- Finansial klub yang berantakan karena Covid-19 memang menjadi persoalan, tapi bagi Djadjang Nurdjaman, pelatih Barito Putera, masalah yang dihadapi lebih dari itu.
- Kesehatan dan keamanan seluruh penggiat sepak bola harus diutamakan, setidaknya hingga pandemi Covid-19 benar-benar mereda di Indonesia.
- Penambahan nominal subsidi bisa menjadi angin segar bagi klub, namun keselamatan pemain dan pelatih tak ada jaminannya.
SKOR.id - Djadjang Nurdjaman menilai penambahan subsidi bukan solusi terbaik untuk melanjutkan kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
Pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman paham di tengah pandemi covid-19 persoalan finansial jadi masalah krusial tim peserta Liga 1.
Dana dari sponsor terhenti karena kompetisinya mandek. Kas tim tidak bertambah karena kompetisi masih ditangguhkan.
Berita Barito Putera Lainnya: Alasan Barito Putera Tegas Minta Liga 1 2020 Tak Dilanjutkan
"Tambahan subsidi dari PT LIB boleh jadi bisa membantu keuangan klub karena itu permasalahan banyak klub," kata Djadjang Nurdjaman kepada Skor.id, Sabtu (30/5)..
"Klub pasti senang jika benar akan ada tambahan dana subsidi. Tapi itu bukan satu-satunya solusi yang tepat," Djadjang menambahkan.
Karena tidak ada garansi kapan pandemi Covid-19 berakhir. Semuanya masih abu-abu dan belum ada kata putus.
"Kami tidak pernah tahu kondisi tiap daerah di mana kami akan bertanding. Bagaimana tingkat keamanannya?" ucap Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman.
Menurut Djanur itu adalah masalah yang paling krusial saat ini dan membuat orang ragu untuk melangkah.
"Bayangkan bagaimana jika pemain atau anggota timnya terpapar virus corona selesai bertanding?" kata Djanur.
"Itu tidak pernah diharapkan. Tapi bisa saja terjadi dan mengganggu jalannya kompetisi," mantan pelatih Persib Bandung itu bertutur.
Protokol kesehatan memang wajib diterapkan. Namun persoalannya, banyak pemain datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Termasuk dari Jakarta yang selama ini dikenal sebagai episentrum Covid-19 di Indonesia.
Beruntung bagi Djanur, seluruh anak asuhnya dikabarkan dalam kondisi sehat dan tak terjangkiti virus tersebut.
"Sejauh ini, berdasarkan informasi dari dokter tim, seluruh pemain Laskar Antasari sehat. Tidak ada yang terpapar virus corona," Djanur bercerita.
Namun tidak ada garansi kondisi bakal terus seperti itu. Karena itu, Barito mengambil sikap tidak ingin melanjutkan kompetisi Liga 1 musim ini.
"Kondisi kita di Indonesia berbeda dengan luar negeri yang sudah bisa meneruskan kembali kompetisi liganya," ucap Djanur.
Berita Liga 1 Lainnya: Jajaran Pelatih Arema FC Rancang Persiapan Liga 1 2020 dari Nol Lagi
Di luar negeri, katanya, mungkin pandemi Covid-19 sudah mereda. Masyarakatnya juga punya disiplin tinggi untuk memutus mata rantai virus coronya.
"Di Indonesia bisa sebaliknya. Makanya kami pilih setop kompetisi. Ganti saja dengan turnamen," Djanur mengungkapkan.