- Sajian olahan daging kambing dan sapi adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari perayaan Iduladha.
- Meski mengandung segudang manfaat bagi tubuh, mengonsumsi daging kambing ternyata dapat membawa penyakit.
- Maka dari itu, konsumsi daging kambing pun perlu dibatasi agar terhindar dari berbagai penyakit seperti berikut.
SKOR.id - Sate kambing merupakan salah satu sajian yang banyak ditemui dalam momen perayaan Iduladha.
Tak hanya nikmat disantap, daging kambing ternyata memiliki beberapa kandungan yang bermanfaat untuk tubuh.
Salah satunya adalah kandungan zat besi dan protein yang cukup tinggi sehingga membuat daging kambing baik untuk dikonsumsi.
Akan tetapi, daging yang memiliki aroma khas ini ternyata juga memiliki dampak buruk jika dikonsumsi secara berlebihan.
Setidaknya ada empat penyakit yang bisa timbul akibat mengonsumsi olahan daging kambing terlalu banyak.
Dilansir dari Orami, berikut beberapa bahaya terlalu banyak memakan daging kambing bagi tubuh:
1. Kanker
Sudah sejak lama daging merah dianggap sebagai pemicu kanker. Hal ini ditegaskan oleh laporan WHO yang menyebut daging merah bersifat karsinogenik bagi manusia.
International Agency for Research on Cancer (IARC) pun menemukan bukti hubungan antara asupan daging merah dan peningkatan risiko kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.
Mengolah daging merah pada suhu tinggi, seperti digoreng atau dipanggang, dianggap sebagai cara memasak yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker.
Hal ini disebabkan adanya produksi amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) saat memasak daging pada suhu tinggi.
2. Gagal ginjal
Bahaya lain akibat terlalu banyak makan daging kambing adalah gagal ginjal. Diabetes dan tekanan darah tinggi adalah dua penyebab paling umum.
Dalam Journal of American Society of Nephrology, ada penelitian melaporakan hubungan ketergantungan dosis antara konsumsi daging merah dan risiko gagal ginjal.
Hal itu sesuai dengan penjelasan Dr. Woon-Puay Koh dari Sekolah Kedokteran Duke-NUS di Singapura.
"Temuan kami menunjukkan bahwa pemakan daging merah masih dapat mempertahankan protein. Namun, sebaiknya pertimbangkan untuk beralih ke sumber protein nabati."
"Jika masih ingin makan daging, ikan/kerang dan unggas adalah alternatif yang lebih baik daripada daging merah," tuturnya.
3. Penyakit jantung
Salah satu bahaya mengonsumsi olahan daging kambing terlalu banyak adalah mendapat penyakit jantung.
Risiko terkena penyakit ini makin besar jika Anda memilik pola makan yang tidak sehat dan tinggi koleksterol.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa daging merah berkontribusi terhadap meningkatnya risiko penyakit jantung dan kondisi kardiovaskular lainnya.
Pria yang mengonsumsi lebih dari 75 gram daging merah per hari berisiko 1,22 kali lebih tinggi mengalami gagal jantung dibanding yang mengonsumsi daging merah di bawah 25 gram setiap hari.
4. Divertikulitis
Divertikulitis adalah suatu kondisi di mana terjadi peradangan pada satu atau lebih kantung yang melapisi dinding usus besar, yang disebut divertikula.
Peradangan ini dapat menyebabkan sejumlah komplikasi parah, termasuk abses, perforasi usus besar, dan peritonitis (infeksi dan pembengkakan pada lapisan perut).
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Gut menyarankan bahwa makan daging merah dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya divertikulitis.
Mereka yang makan dalam jumlah tinggi ditemukan memiliki risiko 58 persen lebih besar terkena divertikulitis. Risiko makin tinggi jika mengonsumsi daging merah yang tak diproses.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Artikel kebugaran lainnya:
9 Hal Pra-Pasca Kegiatan yang Wajib Cuci Tangan Pakai Sabun untuk Hindari Covid-19