- Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, ingin PSSI berkaca dari Korea Selatan dan Vietnam.
- Menurut Robert Rene Alberts, tak hanya berkaca pada protokol kesehatan tetapi juga kebijakannya.
- Salah satunya, pelatih Persib ini ingin ada kebijakan memprioritaskan striker lokal dalam kompetisi.
SKOR.id - Saat Liga Jerman, Bundesliga, bergulir kembali, kompetisi Eropa lainnya mengambil pelajaran. Hal sam diharapkan dilakukan PSSI sebelum gulirkan lagi kompetisi.
Namun, federasi sepak bola Indonesia ini tak mesti berkaca ke Eropa. PSSI diharapkan tak gengsi meniru atau mengambil ilmu dari kompetisi Asia.
Berita Persib Lainnya: Manajer Persib: Berapa Pun Biaya Tes Kesehatan Tidak Jadi Soal
Faktanya, sejumlah kompetisi di Asia telah bergulir kembali setelah sempat dihentikan. Beberapa di antaranya adalah Korea Selatan dan Vietnam.
Karenanya, rencana PSSI menggelar kembali Liga 1 dan Liga 2 2020 pada September mendatang, harus dibarengi kajian dari kompetisi lainnya.
"Liga 1 seharusnya mengacu pada negara yang letak geografisnya dekat dengan Indonesia, seperti Vietnam dan Korea Selatan," kata Robert Rene Alberts, pelatih Persib.
Korea Selatan resmi menggulirkan kembali kompetisi kaste tertingginya pada 8 Mei 2020. Korea Selatan jadi negara pertama yang kembali hidupkan liga.
Adapun sepak bola di Vietnam mulai bergeliat pada 15 Mei. Negeri Lumbung Padi ini jadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara.
"Mereka juga sudah memulai kembali liganya. Beberapa negara Asia juga sudah mulai bersiap (memulai liga)," ucap pelatih asal Belanda tersebut.
Indonesia, kata Rene Alberts, bisa mencontoh apa yang dilakukan Vietnam dan Korea Selatan. Setidanya dengan meniru protokol baru kompetisi.
"Bahkan di sana (Vietnam), pelatih timnasnya sudah meminta klub memprioritaskan striker lokal dan lahirnya bibit pemain muda," ujar Alberts.
Berita Persib Lainnya: Saran Pelatih Persib Soal Protokol Kesehatan Jika Liga 1 2020 Lanjut
Karenanya, Alberts berharap ada imbauan dari PSSI kepada klub untuk prioritaskan striker Indonesia dalam kompetisi, agar Indonesia punya kekuatan timnas yang andal.
"Ini juga fakta menarik karena kami semua tahu kualifikasi Piala Dunia akan digelar kembali akhir tahun ini, jika semua berjalan sesuai rencana," Alberts memungkasi.