Kilas Balik Liga Indonesia 1995-1996: Kompetisi Kusut, Transfer Pemain Sensasional, dan Piala Kedua Kota Bandung

Taufan Bara Mukti

Editor:

  • Liga Indonesia edisi kedua mulai digelar pada 26 November 1995 dan berakhir 6 Oktober 1996 dengan sponsor yang sama seperti musim sebelumnya.
  • Pada Liga Indonesia 1995-1996, konfigurasi jadwal kompetisi masih karut-marut, ditambah banyaknya insiden kerusuhan di dalam maupun luar lapangan.
  • Berikut Skor.id menyajikan kilas balik Liga Indonesia 1995-1996 yang dimenangi oleh Mastrans Bandung Raya.

SKOR.id - Liga Indonesia II musim 1995-1996 menyisakan cerita-cerita menarik untuk diulas, berikut Skor.id menyajikan kilas balik kompetisi tersebut.

Setelah sukses menggelar Liga Indonesia I pada musim 1994-1995, PSSI kembali meggelar Liga Indonesia 1995-1996 dengan menggandeng sponsor yang sama yakni perusahaan rokok, Dunhill.

Beragam cerita menarik tersaji pada kompetisi Liga Indonesia 1995-1996. Di antaranya adalah kegagalan Persib Bandung mempertahankan gelar juara.

Meski Persib tak juara, tapi piala Liga Indonesia 1995-1996 tak keluar dari Kota Bandung.

Pada edisi ini yang menjadi juara adalah rival sekota Persib, Mastrans Bandung Raya, dengan skuad yang terbilang mumpuni.

Di babak final, Bandung Raya menumbangkan PSM Ujungpandang (Makassar) dengan skor 2-0.

 

Kompetisi Liga Indonesia musim 1995-1996 juga diwarnai pengunduran diri satu tim peserta akibat masalah finansial.

Jumlah peserta Liga Indonesia 1995-1996 juga berkurang karena pada musim sebelumnya empat tim terdegradasi dan hanya dua yang promosi ke kasta tertinggi yakni Persikab Kabupaten Bandung, juara Divisi I 1994-1995, dan Persma Manado selaku runner-up.

Fakta Kompetisi

Waktu: 26 November 1995 - 6 Oktober 1996

Juara: Mastrans Bandung Raya

Runner-up: PSM Ujung Pandang

Degradasi: BPD Jawa Tengah (Grup Barat), Persegres Gresik (Grup Timur)

Mengundurkan Diri: Persiku Kudus

Jumlah Gol: 1.128 gol (2,39 per laga)

Jumlah Pertandingan: 559 laga

Top Skor: Dejan Gluscevic - Bandung Raya (31 gol)

Pemain Terbaik: Roni Wabia - Persipura

Kemenangan Kandang Terbesar: Persiraja Banda Aceh 7-1 BPD Jawa Tengah

Kemenangan Tandang Terbesar: BPD Jateng 0-4 Pelita Jaya, Persija 0-4 Persita, Persijatim 0-4 Bandung Raya, PSMS 0-4 Semen Padang

Tim Paling Produktif: Bandung Raya (66 gol)

Tim Paling Banyak Kebobolan: Persegres Gresik (58 gol)

Fakta Unik

1. Pengaturan jadwal Liga Indonesia 1995-1996 belum tersusun dengan baik. Persib Bandung sang juara bertahan tak bisa tampil di laga pembuka karena harus bermain di Piala Champions Asia. Laga pembuka Liga Indonesia 1995-1996 pun dimainkan oleh PSMS Medan dan Persiraja Banda Aceh. PSMS menang dengan skor 1-0 pada laga itu.

2. Persiku Kudus mundur karena masalah finansial. Kabar menyebut pengunduran diri Persiku disebabkan oleh pihak PSSI yang melarang adanya sponsor perusahaan rokok Djarum karena dinilai menjadi pesaing Dunhill sebagai sponsor kompetisi.

3. Kerusuhan antarsuporter maupun pemain kerap terjadi pada kompetisi. Salah satu yang paling dikenang adalah kerusuhan pada 7 April 1996 di dua tempat, Manado dan Tangerang. Di Manado penonton melempari wasit hingga memaksa gubernur EE Mangindaan turun tangan menenangkan. Sementara di Tangerang penonton merayakan kemenangan atas Persija dengan turun ke lapangan dan memprovokasi pemain lawan.

4. Transfer pemain sensasional terjadi ketika Indriyanto Nugroho, pemain Arseto Solo, pindah ke Pelita Jaya pada musim ini. Indriyanto, yang kala itu menjadi penyerang timnas PSSI Piala Asia sekaligus jebolan Primavera, pindah dengan nilai transfer Rp100 (seratus rupiah). Nominal kecil tersebut tak sepadan dengan biaya membeli materai yang seharga Rp2.000 kala itu. Kejadian unik tersebut membuat Indriyanto kemudian dijuluki Mr Cepek dan kerap menerima teror berupa lemparan koin seratusan setiap pertandingan.

5. Jebolan Primavera lainnya, Kurniawan Dwi Yulianto, sempat mengalami kendala ketika hendak memperkuat Pelita Jaya pada musim ini. Dokumen kepindahan Kurniawan dari klub Swiss, FC Luzern, belum lengkap karena tak menyertakan ITC (Sertifikat Transfer Internasional). Kurniawan baru bisa bergabung dengan tim Pelita Jaya pada 1996.

6. Musim ini menjadi kemunculan dua tim dari Indonesia Timur yakni Persipura Jayapura dan Putra Samarinda. Kedua tim tersebut lolos ke babak 12 besar, bahkan Persipura sukses menembus semifinal. Satu pemain Persipura, Roni Wabia, terpilih menjadi pemain terbaik Liga Indonesia 1995-1996.

7. Sebaliknya, tim dari Jawa Timur justru mendapat prestasi yang jeblok. Dari 7 tim Jawa Timur, dua di antaranya harus bersaing di papan bawah yakni Arema dan Persema Malang. Adapun satu tim lainnya, Persegres Gresik justru harus terdegradasi ke Divisi I.

8. Bandung Raya diperkuat pemain-pemain senior seperti Ajat Sudrajat, Herry Kiswanto, dan Hermansyah yang sudah di pengujung karier.

9. Bandung Raya dan PSM Ujung Pandang bersaing sebagai tim paling subur di gelaran Liga Indonesia 1995-1996. Bandung Raya yang mengemas enam gol hanya unggul satu gol di atas PSM.

10. Dua penyerang Bandung Raya, Peri Sandria dan Dejan Gluscevic gantian menjadi top skor. Pada Liga Indonesia 1994-1995 Peri mencetak 34 gol dan menjadi top skor, musim berikutnya giliran Dejan dengan 31 gol sekaligus menggondol gelar pencetak gol terbanyak.

Kejadian Penting

Bandung Raya sukses mengalahkan rival sekota mereka, Persib Bandung, untuk menjadi juara Liga Indonesia 1995-1996.

Bandung Raya sudah dominan sejak fase grup. Dari 28 laga yang dilakoni, Bandung Raya memetik 18 kemenangan, 7 kali imbang, dan hanya tiga kali kalah.

Tim yang bermarkas di Stadion Siliwangi itu mengoleksi 61 poin dan unggul enam angka dari Pelita Jaya di posisi kedua Grup Barat.

Sementara di Grup Timur, PSM Makassar yang memimpin klasemen dengan 57 poin hasil dari 17 kemenangan, 6 kali imbang, dan 7 kali kalah. PSM mengungguli rivalnya yakni Mitra Surabaya dan Pupuk Kaltim.

Memasuki babak 12 besar, baik Bandung Raya maupun PSM sama-sama tak terbendung. Dari tiga laga, dua tim tersebut menyapu bersih dengan kemenangan.

Bandung Raya dan PSM pun sama-sama lolos ke semifinal, bersama Mitra Surabaya (juara Grup B babak 12 besar), dan Persipura Jayapura sebagai runner-up terbaik.

PSM bersua Persipura di babak semifinal, sementara Bandung Raya menghadapi Mitra Surabaya.

Hujan gol mewarnai kemenangan PSM atas Persipura dengan skor 4-3. Di sisi lain, Bandung Raya perlu babak adu penalti untuk menyingkirkan Mitra Surabaya.

Final ideal pun tersaji di Liga Indonesia 1995-1996. Dua tim terkuat dari Grup Barat dan Timur saling berjumpa.

Meski begitu, Bandung Raya sudah unggul 2-0 atas PSM pada babak pertama. Tim besutan Henk Wullems mencetak gol cepat melalui Peri Sandria (3') dan Rafni Kotari (11').

Sementara PSM yang dilatih M. Basri tak kuasa melesakkan gol sehingga harus menyerah dua gol tanpa balas.

Klasemen Akhir

 

BABAK 12 BESAR

Grup A
Bandung Raya 5-1 Putra Samarinda
Persikab 3-0 Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim 1-0 Putra Samarinda
Persikab 0-3 Bandung Raya
Putra Samarinda 1-1 Persikab
Bandung Raya 1-0 Pupuk Kaltim

Grup B
Pelita Jaya 1-2 Gelora Dewata
Mitra Surabaya 1-0 Persita
Gelora Dewata 0-0 Mitra Surabaya
Pelita Jaya 4-0 Persita
Persita 2-2 Gelora Dewata
Pelita Jaya 1-4 Mitra Surabaya

Grup C
PSM 1-0 Mataram Indocement
Persib 1-2 Persipura
Persib 2-0 Mataram Indocement
PSM 1-0 Persipura
Mataram Indocement 0-4 Persipura
PSM 1-0 Persib

SEMIFINAL

PSM 4-3 Persipura
Bandung Raya 0-0 Mitra Surabaya (4-2 adu penalti)

FINAL

6 Oktober 1996
Stadion Utama Senayan, Jakarta

PSM 0-2 Bandung Raya (Peri Sandria 3', Rafni Kotari 11')

Susunan Pemain
PSM: Ansar Abdullah, Rony Ririn/Arif Kamaruddin (45'), Yeyen Tumena, Marcio Novo, Hendriawan, Ali Baba (C), Syamsudin Batolla, Luciano Leandro, Ansar Razak, Ayub Khan/Rachman Usman (33'), Jacksen F. Tiago, Yusuf Ekodono/Yuniarto Budi (71')
Pelatih: M. Basri

Bandung Raya: Hermansyah, Surya Lesmana, Budiman, Hendriawan, Olinga Atangana, Nuralim, M. Ramdan, Alexander Saununu/Herry Kiswanto (78'), Ajat Sudrajat (C), Hari Rafni Kotari/Makmun Adnan (67'), Peri Sandria/Rehmalem (85').
Pelatih: Henk Wullems

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Kilas Balik Lainnya:

Kilas Balik Manchester United 1998-1999: Treble Winners Penuh Drama

Kilas Balik Juventus 2006-2007: Ujian Kesetiaan di Tengah Keterpurukan

Kilas Balik Persija Jakarta 2001: Ambisi Besar Macan Kemayoran

RELATED STORIES

Link Live Streaming Liga 1 Hari Ini: Bali United vs Persib Berebut Puncak

Link Live Streaming Liga 1 Hari Ini: Bali United vs Persib Berebut Puncak

Link live streaming laga Bali United vs Persib serta tiga partai lain Liga 1 2021-2022 ada di akhir artikel ini.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Big Match akhir pekan ini, ada Man City vs Tottenham Hotspur, AC Milan vs Juventus, hingga Napoli vs AS Roma. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Big Match Akhir Pekan Ini, Man City vs Tottenham Hotspur hingga AC Milan vs Juventus

Akhir pekan ini akan terjasi beberapa big match dan laga menarik dari Liga Inggris, Liga Italia, dan La Liga (Liga Spanyol).

Pradipta Indra Kumara | 23 Nov, 02:14

Laga AC Milan vs Juventus di Liga Italia 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming AC Milan vs Juventus di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming AC Milan vs Juventus pada laga ke-13 Liga Italia 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 23 Nov, 01:00

Laga Celta Vigo vs Barcelona di La Liga 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

Prediksi dan Link Live Streaming Celta Vigo vs Barcelona di La Liga 2024-2025

Prediksi pertandingan dan link live streaming Celta Vigo vs Barcelona di La Liga 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 23 Nov, 00:05

Pertandingan Leicester City vs Chelsea di Liga Inggris. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Prediksi dan Link Live Streaming Leicester City vs Chelsea di Liga Inggris 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Leicester City vs Chelsea di Liga Inggris 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 22 Nov, 23:14

Kejuaraan dunia Mobile Legends: Bang Bang, M6 World Championship. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

M6 World Championship: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

Gelaran M6 World Championship sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen tingkat dunia Mobile Legends: Bang Bang ini.

Thoriq Az Zuhri | 22 Nov, 21:52

Turnamen VALORANT Challengers 2024 SEA Split 3. (Yusuf/Skor.id)

Esports

VALORANT Challengers 2024 SEA Split 3: Hasil dan Jadwal Lengkap

Gelaran VALORANT Challengers 2024 SEA Split 3 sedang dihelat. Ini adalah hasil dan jadwal lengkap turnamen Valorant tingkat Asia Tenggara ini.

Thoriq Az Zuhri | 22 Nov, 21:51

PUBG Mobile Global Championship atau PMGC (Yusuf/Skor.id)

Esports

PUBG Mobile PMGC 2024: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

PMGC 2024 alias PUBG Mobile Global Championship sudah dimulai, berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkapnya.

Thoriq Az Zuhri | 22 Nov, 21:50

Turnamen Free Fire tingkat dunia, FFWS Global Finals 2024. (Yusuf/Skor.id)

Esports

FFWS Global Finals 2024: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran FFWS Global Finals 2024 sedang dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Free Fire tingkat dunia ini.

Thoriq Az Zuhri | 22 Nov, 21:49

Valentino Rossi (1), Jorge Lorenzo (2), Marc Marquez (3), Maverick Vinales (4), dan Jorge Martin (5), semua terinspirasi karakter superhero dalam film. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR SPECIAL

Mengapa Banyak Bintang MotoGP Terinspirasi Karakter Superhero Film

Mulai Valentino Rossi hingga Jorge Martin, sejumlah pembalap MotoGP terinspirasi karakter-karakter pahlawan super dari komik atau film untuk merayakan kemenangan.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 18:44

Warna dasar hitam dipilih oleh Starcow Paris dan Kappa untuk koleksi jersey yang baru saja mereka rilis. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

Culture

Kerja Sama Starcow Paris dan Kappa untuk Jersey Kolaboratif

Starcow Paris dan Kappa merilis koleksi model jersey dalam jumlah terbatas.

Tri Cahyo Nugroho | 22 Nov, 16:56

Load More Articles