- Madura United dalam empat musim terakhir (2017-2020) mampu menerobos masuk sebagai salah satu dari tujuh tim elite di Tanah Air.
- Namun penonton pada laga kandang Madura United mencatat angka rata-rata minim 5.077,66 orang per laga dalam lima musim.
- Angka tersebut masih di bawah dua tim asal Jatim lainnya yang sama-sama tampil dalam lima musim terakhir di kasta tertinggi, Arema FC dan Persela Lamongan.
SKOR.id - Meski bertabur bintang dan kerap menghuni papan atas klasemen, namun Madura United seolah kesulitan menarik animo penonton.
Madura United dalam empat musim kompetisi terakhir di Tanah Air mampu menerobos masuk sebagai salah satu dari tujuh tim elite bersama Persija Jakarta, Persib Bandung, Arema FC, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura.
Namun tidak dalam hal animo atau tingkat kehadiran penonton pada laga kandang sejak tim ini melalui PT Polana Madura Bersatu mengakuisisi kepemilikan Persipasi Bandung Raya tanggal 10 Januari 2016.
Madura United masih mencatat angka rata-rata minim 5.077,66 orang penonton per laga dalam lima musim ini sejak ISC 2016.
Berita Madura United Lainnya: Dua Alasan Utama Madura United Tolak Liga 1 2020 Dilanjutkan
Rekor laga dengan penonton terbanyak adalah saat Madura United menang 3-1 atas Persib Bandung pada Liga 1 2017 yakni 14.000 orang. Sementara penonton paling minim tercatat dalam laga Madura United versus Semen Padang di Liga 1 2019, yaitu 761 orang.
"Satu hal, karena saya ingin masyarakat Pulau Madura bergemuruh dengan euforia sepak bola. Semua sisi kami garap step by step, baik di dalam urusan sepak bola maupun sisi-sisi bisnis lainnya yang bisa digali dan dikembangkan," ujar Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi jelang Liga 1 2019.
"Dari sisi penonton, kami juga terus berproses memberikan sosialisasi sepak bola adalah hiburan masyarakat dan keluarga. Sepak bola itu sejatinya adalah persahabatan, bukan mencari musuh. Madura United hadir di sepak bola nasional, untuk menjalin silaturahmi, persahabatan abadi dalam sepak bola. Itulah kenapa sepak bola harus ada di Pulau Madura," tuturnya.
Sejatinya dari sisi kualitas materi pemain dan pelatih, tak ada alasan bagi tim ini tak mampu menyedot animo penonton.
Bahkan, memenuhi kriteria meraih podium juara dan tampil di level Asia.
Dari musim ke musim, Madura United kerap membuat publik sepak bola di Tanah Air terperangah dengan belanja pemain gila-gilaan.
Mereka seakan tak ingin setengsah-setengah dalam membangun sebuah klub profesional di era industri sepak bola.
Sederet pemain berlabel timnas Indonesia mereka datangkan, seperti kiper Muhammad Ridho Djazulie dan Satria Tama Hardianto, kemudian ada nama-nama macam Andik Vermansah, Zulfiandi, Fachruddin Aryanto, Benny Wahyudi, Bayu Gatra Sanggiawan, Samuel Christianson Simanjuntak, dan Syahrian Abimanyu.
Legiun asing papan atas pun tak luput dari bidikan mereka, Aleksandar Rakic (Serbia), Jaimerson da Silva Xavier (Brasil), Zah Rahan Krangar (Liberia), Pablo Rodriguez Aracil (Spanyol), hingga Peter Osaze Odemwingie asal Nigeria pun pernah merapat.
Juga deretan pemain-pemain naturalisasi, mulai dari Raphael Maitimo (Belanda-Indonesia), Cristian Gonzales (Uruguay-Indonesia), dan Greg Nwokolo (Nigeria-Indonesia).
Duo naturalisasi Brasil-Indonesia Alberto Goncalves da Costa dan Fabiano Beltrame serta Nigeria-Indonesia Guy Junior Nke Ondoua dan Onorionde Kughegbe John juga menjadi bagian Laskar Sapeh Kerrap.
Tak itu saja, mereka juga memiliki pelatih-pelatih mentereng, pada Liga 1 2020 Madura United mendatangkan di pelatih merangkap manajer tim, Rahmad Darmawan.
Semusim sebelumnya pada Liga 1 2019 pelatih Dejan Antonic (Serbia) memimpin tim, kemudian pada Liga 2018 di bawah kendali dua head coach bergantian, Milomir Seslija (Bosnia and Herzegovina), dan Gomes de Oliviera asal (Brasil) yang juga merupakan arsitek tim ini pada Liga 1 2017 dan ISC A 2016.
Madura United masih membutuhkan waktu panjang agar dua kandangnya, Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan Pamekasan maupun Stadion Gelora Bangkalan, dipenuhi pendukungnya.
Soal animo penonton, boleh jadi Madura United layak iri dengan dua tim asal Jawa Timur lainnya, Arema FC dan Persela Lamongan, yang sama-sama tampil bersama dalam lima musim terakhir di kasta tertinggi.
Animo penonton yang menyaksikan tim milik Achsanul Qosasi tersebut dalam lima musim 2016-2020 menunjukkan angka total 345.281 orang penonton dalam 68 laga atau rata-rata 5.077,66 orang per laga.
Bandingkan dengan Arema FC dengan rentang waktu yang sama, penontonnya mencapai 857.261 orang dalam 64 laga atau rata-rata 13.394,70 per laganya.
Bahkan penonton Madura United masih di bawah angka yang dicatat Persela Lamongan dalam 69 laga dengan 609.140 orang penonton atau rata-rata 8.828,12 orang per laga.
Bandingkan juga dengan prosentase jumlah penduduk empat kabupaten di Pulau Madura yakni 3.873.184 jiwa.
Di dua kabupaten yang merupakan homebase tim ini, total penduduk mencapai 1.843.878 jiwa, rinciannya di Bangkalan (980.874 jiwa) dan Pamekasan (863.004 jiwa).
Soal ticketing relatif terjangkau, tribune Ekonomi kisaran harga Rp40 ribu, Rp35ribu, Rp30 ribu, dan tribune VIP kisaran Rp100ribu, Rp80 ribu, Rp60 ribu, serta tribune VVIP antara Rp100 ribu hingga Rp125 ribu.
Sisi prestasi, Madura United memang tak pernah meraih podium juara, capaian terbaik adalah peringkat ketiga pada Indonesia Soccer Championship A 2016.
Tiga nusim berikutnya manajemen tim berjulukan Laskar Sapeh Kerrap selalu memasang target juara dan menembus kompetisi antarklub level Asia, namun tiga kali pula target tersebut meleset.
Berita Madura United Lainnya: Madura United Pastikan Tidak Ikut Jika Liga 1 2020 Dilanjutkan
Liga 1 2019 finis urutan kelima, Liga 1 2018 terbenam di posisi kedelapan, dan Liga 1 2017 menghuni posisi keenam.
Tim ini cepat panas dengan mendominasi papan atas klasemen di laga-laga putaran pertama dan paruh putaran kedua kompetisi.
Ibarat pebalap Formula One atau MotoGP, mereka justru acapkali kehabisan bensin pada lap-lap akhir dan gagal memenuhi target juara.
Madura United seakan tak letih mengejar mimpi juara dan begitu antusias memboyong trofi juara Liga Indonesia ke Pulau Madura untuk pertama kali.
Statistik Penonton Madura United 2016-2020
Total pertandingan: 68 laga
Total penonton: 345.281 orang
Rata-rata: 5.077,66 orang per laga
Rekor terbanyak: 9/7/2017 Madura United vs Persib Bandung 3-1 (14.000 orang)
Rekor terminim: 28/08/2019 Madura United vs Semen Padang 1-1 (761 orang)
Liga 1 2020: 6.136 orang atau rata-rata 3.068 orang/laga (2 laga)
Liga 1 2019: 57.050 orang atau rata-rata 3.355,88 orang/laga (17 laga)
Liga 1 2018: 82.560 orang atau rata-rata 4.856,47 orang/laga (17laga)
Liga 1 2017: 87.536 orang atau rata-rata 5.835,73 orang/laga (15 laga)
ISC A 2016 : 111. 999 orang atau rata-rata 4.777,06 orang/laga (17 laga)
5 laga penonton terbanyak
9/7/2017 Madura United vs Persib Bandung 3-1 (14.000 orang)
25/5/2018 Madura United vs Persebaya Surabaya 2-2 (13.410 orang)
21/4/2018 Madura United vs Arema FC 3-2 (9.825 orang)
4/5/2018 Madura United vs Persib Bandung 2-1 (9.268 orang)
10/9/2017 Madura United vs Arema FC 2-0 (8.327 orang)
5 laga penonton terminim
28/8/2019 Madura United vs Semen Padang 1-1(761 orang)
24/8/2019 Madura United vs PSIS Semarang 3-0 (822 orang)
20/10/2018 Madura United vs Persipura Jayapura 2-2 (1.366 orang)
26/11/2018 Madura United vs PSIS Semarang 2-2 (1.814 orang)
27/7/2019 Madura United vs Perseru-Badak Lampung 5-1 (1.484 orang)