- Tarkam atau antar kampung adalah sepak bola level amatir yang ada di Indonesia.
- Gunandy P, salah satu bintang tarkam asal Bogor mengungkapkan betapa besarnya perputaran uang pada ajang ini.
- Soal keterlibatan pemain klub level Liga 1 dan Liga 2, Gunandy P juga angkat suara.
SKOR.id - Bintang tarkam asal Bogor, Gunandy P bicara soal bayaran dan ''mewahnya'' sepak bola amatir ini.
Kepada Skor.id, lelaki kelahiran 1992 ini mengatakan, tarkam adalah bagian penting dari kariernya di sepak bola.
Sebab, lelaki dengan sapaan Cebol ini mengakui, dia menggantungkan hidupnya dari sepak bola tarkam dan tak lagi punya pekerjaan formal.
"Saya serius bermain tarkam sejak 2015. Saat itu, saya juga kerja di sebuah kantor pembiayaan dan sudah karyawan tetap," ujar Cebol, Rabu (25/11/2020) siang.
"Karena kerja sebagai karyawan, saya tak memakai uang hasil tarkam. Uang itu saya kumpulkan saja," tuturnya.
"Ternyata, uang dari tarkam cukup besar jika saya rajin dan banyak mendapatkan tawaran main. Meski, saya harus bagi waktu dengan kerja kantoran."
Lantas, berapa uang sekali main pada laga tarkam yang dijalani Cebol?
Menurut pemain sayap ini, dia minim menerima uang sekitar 500 ribu rupiah sekali main dan itu untuk fase awal turnamen.
Jika tim yang dia bela mampu bermain lebih jauh pada sebuah turnamen, Cebol bisa mendapatkan bayaran lebih tinggi.
"Kalau kami melaju ke fase-fase selanjutnya, saya pasti dapat tambahan lebih banyak lagi uangnya," kata Cebol.
"Itu yang membuat saya akhirnya meninggalkan pekerjaan sebagai karyawan mulai 2017 dan fokus main tarkam saja," ucapnya mantap.
Cebol juga mengaku sangat percaya diri sebagai pesepak bola dengan status pemain tarkam, tanpa pernah gabung klub level apapun di Liga Indonesia.
Meski diakuinya, dia sering mendapatkan tawaran main untuk klub level Liga 3, tetapi Cebol lebih memilih tarkam saja.
"Kalau klub Liga 3 itu tak serius, bayarannya juga kurang maksimal. Saya mending tarkam, jelas, sekali main langsung bayaran," ujar Cebol.
"Saya juga tak pernah punya mimpi lebih main di kompetisi pro, karena saya menikmati sebagai pemain tarkam."
Cebol yang tak punya tim langganan, mengaku bisa seminggu main lima kali untuk tim beda.
"Bahkan, saya pernah selama sebulan hanya libur beberapa hari saja. Selain itu, saya dapat tawaran main di banyak turnamen," tutut Cebol.
"Saya juga pernah main tarkam sampai Batam. Bahkan, saat itu tim saya lolos ke semifinal," ujarnya.
"Namun, kami dipulangkan dan tak main di semifinal karena tim itu ganti pemain dengan pesepak bola Liga 1. Tetapi, tim itu justru kalah dan gagal ke final."
Lalu, bagaimana dengan fenomena pemain Liga Indonesia khususnya Liga 1 yang kini tarkam.
Menurut Cebol, dia tak bisa berpendapat lebih soal itu. Hanya saja, dia tahu sedikit rate bayaran pemain level Liga 1.
"Kalau pemain timnas atau Liga 1 itu terkenal, sekali main minimal 1,5 juta (rupiah) bisa mereka dapatkan," kata Cebol.
"Tetapi, pemain Liga 1 yang bukan bintang ya sejutaan. Kalau Liga 2, mungkin bisa nego di bawah satu juta." ucap bintang tarkam asal Bogor yang di-endorse produk apparel lokal selama setahun itu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita Tarkam Lainnya: