- Berikut ini wawancara eksklusif Skor.id dengan Assanur Rijal, top skor Piala Menpora 2021.
- Assanur Rijal berbicara tentang penampilannya bersama Persiraja Banda Aceh di Piala Menpora 2021 hingga hengkang ke Persis Solo.
- Juga dijelaskan Assanur Rijal tentang awal julukan Torres dimilikinya, pemain idola, hingga panggilan timnas Indonesia.
SKOR.id - Eks-penyerang Persiraja Banda Aceh, Assanur Rijal sukses meraih gelar top skor Piala Menpora 2021.
Pemain yang akrab disapa Rijal Torres itu menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Menpora 2021 dengan mencetak empat gol.
Tiga gol dicetaknya ke gawang Persita Tangerang pada laga pertama dan satu gol ke gawang Persib Bandung di fase penyisihan Grup D.
Penyerang berusia 25 tahun ini menjadi top skor Piala Menpora 2021 mengalahkan berbagai pemain yang memiliki nama besar.
Seperti Ezra Walian dan Frets Butuan dari Persib atau Osvaldo Haay di Persija Jakarta, yang semua sama-sama mengoleksi tiga gol.
Kini Assanur Rial sudah resmi bergabung dengan klub Liga 2, Persis Solo dan merasa bangga bisa meraih gelar top skor di Piala Menpora 2021.
Kepada Skor.id, ia juga berbicara banyak di luar penampilannya pada Piala Menpora 2021 bersama Laskar Rencong, julukan Persiraja.
Seperti target bersama Persis Solo setelah meninggalkan Persiraja, juga menjelaskan kenapa bisa dijuluki Torres.
Berikut ini ini wawancara ekslusif selengkapnya Skor.id bersama Assanur Rijal:
Komentarnya setelah berhasil meraih gelar top skor Piala Menpora 2021?
Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas keberhasilan saya menjadi top skor di Piala Menpora 2021. Semoga ini bisa menjadi motivasi buat karier sepak bola saya ke depan.
Apakah sebelumnya Anda menargetkan jadi top skor di Piala Menpora 2021?
Tidak. Saya hanya menargetkan tim saya selalu menang. Dan gol yang saya ciptakan itu berkat kerja sama tim. Dan saya bersyukur bisa mencetak empat gol di Piala Menpora.
Gelar top skor Piala Menpora ini khusunya Anda persembahkan untuk siapa?
Sudah pasti yang pertama untuk kedua orang tua saya dan keluarga saya di rumah. Mereka selalu mensuport saya dalam bertanding atau bermain bola.
Pertandingan yang paling berksesan di Piala Menpora?
Pertandingan yang paling berkesan waktu melawan Persita. Karena saat lawan Persita saya bisa memasukkan tiga gol.
Setelah gagal di Piala Menpora, kenapa Anda keluar dari Persiraja?
Yang pertama saya ingin mencari pengalaman seperti senior-senior saya yang sudah lebih dulu bermain di luar Aceh. Mungkin itu alasan saya.
Kenapa Anda memilih bergabung dengan Persis Solo?
Karena Persis Solo punya target untuk masuk ke Liga 1. Ini menjadi motivasi untuk saya sendiri, untuk bisa meloloskan Persis Solo ke Liga 1.
Apa target Anda bersama Persis Solo?
Tentunya bersama Persis Solo saya ingin serius dalam mewujudkan visi dan misi dari tim itu sendiri. Tim ini juga sangat bagus untuk pemain muda.
Kenapa Anda bisa dijuluki Torres?
Karena dulu pakai jersey Fernando Torres pas masih ikut tim SSB. Pelatih engak tahu nama saya, jadi dia panggil saya seperti nama yang ada di jersey, Torres. Sampai sekarang dipanggil Torres.
Siapa pemain Indonesia yang Anda kagumi?
Bambang Pamungkas dan Evan Dimas. Bepe (panggilan Bambang) punya karisma dalam sepak bola dan dia bisa memotivasi pemain muda. Terus karena sundulannya itu yang membuat saya mengidolakan dia.
Untuk Evan Dimas, dia pemain muda yang berbakat yang dimiliki Indonesia. Saya ingin seperti mereka berdua.
Apa Anda punya mimpi untuk memperkuat timnas Indonesia?
Semua pamain pasti punya keinginan dan harapan itu. Termasuk saya. Tapi kecil kemungkinan saya ada di timnas.
Tapi, siapa tahu ke depan saya lebih baik lagi dalam bermain. Insyaallah suatu saat saya ada di timnas. Amin.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Baca Juga Fitur Wawancara Eksklusif Lainnya:
Wawancara Eksklusif Zulkifli Syukur: Pemain PSM Makassar Saya Minta Tak Pikirkan Menang dan Lawan