- Erick Ibrahim adalah kiper Persib saat menjamu PSV Eindhoven yang diperkuat Ruud Gullit dan Ronald Koeman.
- Namun, Erick Ibrahim bukan pilihan pertama Persib pada pertandingan di Stadion Siliwangi.
- Hanya saja, Erick Ibrahim punya cerita heroik saat menghadapi pemain kelas dunia asal Belanda dan juga Belgia.
SKOR.id - PSV Eindhoven pernah menggelontor enam gol gawang Persib Bandung tanpa balas dan Erick Ibrahim salah satu kiper skuad Pangerang Biru.
Hari itu pada 11 Juni 1987, PSV Eindhoven menjalani tur di Indonesia dan ke Bandung.
Persib Bandung sebagai jawara kompetisi PSSI level amatir Perserikatan menjadi salah satu lawan PSV selama tur di Indonesia.
Laga Persib vs PSV pun bisa ditebak yaitu timpang. Walau Persib jagoan di Tanah Air, PSV datang dengan full team.
Semua bintang klub dengan julukan Boeren itu dibawa dan mereka adalah pilar PSV saat berjaya di Liga Belanda atau Eredivisie.
Sebut saja ada kiper Hans van Breukelen, Ronald Koeman, Ruud Gullit, sampai pemain bintang asal Belgia, Eric Gerets
Eric Gerets itu adalah pilar PSV Eindhoven yang bermain di Piala Dunia 1990 bersama timnas Belgia.
Lalu, tiga nama yang ditulis duluan adalah pemain kunci timnas Belanda saat menjuarai Piala Eropa 1988.
Menterangnya skuad Boeren pun membuat Erick Ibrahim takjub. Apalagi, usianya saat itu belum 20 tahun dan baru naik ke tim senior Persib sebagai pemain magang.
"Saya beruntung pada saat PSV datang lawan Persib. Saya jadi satu dari dua kiper Persib yang tersisa selain Wawan Hermawan," ujar Erick kepada Skor.id.
"Kala itu, kiper utama Persib adalah Sobur. Tetapi, Sobur tak boleh membela Persib melawan PSV karena dilarang PSSI."
"Timnas Indonesia butuh tenaga Sobur jadi dilarang pulang membela Persib. Saya pun ketiban sampur naik jadi kiper cadangan," tuturnya.
Pertandingan pun berlangsung di Stadion Siliwangi dan disaksikan banyak penonton serta tentunya PSV menguasai permainan.
Babak pertama selesai, Persib sudah kebobolan tiga gol dan Wawan meminta diganti dengan alasan cedera.
"Saya pun mau tak mau harus main, sempat degdegan sih tetapi lama-lama tak lagi memikirkan hal lain kecuali tampil semaksimal mungkin," kata Erick pada pertengahan Maret 2022.
"Alhamdulillah, saya seperti Wawan di babak pertama kebobolan tiga kali," tuturnya dengan disertai tertawa.
Namun terlepas dari semua itu, pelatih kiper Dewa United ini bangga karena berhadapan langsung dengan Ruud Gullit.
Ruud Gullit salah satu bintang tenar di dunia kala itu lalu setelah dari Bandung bawa Belanda juara dan kemudian gabung AC Milan untuk menguasai Eropa.
Baca Juga Berita Legenda Timnas Indonesia lainnya:
Profil Ponirin Meka, Legenda PSMS Medan yang Tak Lulus SMA
Yayasan Soetjipto Suntoro Beri Penghargaan untuk Dua Legenda Timnas Indonesia