ada penelitian ilmiah yang membuktikannya.
Sebuah penelitian di Virginia Tech menyingkapkan bahwa terlalu banyak bertemu orang bisa mengurangi ekspresi kecerdasan, khususnya di kalangan wanita.
6. Jadwal kerja yang berubah-ubah
Ada sebuah penelitian yang menyebutkan jika jadwal kerja yang berubah-ubah bisa memberi efek buruk buat seseorang.
Ini berkaitan dengan pola tidur yang ikuy berubah-ubah. Dalam pekerjaan seperti pramugari, dokter, atau pekerja shift malam, fungsi kognitif perlahan memburuk, karena gangguan berulang pada ritme sirkadian.
Jika ini dibiarkan terus menerus, maka seseorang memiliki kemungkinan besar untuk mengalami penurunan kognitif.
Tim apa lagi yang belum pernah dibobol gawangnya oleh Cristiano Ronaldo?
Kamu bisa baca selengkapnya di https://t.co/MktbXlQlUf— SKOR.id (@skorindonesia) September 12, 2021
Berita Bugar lainnya:
6 Manfaat Biji Wijen untuk Kesehatan, Bantu Mencegah Penyakit Tiroid