- Seretnya aliran subsidi dari PT LIB jadi kendala utama Arema FC untuk membayar gaji pemain.
- Selama Liga 1 2020 terhenti akibat virus corona, Arema FC tak mendapatkan pemasukan.
- Subsidi dari PT LIB jadi satu-satunya harapan Arema FC untuk terlepas dari krisis finansial selama pandemi.
SKOR.id - Arema FC menghadapi kendala dalam mendapatkan pendanaan untuk melunasi gaji pemain saat kompetisi Liga 1 2020 dilanjutkan.
General Mager Arema FC, Ruddy Widodo, menyebut bahwa timnya kesulitan untuk membayar gaji pemain pada Juli dan Agustus.
Hal itu kian terasa berat setelah PSSI luput menyoroti hal itu. Sebab, dalam Surat Keputusan (SK) terbaru, pembayaran gaji pemain bisa kembali dinegosiasi pada September.
Praktis, ketentuan pembayaran gaji pemain untuk bulan Juli dan Agustus luput dari sorotan.
Sedangkan subsidi dari pihak PT LIB baru akan diberikan pada bulan ke-10, yakni pada Oktober 2020.
Di sisi lain, pihak klub mengalami kesulitan finansial selama kompetisi ditangguhkan. Dengan kata lain, subsidi dari LIB menjadi harapan klub untuk melunasi gaji pemain.
Menurut Ruddy, kesulitan yang dihadapi klub selama masa pandemi ini menjadi tantangan pertama bagi Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.
"Sebenarnya menjadi tantangan bagi teman-teman PT LIB baru, supaya subsidi yang Rp500 juta itu bisa diberikan pada Juli dan Agustus," kata Ruddy.
"Sementara pada September sudah ada subsisi Rp800 juta itu (ketetapan subsidi yang baru)," ia menambahkan.
Menurut lelaki asal Madiun, Jawa Timur, itu keresahan yang dilontarkan pihak manajemen Arema FC turut mewakili suara-suara klub Liga 1 lainnya.
Ruddy berharap, operator kompetisi bisa mencari solusi terbaik untuk menjawab permasalahan yang dihadapi klub.
"Ini berat sekali untuk klub. lagi-lagi pasti uangnya owner yang terpakai jika tidak ada subsidi itu, susah juga karena hampir semua terkena imbas dari Covid-19," katanya.
Kejelasan gaji pada Juli-Agustis dalam SK bernomor SKEP/53/VI/2020 menjadi sorotan utama klub-klub Liga 1.
Pasalnya, klub bakal memulai latihan pada Juli atau Agustus. Karenanya, apakah mereka akan mengacu pada kesepakatan pada SK nomor 48 atau SK nomor 53.
Pada SK dengan nomor 53 disebutkan bahwa perubahan nilai kontrak baru efektif berlaku satu bulan sebelum kompetisi dimulai, yakni September.
Terkait pembayaran gaji pemain dalam SK nomor 43 tersebut, klub diperbolehkan membayarkan kewajiban maksimal 25 persen.
SK tersebut sejatinya sudah kedaluwarsa terhitung sejak SK baru diturunkan. Pasalnya, SK itu hanya membahas pembayaran gaji hingga Juni 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Ada Piala Dunia U-20 2021, DPR Setujui Usulan Tambahan Anggaran Kemenporahttps://t.co/blOmC5BxUK— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 4, 2020
Berita Arema FC Lainnya:
Arema FC Tawari Klub Liga 1 2020 Bermarkas di Malang Raya
Arema Cronus dan Persib Bandung Tak Akan Pernah Hilang di Hati Raphael Maitimo
Stadion Gajayana Opsi Paling Realistis bagi Arema FC