- PT Palladium Pratama Cemerlang, penguasa saham PSS Sleman, malah membuat klub tak sehat.
- Sejak Mei hingga Juli, pemain dan pelatih PSS Sleman dikabarkan belum menerima gaji bulanan.
- Walau ada pandemi Covid-19, pengusa saham PSS Sleman tidak terlihat sebagai penguasa mapan.
SKOR.id - Masuknya investor baru, yang biasanya dianggap sebagai era baru menuju lebih baik, nyatanya tidak demikian untuk PSS Sleman.
Klub kontestan Liga 1 2020 yang adalah juara Liga 2 2018 ini malah menungak gaji. Hak yang ditunggak itu meliputi gaji bulan Mei dan Juni.
Ini cukup mengagetkan, sebab Elang Jawa, julukan PSS, memiliki investor baru. Investor baru yang dimaksud adalah PT Palladium Pratama Cemerlang.
PT Palladium Pratama Cemerlang kini menguasai lebih dari 70 persen saham PT Putra Sleman Sembada (PSS) yang sebelumnya dikuasi Soekono.
Perpindahan saham klub tersebut diumumkan Manajemen PSS Sleman setelah adanya kesepakatan jual beli saham pada 13 Februari 2020.
Komposisi saham tersebut akhirnya secara resmi diumumkan dalam rapat umum pemegang saham PT Putra Sleman Semabada pada 15 April 2020.
Untuk diketahui, PT Palladium Pratama Cemerlang merupakan anak usaha dari PT Itacha Resources, yang bergerak di dalam bisnis tambang.
Pendiri PT Itacha Resources adalah Agoes Projosasmito. Agoes juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Dengan korelasi tiga PT: Amman Mineral Nusa Tengggara, Itacha Resources, dan Palladium Pratama Cemerlang, sekiranya PSS tak akan kesulitan keuangan.
Walau, tak bisa dimungkiri, pandemi Covid-19 cukup memukul bisnis tambang. Pemasukan perusahaan tambang ikut terpengaruh bahkan ada yang terimbas.
Namun demikian, keputusan PT Palladium Pratama Cemerlang membeli mayoritas saham PSS, tidak seharusnya terpukul sangat keras seperti halnya "uppercut".
Mengenai persoalan ini, Manajemen PSS, belum bersikap. Bahkan, pertanyaan Skor.id soal tunggakan gaji pun tak mendapat jawaban.
Hanya informasi dari pemain PSS, yang itu pun meminta identitasnya dirahasiakan, bahwa Manajemen PSS berjanji akan melunasi hak pada 24 Juli ini.
Inilah ironi jual beli saham. Jika biasanya investor baru ditandai dengan gelontoran dana segar untuk perbaikan klub, dalam kasus PSS malah menunggak gaji.
Sebelum PT Palladium Pratama Cemerlang masuk, sejatinya PSS sudah kesulitan. Belanja pemain untuk Liga 1 2020 tak lancar hingga investor datang.
Apalagi, PSS berseteru dengan dengan fan klub. Pertandingan kandang tim kelahiran 20 Mei 1976 ini diboikot oleh sebagian besar fan klub atau supoternya.
Setidaknya, ada delapan tuntutan yang diminta fan klub. Jika urusan gaji saja tertunggak, niscaya pula tuntutan fan belum bisa diwujudkan segera.
Baca Juga Berita PSS Sleman Lainnya:
PSS Sleman Dikabarkan Tunggak Gaji, Janji Keempat Lunas pada 24 Juli
Top Interaksi Media Sosial Bulan Juni, PSS Sleman Rusak Dominasi Persib