- Olahraga dapat mencegah penularan virus Covid-19.
- Namun, bagi mereka yang sakit atau terserang Covid-19 dilarang berolahraga.
- Berikut ini adalah jenis olahraga bagi mereka yang positif Covid-19 namun tidak dalam kondisi akut.
SKOR.id - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalamai peningkatan. Hingga Senin (21/6/2021), dilaporkan bahwa kasus Covid-19 telah mencapai 2 juta.
Ini tentu menjadi situasi yang sangat mengkhawatirkan. Bagi mereka yang terinveksi, tidak sedikit yang bertanya-tanya, apakah dengan kondisi diri terpapar virus corona (SARS-Cov-2) seseorang masih bisa berolahraga?
Pertanyaan ini juga berlaku dengan mereka yang tanpa gejala. Ketika tanpa gejala, seseorang akan merasa tidak mengalami persoalan dalam beraktivitas fisik.
Mereka yang tidak merasakan sakit juga tentu dapat melakukan aktivitas normal seperti biasanya.
Meski demikian, ternyata semua itu membutuhkan informasi lebih jauh lagi. Sebagai contoh, muncul pertanyaan apakah dengan olahraga akan membuat mereka lebih cepat sembuh atau malah sebaliknya.
Sebenarnya, jawabannya adalah sederhana tapi juga sangat penting. Olahraga, seperti pada umumnya, hanya bagi mereka yang sehat.
Dalam hal ini adalah jika berbicara tentang olahraga yang melibatkan banyak gerak dan tenaga.
Sedangkan jika Anda sakit, maka Anda harus beristirahat dan tidak melakukan aktivitas yang menuntut banyak gerak dan tenaga.
Beristirahat, fokus kepada penyembuhan dengan meminum obat, merupakan langkah yang harus dilakukan.
Olahraga hanya dapat dilakukan secara maksimal bagi mereka yang dalam kondisi sehat.
Olahraga adalah aktivitas fisik yang tujuannya adalah agar tubuh tetap selalu sehat. Dengan berolahraga maka akan meminimalisir kemungkinan datangnya berbagai penyakit.
Manfaat Olahraga
Perlu ditekankan lebih dahulu tentang manfaat olahraga. Olahraga banyak manfaatnya, salah satunya adalah meningkatkan kekebalan tubuh.
Dengan tubuh yang sehat dan memiliki kekebalan yang baik, bisa mencegah serangan virus corona.
Menurut ahli di National Institutes of Health (NIH), olahraga merangsang kinerja antibodi dan sel-sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel kekebalan tubuh yang melawan berbagai penyakit.
Jadi, sangat jelas bahwa olahraga memiliki manfaat yang sangat baik untuk mencegah terserang atau terinveksi Covid-19.
Olahraga juga membantu mengeluarkan bakteri dari paru-paru dan saluran pernapasan.
Ketika Positif Covid-19
Lalu, apakah mereka yang terinveksi Covid-19 masih bisa berolahraga?
Seseorang yang sedang terinfeksi SARS-CoV-2 (nama virus Covid-19) tapi tetap berolahraga, justru dapat memperburuk gejala penyakit Covid-19 tersebut.
Menurut menurut penelitian di Journal of the American Medical Association (JAMA) Cardiology, peneliti Jerman menemukan bahwa olahraga ringan sekalipun saat mengidap infeksi virus corona ringan bisa berbahaya.
Saat berolahraga, kerja jantung akan meningkat. Jadi, karena itu pula, olahraga tidak dianjurkan bagi pengidap Covid-19 karena dapat berdampak buruk bagi jantung.
Berbeda tentunya ketika tubuh Anda sehat. Olahraga sangat dianjurkan karena dengan berolahraga akan melindungi tubuh dari penyakit apapun, termasuk Covid-19.
Olahraga merangsang tubuh untuk memproduksi antioksidan.
Olahraga bagi Orang Tanpa Gejala
Dengan demikian pula, ketika seseorang dinyatakan positif mengidap Covid-19 namun tanpa gejala, juga harus berhati-hati untuk berolahraga.
Apalagi bagi mereka yang masuk ke dalam lansia dan memiliki penyakit penyerta.
Menurut Dr Rommel Tickoo, associate Director, internal medicine di Max Healthcare, New Delhi, India, ada pasien tertentu yang akhirnya terserang serangan jantung, stroke, atau emboli paru setelah dua minggu setelah sakit.
Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk menghindari berolahraga hingga sembuh total.
"Pada fase akut penyakit ini, olahraga dapat mempercepat replikasi virus. Oleh karena itu, umumnya disarankan untuk menghindari olahraga selama aktivitas aktif atau infeksi," kata Rommel Tickoo.
Untuk lebih aman, sangat disarankan bagi mereka yang terinfeksi Covid-19 tapi tanpa gejala, agar berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum memutuskan untuk berolahraga.
Latihan Pernapasan
Terkait hal ini pula, ada aktivitas tertentu yang bisa disebut sebagai olahraga untuk mereka yang positif Covid-19.
Mereka harus memilih jenis olahraga yang tepat yang fokus dan perhatiannya mengarah kepada sistem pernapanasan.
Menurut dr. Nabila Viera Yovita dari klikdokter.com, olahraga pernapasan bermanfaat meningkatkan ketahanan jantung dan paru-paru (kardiorespirasi) pasien Covid-19.
Dengan demikian, mereka akan memiliki kekuatan yang lebih untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala.
"Tidak hanya itu, olahraga tersebut juga berguna untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang seringkali terkompromi pada pasien Covid-19,” kata dr. Nabila.
Namun, dr. Nabila Viera tetap menekankan bahwa tidak semua pasien corona dianjurkan berolahraga.
Mereka yang memiliki gejala klinis tidak stabil contohnya, dilarang berolahraga. Gejala tersebut adalah tekanan darah, detak jantung, laju pernapasan, dan suhu tidak dalam batas normal (pada fase akut).
“Oleh karena itu, jika kondisi rentan, sebaiknya pasien beristirahat dan fokus pada penyembuhan,” katanya lagi.
Lalu, apa saja atau bagaimana olahraga bagi mereka yang tidak dalam kategori akut? Mereka dapat melakukan aktivitas (olahraga) pernapasan seperti berikut ini yang dirangkum dari klikdokter.com:
1. Latihan Relaksasi
Tempatkan tubuh dalam posisi tegak. Lalu tarik napas dalam-dalam dan kemudian dikeluarkan secara perlahan.
Setelah itu dapat dilakukan, lakukan dengan variasi seperti menggerakkan bahu ketika mengambil napas dan buang secara perlahan.
2. Latihan Pengembangan Dada
Latihan pengembangan dada bisa Anda lakukan dengan menarik napas sambil mengangkat dua tangan ke atas. Tahan sebentar, dan buang napas sambil menurunkan kedua tangan yang tadi diangkat.
Selanjutnya, kembangkan dada ke samping, lalu kembali ke depan, dan turunkan. Kemudian, lakukanlah pengembangan dada ke samping dari kanan dan kiri secara bergantian.
3. Latihan Deep Breathing
Latihan deep breathing dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam, lalu menahannya. Lebih dianjurkan apabila bisa bernapas dengan otot perut.
4. Latihan Batuk
Latihan batuk dilakukan dengan menarik napas dalam-dalam, lalu melakukan batuk secara huffing (mulut terbuka).
Selanjutnya, tarik napas, lalu coughing atau tarik napas dengan bagian pangkal tenggorokan (glotis) tertutup.
5. Prone Position
Letakkan bantal di bawah pinggul, dan tidur dalam posisi tengkurap dengan kedua tangan di samping kepala.
Mulailah menarik napas hingga diafragma mengembung, tahan sebentar, dan buang secara perlahan.
Demikianlah lima bentuk olahraga yang terfokus kepada pernapasan bagi mereka yang terinveksi Covid-19 tapi dalam kondisi yang tidak akut.
Pastikan memilih jenis olahraga pernapasan, agar penyembuhan dapat berlangsung lebih optimal.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Piala Eropa 2020: Menilik Calon Lawan Timnas Italia pada Babak 16 Besar https://t.co/bx2Bf7nXMN— SKOR.id (@skorindonesia) June 20, 2021
Berita Bugar Lainnya:
Jurus Jitu Jaga Usia Tetap Awet Muda: Salah Satunya Bermain Game