Catalyst Meister, Sepatu dari Kulit Kanguru yang Bikin Pemain Timnas Indonesia Tampil Prima

Rais Adnan

Editor:

  • Ortuseight meluncurkan sepatu Catalyst Meister.
  • Catalyst Meister merupakan sepatu bola pertama yang merupakan produk special edition dengan material kulit kanguru.
  • Sepatu ini diproduksi terbatas yaitu hanya 888 pasang.

SKOR.id - Sebagai local brand yang terus melakukan inovasi dan perbaikan secara kontinu, Ortuseight kali ini dengan bangga meluncurkan Catalyst Meister. Sepatu bola pertama yang merupakan produk special edition dengan material full kangaroo leather.

Seri catalyst pertama yang menggunakan kulit kanguru ini pastinya menerbitkan pertanyaan di benak para pemain bola di Indonesia. “Kenapa baru sekarang?”

Teguh Sarwoko selaku Product Development Manager Ortuseight, menjabarkan mengenai hal tersebut.

“Begitu banyak pemain profesional yang lebih menyukai kulit kanguru daripada kulit sintetis, terbukti dari banyaknya pemain top yang disponsori oleh merek besar melakukan kolaborasi ketika sepatu yang diusung menggunakan bahan tersebut,” kata Teguh Sarwoko.

Diketahui pula bahwa, bahan utama baju balap contohnya, banyak menggunakan material kangaroo leather. Produsen racing suit unggulan menggunakan material utama K-Lea (Kangaroo Leather) karena kekuatan, elastisitas dan tekstur kulit kanguru yang memiliki kekuatan tinggi namun fleksibel, hal ini dinilai lebih memudahkan para desainer untuk membuat pola baju balap.

Bahan baku ini juga tidak mudah robek karena pada irisan tertipisnya masih memiliki kelenturan dan kekuatan hingga 60% dibanding kulit sapi yang mencapai 4%. “Namun dengan segala kelebihannya, material K-Lea yang tersertifikasi juga kami pertimbangkan berulang kali karena harganya sangat tinggi di pasaran,” jelas Teguh Sarwoko.

Catalyst Meister mendapatkan inspirasi nama dari kata “maestro” atau meister yang berarti 'master' pada Bahasa Jerman, yang mana pada dunia olahraga kata meister juga sering direferensikan penggunaannya pada kejuaraan nasional, Eropa, dan dunia.

Secara ringkas, Ortuseight mengharapkan pemberian nama ini berefek pada pemakainya agar menjadi master dan juara pada tiap titik perjuangan di lapangan.

Latar belakang pemilihan palet warna sepatu ini juga menarik untuk disimak. Diciptakan dengan warna netral dengan gradien warna silver-gold, dominasi warna putih dipilih bukan tanpa alasan.

“Pemilihan warna putih untuk Catalyst Meister ini berdasarkan filosofi warna tersebut yang merupakan representasi kehadiran awal seluruh warna dasar, kemurnian, dan kesempurnaan, karena Catalyst Meister digambarkan seperti ‘handcrafted’ yang pula identik dengan simbolisasi kenyamanan ditutup sentuhan gradasi warna silver dan emas yang lux untuk memberi kesan eksklusif,“ ucap Octrisany Dwi Putra, Head of Product Design Ortuseight.

Dibuat secara terbatas hanya sejumlah 888 pasang saja. Angka 888 juga dipilih karena mempunyai arti yang sangat mendalam bagi Ortuseight, di mana selain angka delapan secara literal merupakan bagian dari nama brand Ortus-Eight. Selain itu, angka ini dimaknai sebagai pembawa kebaikan yang tidak ada putusnya.

Selain angka ini diharapkan dapat membawa kesuksesan yang terus mengalir tanpa henti dan tidak berkesudahan, bentuk tipografi angka delapan juga dianggap indah karena terjelma dari sebuah tarikan garis yang tak terputus dan konsisten, angka delapan tetap akan terlihat sama dilihat dari sudut manapun. Arti dari pemilihan nama sekaligus jumlah produksi ini diharapkan akan memberikan hasil akhir sebaik filosofi yang disandangnya.

Catalyst Meister dicoba pertama kali oleh bek timnas Indonesia, Rizky Ridho Ramadhani, yang bermain impresif selama event Piala AFF 2020 di Singapura. Pemain kelahiran Surabaya, 21 November 2001 dengan tinggi 183 cm, ini menuturkan bahwa sepatu terasa sangat nyaman dan tidak membutuhkan waktu lama untuk penyesuaian.

“Sebelumnya (sepatu lain) butuh penyesuaian normal seperti sepatu-sepatu baru pada umumnya. Kalau yang ini langsung saya pakai tidak masalah,” ujar Rizky Ridho.

Sosok Rizki sukses dipanggil memperkuat timnas U-19 Indonesia hingga menjadi kapten tim Piala AFF U-19 2019 di bawah asuhan pelatih Fakhri Husaini, Rizki juga menjadi salah satu pemain muda Persebaya Surabaya yang ikut serta membela timnas U-23 Indonesia pada SEA Games 2021.

Rizky mengakui bahwa Catalyst Meister sangat ringan, empuk dan tidak licin karena pull sepatu yang tinggi.

“Semua pemain (bola) mungkin bisa mencoba dan merasakan bedanya seperti yang saya rasakan,” katanya, bersemangat.

Catalyst Meister yang membutuhkan waktu kurang lebih delapan bulan dari proses ide konseptualisasi desain hingga menjadi final produk ini memang digadang cocok untuk digunakan oleh segala posisi di lapangan. Hal unik lain pada sepatu ini adalah terdapatnya quote bahasa latin di sisi sepatu, Hoe Non Pereo Habebo Fortior Me, yang jika diartikan secara general yaitu “What does not kill us will make us stronger” atau - Yang tidak membunuh kita pasti membuat kita lebih kuat - pesan yang dirasa paling mewakili semangat Catalyst Meister.

Sementara highlight Ortuseight pada seri Catalyst Meister untuk sisi teknis terdapat pada bagian upper, di mana disematkannya teknologi QuickFit yang terdapat di dalam sepatu dengan material pelapis dalam super lembut, bertujuan agar fitting sepatu pas dan langsung mengikuti bentuk kaki pemakai. Sepatu pun akan terasa langsung nyaman ketika digunakan, bahkan pada pemakaian pertama tanpa butuh penyesuaian terlebih dahulu.

Ortuseight juga meng-infused teknologi Ort-Knit, yaitu material rajutan yang lentur dan lembut untuk memberikan kelenturan yang menyesuaikan bentuk kaki. Ort-Knit juga memberikan kenyamanan karena memiliki ventilasi untuk menciptakan sirkulasi udara yang baik.

Teknologi Ort-Knit pada bagian upper Catalyst Meister dipadukan dengan teknologi OrtTrex, di mana Ort-TreX adalah system pul/stud pada outsole yang dirancang secara khusus dan ditempatkan dengan seksama serta sistematis untuk memberikan traksi dan respon kepada pemakainya agar dapat bermanuver dengan cepat. Sementara OrtSpine di outsole merupakan teknologi yang terletak pada bagian tengah outsole berfungsi untuk menjaga kekuatan dan bentuk dari outsole tersebut, sehingga tetap kuat namun fleksibel untuk menopang beban pemain yang memakainya.

Ada pula OrtShox pada bagian sockliner di mana OrtShox adalah insole yang didesain sedemikian rupa dengan teknologi 3D molded untuk memberikan kenyamanan dan grip maksimal pada telapak kaki agar pemain dapat memberikan gerakan spontan yang tidak terduga.

Lebih lanjut, apa sebenarnya kelebihan dari penggunaan material full K-lea pada Catalyst Meister ini? Product Development Ortuseight menegaskan bahwa sifat dan bentuknya yang memberikan kenyamanan pada saat pemain melakukan perlawanan, contohnya seperti saat menendang bola, energi dapat didistribusikan secara merata di sekitar area benturan atau tumbukan.

Hal ini menghindari retakan mikro pada serat yang dapat berkembang menjadi retakan pada kulit dalam jangka panjang. Kemudian material ini juga kuat secara daya tahan karena sifatnya yang seperti perisai, bagian atas kulit kanguru cenderung bertahan lebih lama daripada yang sintetis. Pada sisi kekuatan dan bobot, berkat karakteristik molekuler yang prima, kulit kanguru tidak perlu dibelah untuk mengurangi ketebalannya seperti jenis kulit lainnya.

Karena sifatnya yang secara alami tipis dan kuat, memungkinkan bagian atas kulit lebih tahan lama dan ringan. Kemudian, Catalyst Meister juga memiliki tailor-made feel, karena bahannya memiliki karakteristik menyerupai sekelompok serat tali kecil yang terjalin, K-Lea mengalami ekspansi halus di seluruh kontur di sekitar kaki. Jadi setelah beberapa kali digunakan, sepatu akan terasa seperti sepatu yang dibuat khusus. Terakhir sifat kulit kanguru yang nol-interferensi, di mana lebih sedikit materi antara kulit kaki pemain dan kontak pada bola; yang membuat sensasi bermain menjadi lebih alami dan 'nyata' saat mengontrol bola.

Cataylst Meister dibanderol pada angka Rp1.199.000 dengan warna White/Platinum, merupakan sepatu Ortuseight pertama dengan harga di atas satu juta rupiah dan sepatu pertama bermaterial full K-Lea.

Semua produk Ortuseight tersedia secara online di Official Store Ortuseight dan juga Official Distribution Channel Ortuseight di setiap kota seluruh Indonesia. Dengan berbagai rentetan keunggulan yang ditawarkan, investasi sepasang sepatu kulit yang berkualitas dengan pertimbangan menghilangkan keharusan untuk membeli beberapa pasang sepatu sintetik dari waktu ke waktu patut dijadikan konsiderasi bagi pemain bola yang serius.

Pun pemain bola pemula yang mencari kualitas setara Catalyst Meister jika dibandingkan dengan tipe serupa dari brand luar, harga Catalyst Meister sudah pasti pasti lebih kompetitif dan layak menjadi pertimbangan untuk dikoleksi.

Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:

Bima Sakti Enggan Terbebani Kejayaan Timnas U-16 Indonesia Era Fakhri Husaini

Kiper Utama Timnas U-19 Indonesia Jadikan Andritany Ardhiyasa Sebagai Role Model

 

 

RELATED STORIES

Pelatih Laos Ungkap Kekuatan Malaysia yang Buat Timnya Gagal Juara Piala AFF U-19 2022

Pelatih Laos Ungkap Kekuatan Malaysia yang Buat Timnya Gagal Juara Piala AFF U-19 2022

Timnas U-19 Laos antiklimaks di Piala AFF U-19 2022 sebab kalah dari Malaysia pada partai puncak setelah tampil impresif di sepanjang turnamen.

Timnas Putri U-18 Indonesia Geber Persiapan, Rudy Eka Larang Pemain Buka Sosmed

Timnas Putri U-18 Indonesia Geber Persiapan, Rudy Eka Larang Pemain Buka Sosmed

Pada seleksi dan TC ini Rudy Eka pun menerapkan disiplin yang tinggi kepada para pemain.

Ketum PSSI Ungkap 3 Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday September

Ketum PSSI Ungkap 3 Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday September

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengungkap tiga calon lawan timnas Indonesia pada FIFA Matchday bulan September 2022.

Profil Curacao: Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday Mayoritas Pemainnya Abroad

Berikut profil timnas Curacao, calon lawan timnas Indonesia di FIFA Matchday edisi September 2022.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Futsal Nation Cup, titel untuk Piala Futsal Indonesia atau turnamen pendamping kompetisi utama. (Yusuf/Skor.id)

Futsal

Rekap Hasil Futsal Nation Cup 2025: Cosmo JNE Menang Penalti, Black Steel Kalah Telak

Tiga pertandingan perempat final pada Kamis (24/4/2025); Unggul FC vs Cosmo JNE, BTS vs Sadakata, Black Steel vs Pangsuma FC.

Taufani Rahmanda | 24 Apr, 14:34

Roster Bigetron Esports berambut merah di pekan keempat MPL ID Season 15. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Alasan di Balik Rambut Merah Skuad Bigetron Esports

Bigetron Esports kompak mengecat rambut mereka di pekan keempat MPL ID Season 15.

Gangga Basudewa | 24 Apr, 14:16

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 24 Apr, 14:02

PSM Makassar vs Bali United di awal pekan ke-30 Liga 1 2024-2025 pada 25 April 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming PSM vs Bali United di Liga 1 2024-2025

Jelang awal pekan ke-30, Jumat (25/4/2025) malam, PSM Makassat tak bisa menang tetapi Bali United lebih parah.

Taufani Rahmanda | 24 Apr, 11:57

Dewa United FC vs Malut United di pembuka pekan ke-30 Liga 1 2024-2025 pada 25 April 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Dewa United vs Malut United di Liga 1 2024-2025

Jelang pembuka pekan ke-30, Jumat (25/4/2025) sore, Dewa United FC yang baru bangkit diuji laju kencang Malut United.

Taufani Rahmanda | 24 Apr, 10:34

Espanyol menggelar 1900 Cup yang dimenangkan BJL 2000 Yogyakarta untuk kategori U11. (Foto: LaLiga, Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Turnamen 1900 Cup Jadi Media Kerja Sama RCD Espanyol dengan Indonesia

Espanyol menggelar turnamen 1900, BJL 2000 Yogyakarta menjadi tim asal Indonesia yang menjadi juara U11.

Pradipta Indra Kumara | 24 Apr, 08:41

PMNC Summer 2025. (PUBG Mobile)

Esports

Hal yang Perlu Diketahui dari PMNC ID Summer 2025

PMNC ID Summer 2025 menyisakan dua babak terakhir: Survival Zone dan Conqueror Zone.

Gangga Basudewa | 24 Apr, 06:00

FFWS SEA Spring 2025. (Garena)

Esports

FFWS SEA Spring 2025 Siap Bergulir, Tim Indonesia Siap Berikan yang Terbaik

FFWS SEA Spring 2025 akan mulai berlangsung pada 25 April hingga 14 Juni mendatang.

Gangga Basudewa | 24 Apr, 05:05

Salah satu Alumni Liga TopSkor, Beckham Putra yang ikut bersama skuad timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023. (Zulhar Kurniawan/Skor.id)

National

Ortuseight Luncurkan Outsole Anyar, Perdana Dipakai untuk Bintang Timnas Indonesia dan Malaysia

Ortuseight memperkenalkan katalog Summer 2025 di Tangerang, Rabu (23/4/2025), di antaranya edisi khusus untuk para pemain Timnas Indonesia dan Malaysia.

Taufani Rahmanda | 24 Apr, 04:59

Liga Inggris  2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Top Skor Sepanjang Masa 51 Klub yang Pernah Tampil di Premier League

Daftar top skor sepanjang masa 51 klub yang pernah atau masih bermain di Liga Inggris era Premier League.

Pradipta Indra Kumara | 24 Apr, 03:38

Load More Articles