- Beberapa keputusan kontroversial dari wasit yang memimpin pertandingan Liga 1 2021-2022 membuat Angelo Alessio dan Aji Santoso angkat suara.
- Angelo Alessio berharap wasit di Indonesia semakin baik sehingga pertandingan dapat berjalan adil dan menarik.
- Sementara Aji Santoso menginginkan wasit yang melakukan kesalahan mendapatkan sanksi.
SKOR.id - Jelang pekan kesembilan Liga 1 2021-2022, kinerja wasit masih menjadi sorotan. Pelatih Persija, Angelo Alessio, dan pelatih Persebaya, Aji Santoso, turut buka suara.
Seperti diketahui, Persija pernah merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang menganulir gol Marko Simic ke gawang Arema FC, sehingga tim Macan Kemayoran harus menelan kekalahan.
Sedangkan Persebaya juga sempat dirugikan wasit karena tendangan bebas Jose Wilkson ke gawang Persela sudah melewati garis gawang, namun tidak dianggap gol.
Pelatih Persija, Angelo Alessio, tak mau berkomentar banyak perihal kepemimpinan wasit di Liga 1 2021-2022. Menurutnya, kesalahan semacam itu sangat wajar terjadi.
Meski begitu, pelatih asal Italia itu berharap wasit-wasit di Indonesia akan semakin baik, yang bisa diawali dari laga Persija versus Persebaya di Stadion Manahan, Solo.
Angelo Alessio menjelaskan, kepemimpinan wasit yang adil akan membuat pertandingan berjalan lebih menarik dan kedua tim bisa menerima apapun hasil yang mereka peroleh.
"Saya tak ingin berkomentar lebih banyak mengenai wasit karena saya sangat menghargai pemimpin di lapangan. Hal itu sangat biasa terjadi," kata Angelo Alessio.
"Namun demikian, saya berharap besok wasit dapat mengontrol pertandingan dengan baik dan mengurangi kesalahan sekecil apapun."
"Dengan begitu, pertandingan akan berlangsung fair dan menarik untuk disaksikan oleh siapapun," ia menambahkan.
Harapan serupa juga dilontarkan oleh pelatih Persebaya, Aji Santoso. Namun ia tetap mengkritisi kinerja wasit di Indonesia yang sering membuat kontroversi.
Aji Santoso tak membuat kerugian timnya sebagai contoh. Ia justru mengajukan contoh kontroversi keputusan wasit yang memimpin laga Barito Putera melawan PSIS Semarang.
Dalam pertandingan tersebut, bek Barito Putera, Bagas Kaffa ,sempat dilanggar seorang pemain PSIS Semarang di dalam kotak penalti.
Wasit pun meniup peluitnya tanda bahwa pelanggaran terjadi. Namun, wasit tak memberikan penalti kepada Barito Putera. Ia justru hanya memberikan tendangan bebas di pinggir kotak penalti.
Melihat keputusan wasit tersebut membuat Aji Santoso mempertanyakan pemahaman wasit, termasuk hakim garis, terhadap regulasi pertandingan.
"Jujur, ketika saya membaca berita di media mana pun, wasit di Liga 1 dan Liga 2 menjadi sorotan. Tentunya ini harus menjadi motivasi bagi seluruh wasit, juga hakim garis," kata Aji Santoso.
"Karena sesungguhnya hakim garis ini juga memiliki peran yang penting untuk membantu kinerja wasit. Wasit bisa kerja maksimal kalau didukung kerja maksimal dari hakim garis 1 dan 2."
"Menurut saya, kerja wasit di samping jauh lebih mudah. Kalau hakim garis itu kan hanya melihat saja, pemain lebih dulu mana, pemain belakang atau pemain lawan."
"Tetapi kalau dengan kerja yang semacam itu saja tidak bisa maksimal, cukup disayangkan. Mereka sudah dibekali dengan law of the game, kalau ada pelanggaran di kotak penalti ya pasti penalti."
"Ini ada pelanggaran yang jelas-jelas di dalam kotak penalti, kira-kira dua meter, bisa ditarik keluar. Yang menjadi pertanyaan saya, mengerti apa enggak aturannya."
"Kami pun jadi berpikir macam-macam, itu disengaja atau ketidakmengertian mereka," ia menambahkan.
Mengingat kesalahan wasit tidak hanya terjadi satu kali, dua kali, Aji Santoso menginginkan PSSI maupun Komite Wasit dapat bertindak tegas terhadap wasit-wasit yang membuat kesalahan. Sehingga, ada keadilan di antara pemain, pelatih, dan wasit.
Pemain dan pelatih yang membuat kesalahan seperti mendapat kartu merah, akan mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin PSSI.
Maka, menurut Aji Santoso, seharusnya wasit-wasit maupun hakim garis yang salah dalam memimpin pertandingan juga bisa mendapatkan hukuman.
"Sekarang yang terpenting, ke depan bagaimana wasit dan hakim garis bisa instropeksi diri. Tidak hanya pemain dan pelatih saja yang disuruh instropeksi diri," ucap Aji.
"Kalau ada pemain melanggar langsung kartu merah, sekarang kalau ada wasit dan hakim garis yang melanggar tentu harus ada hukumannya dong."
"Tidak hanya pemain dan pelatih yang dikartu merah, wasit dan hakim garis pun seharusnya bisa dikartu merah," ia menambahkan.
View this post on Instagram
Berita Liga 1 lainnya:
Best XI Pekan Kedelapan Liga 1 2021-2022: Dikuasai Pemain Asing
Dua Catatan Penting di Balik Melesatnya Performa Arema FC di Liga 1 2021-2022
Performa Bali United di Liga 1 2021-2022: Sempat Melejit saat Awal Musim, Kini Terhimpit