- Manajer Persita Tangerang, Nyoman Suryanthara meminta PT LIB untuk mencairkan subsidi tiga bulan terakhir yaitu Mei, Juni, dan Juli 2020.
- Nyoman Suryanthara selaku Manajer Persita Tangerang mengatakan subsidi dari PT LIB dapat membantu biaya operasional klub.
- PT LIB baru mencarikan subsidi klub Liga 1 pada Maret dan April sebesar Rp520 juta perbulan.
SKOR.id - PT Liga Indonesia Baru (LIB) baru mencairkan subsidi klub Liga 1 2020 dalam dua termin, pada Maret dan April lalu Persita Tangerang bersuara.
Para perwakilan klub kontestan Liga 1 2020 memberi masukan kepada PT LIB agar nilai subsidi klub pertermin ditingkatkan.
Jika semula subsidi berjumlah Rp520 juta pertermin, mereka ingin naik menjadi Rp1 miliar.
Usulan tersebut disampaikan dalam meeting virtual antara PT LIB dan perwakilan klub Liga 1 2020, Jumat (17/7/2020) siang.
Manajer Persita Tangerang, Nyoman Suryanthara ingin subsidi dinaikkan pada pembayaran termin September 2020.
Lalu, Suryanthara meminta agar PT LIB lebih dulu mencairkan subsidi tiga bulat terakhir, pada Mei, Juni, dan Juli 2020.
Sebab, subsidi itu belum sama sekali didistribusikan ke dalam kas masing-masing klub.
"Kalau kami sih intinya subsidi yang tiga bulan terakhir ini saja dulu diselesaikan, baru berbicara subsidi selanjutnya seperti apa," kata Suryanthara saat dihubungi Skor.id, Minggu (19/7/2020).
"Kalau bicara subsidi itu tentu kami ingin angka yang terbaik dan kami juga kemarin tidak mengusulkan berapa angka pastinya."
"Tetapi, kami ingin bagaimana caranya PT LIB menyelesaikan kewajiban mereka selama tiga bulan terakhir ini," Suryanthara menambahkan.
Lebih dari itu, Suryanthara mengatakan kalau penambahan subsidi menjadi Rp1 miliar pertermin cukup ideal dibandingkan Rp800 juta pertermin.
Sebab, hal tersebut dapat membantu klub yang tengah kesulitan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 ini.
Apalagi menurut Suryanthara, klub sama sekali tak ada pemasukan dari gelaran pertandingan.
"Karena bagaimanapun juga, semua klub dalam tiga bulan terakhir ini mengeluarkan biaya operasional, seperti gaji pemain. Kami juga tanpa pemasukan dari pertadingan," tutur Suryanthara.
"Nanti selanjutnya dari September, kami tunggu saja kebijakan dari PT LIB seperti apa."
"Tentu kalau dari September itu berubah menjadi Rp800 juta sangat tidak mungkin sekali sih," katanya.
"Seharusnya lebih, dengan melihat format kompetisi double round robin dan kami harus pulang pergi kemana-mana bahkan ada juga biaya hotel," Suryanthara menjelaskan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Persita Lainnya:
Liga 1 Segera Lanjut, Gelandang Persita Punya Mimpi Dipanggil Timnas Indonesia
Pemain Asing Persita Tak Bisa ke Indonesia karena Tertahan di Argentina