- Lewis Hamilton mengadopsi gaya hidup veganisme sejak 2017.
- Awalnya dengan menghilangkan produk hewani dalam menu makanannya.
- Sekarang kulit Lewis Hamilton lebih bersih, energinya lebih stabil, dan pikirannya pun terfokus.
SKOR.ID – Lewis Hamilton tidak pernah malu mengakui dirinya mengadopsi gaya hidup veganisme sejak 2017.
Pada kenyataannya, perubahan itu memengaruhi kinerja enam kali juara dunia Formula 1 (F1) asal Inggris itu di lintasan balap.
“Saya tumbuh seperti orang lain yang berpikir susu dan daging itu baik untuk Anda,” kata Lewis Hamilton kepada situs optionstheedge.com bulan lalu.
Baca Juga: Jatuhkan Aisling Daly, John Kavanagh Pernah Bikin Conor McGregor Nyaris Tidak Bernapas
“Saya pikir itu hidup yang sehat dan saya telah melakukan yang benar," ucap Lewis Hamilton.
Lewis Hamilton kemudian bertemu beberapa kenalan baru yang ternyata penganut paham veganisme.
Mereka mulai menunjukkan kepada pembalap 35 tahun itu beberapa hal yang terjadi di dunia yang sama sekali tidak disadarinya.
“Itu membuat saya takut. Saya mulai membaca banyak hal dan menyadari apa yang diajarkan kepada saya untuk percaya bahwa itu sehat, ternyata salah," kata Lewis Hamilton.
Baca Juga: Anthony Ginting Menang, Tuan Rumah Berpesta di Indonesia Masters 2020
Hamilton pun secara bertahap mengubah gaya hidupnya.
Perlahan-lahan dia menyingkirkan daging merah dari menu makannya, lalu ayam, lalu ikan sampai dia siap sepenuhnya berkomitmen menjadi seorang vegan.
“Saya ingin merasakan sendiri betapa besar perbedaan yang akan terjadi," kata pembalap Mercedes itu.
Baca Juga: Australia Open 2020: Empat Petenis yang Layak Dinanti Penampilannya
Dengan menghilangkan produk hewani, Hamilton mampu memetik manfaatnya: kulit lebih bersih, energinya lebih stabil, dan pikiran terfokus. Hidupnya berubah secara efektif.
“Saya tidak bisa mengatakan dengan kata-kata seberapa baik perasaan saya," tutur Hamilton.
"Saya biasa makan semua itu dan menikmatinya, seperti kebanyakan orang, tetapi saya bangun dengan perasaan pusing, suasana hati berubah-ubah, dan energi saya naik turun sepanjang hari. Perut saya selalu kembung dan saya pikir itu normal," ucapnya.
Makanan sehari-hari Hamilton sekarang terdiri dari smoothie protein, alpukat (kadang-kadang dengan roti), kacang panggang, dan buah.
Jamur dan ubi jalar juga bisa untuk menu sarapan.
Untuk makan siang, Hamilton akan mengkonsumsi mixed salad dengan satu atau dua jenis smoothie.
Kemudian, tumis sayuran, truffle mash, dan kentang goreng untuk makan malamnya.
Baca Juga: Susunan Pemain AC Milan vs Udinese: Duet Ibra-Leao Jadi Andalan
Yang paling utama, Hamilton ingin mengubah persepsi umum bahwa protein sangat dibutuhkan untuk pembentukan otot.
“Saya pikir pemikiran daging satu-satunya sumber protein itu sampah. Porsi latihan dan repetisi balapan saya tetap sama, lebih malah. Sekarang saya balapan dengan pikiran jauh lebih bersih," ujarnya.
Hamilton gencar mengajak para vegan pemula untuk menjalani gaya hidup ini. Bisa juga menjajal pengalaman bersama seorang teman.
“Seperti pergi ke gym. Ketika punya teman, Anda bisa berlatih bersama.”
“Tanyakan kepada teman Anda apakah mereka ingin mencoba restoran vegan yang baru dengan Anda atau menghilangkan makanan tertentu untuk jangka waktu tertentu.
"Dan melihat apakah Anda melihat perbedaan dalam tampilan kulit Anda dan bagaimana perasaan Anda."
Baca Juga: Madura United Tur Pramusim ke Malaysia, Rahmad Darmawan Usung Misi Khusus
Salah satu proyek terbaru Hamilton termasuk di antaranya adalah kemitraan dengan Neat Burger, restoran cepat saji vegan dan burger baru di West End, London.
"Saya dulu sangat suka burger. Seorang teman saya, yang juga vegan, membawa saya ke sebuah restoran di Hong Kong dan di sana saya mencicipi burger yang rasanya luar biasa.”
Bersama beberapa rekanan, Hamilton membawa burger vegan itu ke Inggris, tetapi tetap mempertahankan konsep gerai makanan cepat saji.
Meskipun baru dibuka, pendiri The Cream Group, Ryan Bishti mengungkap rencana membuka lebih dari 100 restoran secara global dalam lima tahun ke depan.