- Dari enam pertandingan uji coba timnas U-19 di Kroasia, tiga kekalahan, dua imbang, dan sekali menang, dibukukan.
- Berdasarkan enam laga uji coba timnas U-19 itu, ada lima catatan dari Skor.id yang bisa jadi nilai positif dan negatif.
- Timnas U-19 disebut masih dalam proses menuju ideal tetapi bukan berarti Shin Tae-yong tak pantas dikritik.
SKOR.id - Hari ini, 28 September 2020, tepat sebulan penuh timnas U-19 Indonesia berada di Kroasia. Enam laga uji coba telah dilakoni David Maulana dan kawan-kawan.
Negara Api, julukan Kroasia, jadi pilihan PSSI untuk pemusatan latihan timnas U-19, karena bisa menerima anak-anak Indonesia tanpa karantina protokol Covid-19.
Tak hanya melakukan pemusatan latihan, pemain juga diajak berlatih tanding dengan tim-tim yang level kualitasnya jauh di atas Indonesia (jika mengacu ranking FIFA).
Dari enam uji coba yang dilakoni, satu kemenangan diraih Garuda Muda, julukan timnas kategori usia Indonesia, dua kali imbang dan tiga kali menelan kekalahan.
Pada Senin (28/9/2020) malam waktu Indonesia atau sore waktu Kroasia, timnas U-19 akan menjalani laga uji coba terakhir di Kroasi melawan Dinamo Zagreb U-19.
Dari enam laga uji coba yang telah dijalani timnas U-19, proses masih menjadi senjata membungkam publik. Suporter timnas diminta bersabar untuk hasil optimal.
Seperti apakah perkembangan timnas U-19 selama berada di Kroasia? Berikut ini catatan yang dihimpun Skor.id berdasarkan statistik dan analisis pandangan mata.
Tak Mudah Jatuh
Dalam laga pertama melawan Bulgaria U-19, pemain timnas U-19 dengan mudah jatuh saat berebut bola, apalagi saat berbeturan dengan lawan yang lebih besar.
Namun, pemandangan tersebut tak terlalu sering lagi terliihat dalam pertandingan terakhir, melawan Bosnia dan Herzegovina pada Jumat (25/9/2020) malam.
Salah satu pemain yang tersering terjatuh dalam pertandingan adalah Saddam Emiruddin Gaffar, yang kini intensitas jatuhnya tak sebanyak laga-laga awal.
Jumlah Umpan Kolektif
Menyaksikan secara langsung pertandingan pertama timnas U-19 pada 2020, sebab laga uji coba di Thailand pada Februari 2020, tak disiarkan, sangat menyesakkan.
Dalam laga melawan Bulgaria U-19 itu, jumlah umpan kolektif yang sukses tak pernah mencapai tujuh kali. Umpan mudah direbut lawan atau salah sasaran.
Namun, dalam tiga pertandingan terakhir, melawan Qatar U-19 (dua kali) dan Bonia Herzegovina, jumlahnya meningkat walau sejatinya masih mengecewakan.
Penguasaan Bola Naik
Berdasarkan data yang dihimpun Statoskop dari enam laga yang sudah dijalani, timnas U-19 hanya sekali bisa menguasai jalannya laga atau penguasaan bola.
Itu terjadi pada babak kedua melawan Bosnia dan Herzegovina U-19, karena lawan tampil dengan 10 pemain. Penguasaan bola yang tercipta adalah 55 persen.
Berikut ini data penguasaan bola timnas U-19: 29 persen (vs Bulgaria U-19), 39 persen (vs Kroasia U-19), 37 persen (vs Arab Saudi U-19), 38 dan 32 persen (vs Qatar U-19).
Kebijakan Rotasi Lemah
Salah satu kekurangan yang dirasa Skor.id tak optimal adalah rotasi. Dari 28 pemain yang dibawa ke Kroasia, empat pemain baru tampil sekali dan satu belum tampil.
Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia, seperti mulai membentuk komposisi ideal timnas Indonesia dan bukan memberikan jam terbang kepada semua pemain.
Kekurangan ini terlihat dalam laga uji coba melawan Bosnia dan Herzegovina U-19, di mana pemain cadangan mendominasi, dan tampil jauh di bawah ekspektasi.
Reposisi yang Berani
Shin Tae-yong kerap melakukukan reposisi pemain. Ekstremnya, Braif Fatari yang gelandang bertahan dan Jack Brown yang bek tengah, "disulap" menjadi striker.
Ada beberapa pemain lain yang posisinya juga diubah, seperti Komang Tri, Arhan Pratama, juga Beckham Putra Nugaraha, walau hanya sekadar coba-coba.
Sejauh ini, reposisi atas kejelian atau kesembarangan Shin belum terlihat optimal walau ada pujian yang datang karena pemain-pemain ini tampil adaptif.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Harapan Shin Tae-yong pada Laga Timnas U-19 Indonesia Lawan Dinamo Zagreb