- Tingkat konsentrasi remaja berbeda dengan orang dewasa, termasuk dalam berolahraga.
- Dibutuhkan variabel khusus agar mereka bisa fokus dan menjalankan latihan dengan optimal.
- Berikut sejumlah cara yang bisa diterapkan untuk para remaja agar fokus dalam berolahraga.
SKOR.id - Persoalan konsentrasi menjadi bahasan cukup penting jika bicara soal olahraga dan anak muda, terutama remaja.
Kemampuan kognitif remaja memang sangat berbeda dengan orang dewasa.
Mereka kadang butuh pelatihan mental, itu pun harus disesuaikan dengan karakter masing-masing.
Penyebab hal itu adalah korteks prefrontal, bagian otak yang mengontrol fungsi kognitif. Pada remaja bagian ini belum sepenuhnya matang hingga usia 25 tahun.
Kendati secara ilmiah, konstrasi kaum muda kurang baik dalam berolahraga tapi bukan berarti tidak ada cara untuk mengakalinya.
Biasanya, kelompok usia ini mampu beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan dan kapasitas belajar.
Oleh karena itu, dilansir dari Mejor con Sulad ada beberapa cara sederhana agar remaja bisa fokus pada olahraga.
Hilangkan Gangguan
Hindari gangguan dari sekitar sehingga remaja bisa fokus pada satu hal saja.
Misalnya, saat berlatih sepak bola, idealnya pelatih menjelaskan baru memberikan bola.
Jangan lakukan secara bersamaan, karena kemungkinan besar mereka tidak akan memperhatikan pelatihnya.
Perlahan dan Praktikkan
Kemampuan mempertahankan instruksi pada remaja lebih terbatas daripada pada orang dewasa.
Biasanya, atlet yang lebih muda belajar lebih cepat dengan demonstrasi visual ketimbang instruksi verbal.
Saat mereka mendengarkan instruksi, perhatian bisa terpecah. Untuk mencegah itu terjadi, jelaskan secara perlahan dan satu per satu dari yang paling dasar.
Tingkatkan Motivasi
Motivasi dan konsentrasi sangat erat hubungannya. Sangat sulit bagi seorang atlet yang tidak termotivasi untuk berusaha tetap fokus.
Untuk meningkatkan motivasi atlet muda, trik yang sangat berhasil adalah dengan menerapkan prinsip Premack.
Prinsip ini didasarkan pada melakukan aktivitas yang Anda sukai sebagai penguatan setelah melakukan upaya selama pelatihan.
Setelah itu semua baru dipraktikkan, bisa dalam bentuk latihan kelompok dengan permainan yang disukai tim di menit-menit terakhir sesi.
Mantapkan Rutinitas dan Kebiasaan
Remaja akan sangat peka ketika rutinitas dan kebiasaan terbentuk dalam pelatihan.
Mereka akan terbiasa cepat dan bekerja sangat baik untuk menghindari membuang-buang waktu dan gangguan.
Rutinitas memberikan keamanan dan memungkinkan untuk mengantisipasi apa yang akan datang.
Dalam hal olahraga, sebaiknya pelatih memiliki waktu pemanasan, pelatihan, dan pendinginan dan atlet membiasakan diri dengan dinamika ini.
Namun, rutinitas ini harus fleksibel dan memiliki ruang untuk memperkenalkan variasi.
Sabar, Kunci Remaja Bisa Fokus
Kesabaran menjadi kunci terakhir untuk meningkatkan fokus pada anak muda, mengingat kemampuan kognitif mereka belum sepenuhnya berkembang.
Pahami bahwa bahwa perubahan tidak bisa instan, dan butuh waktu untuk melihat hasilnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Copa America 2021: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap https://t.co/RKxcNDcjhn— SKOR.id (@skorindonesia) June 28, 2021
Berita Bugar Lainnya: