- SEA Games 2011 tak hanya penuh drama khususnya pada sepak bola putra, tetapi kesialan lagi-lagi menimpa timnas Indonesia U-23.
- Timnas Indonesia U-23 gagal mempersembahkan emas sepak bola SEA Games 2011.
- Final sepak bola putra SEA Games 2011, timnas Indonesia U-23 sama dengan seniornya pada 2010, dihadang Malaysia.
SKOR.id - Timnas Indonesia U-23 membuka asa meraih emas ketiga pada SEA Games 2011, sayang target melayang dan Malaysia mempermalukan skuad Garuda Muda di Jakarta.
Sepak bola SEA Games 2011 dibayangi konflik internal PSSI. Persiapan anak asuh Rahmad Darmawan tak mulus, walau pemain terbaik berhasil dikumpulkan.
Saat itu, suporter timnas Indonesia U-23 berharap emas bisa menjadi obat kisruh kompetisi domestik dalam negeri. Apalagi, pesta olahraga se-ASEAN ini digelar di Indonesia.
Rahmad Darmawan pada SEA Games 2011 ini memanggil semua anak muda terbaik Indonesia dan mereka bisa hadir jadi bagian skuad Garuda Muda.
Ada 11 negara Asia Tenggara dan semua berpartisipasi pada cabang olahraga sepak bola putra.
Tuan rumah Indonesia menempati Grup A bersama juara bertahan Malaysia, Singapura, Thailand, dan Kamboja.
Pool ini bisa dikatakan grup dengan persaingan ketat. Indonesia juga punya beban yang tak ringan setelah pada SEA Games 2009 gagal total.
Dua tahun sebelum 2011, skuad Garuda Muda jadi juru kunci fase grup pada SEA Games 2009 di Laos. Artinya, SEA Games 2011 adalah ajang yang harus dimaksimalkan dan emas satu-satunya targetnya.
Perjuangan timnas Indonesia U-23 diawali dengan tiga kemenangan menyakinkan. Kamboja disikat setengah lusin gol tanpa balas.
Berita Sepak Bola SEA Games:
Emas SEA Games 1991: Anak Muda Galatama, Fase Uji Coba, dan Shadow Football
SEA Games 2021 Masih Lama, Vietnam Mulai Bersiap Demi Pertahankan Emas Sepak Bola
Luis Milla Bicara SEA Games 2017 dan Kondisi Sepak Bola Indonesia Saat Ini
Lalu, Singapura ditumbangkan dengan skor 2-0, dan Thailand dibungkam 3-1. Sayang, laga pamungkas Grup A, Indonesia gigit jari di depan pendukungnya yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Gol tunggal penyerang sayap pasukan Harimau Muda, julukan timnas Malaysia U-23, pada menit ke-17 membuat Indonesia kalah pada laga yang terlaksana 17 November 2011.
Namun, Egi Melgiansyah dan kolega saat itu selamat sebagai runner-up dan melaju ke semifinal melawan jawara Grup B, Vietnam.
Partai semifinal pun dilaksanakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada malam hari, 19 November 2011.
Sebelumnya pada sorenya untuk hari yang sama, Malaysia menang 1-0 ata Myanmar.
Malaysia pun menunggu pemenang timnas Indonesia U-23 kontra Vietnam. Laga semifinal kedua ini secara menyakinkan dimenangi skuad Garuda Muda dengan skor 2-0.
Pertemuan Indonesia kontra Malaysia pun memanas sejak semifinal sepak bola SEA Games 2011 selesai. Partai puncak ini akan dilaksanakan pada 21 November 2011.
Dua hari menuju partai perebutan emas, semua media massa kedua negara berbagi berita ter-update dan banyak psywar tersebar. Laga pun 'terancam' panas.
Penjualan tiket untuk menonton laga di SUGBK dibuka dan kisruh walau tak sampai membuat insiden negatif. Namun yang pasti, antusiasme penonton sangat luar biasa.
Ini tentu menjadi tambahan beban bagi tuan rumah. Apalagi, pada level senior setahun sebelumnya, Malaysia mempermalukan Indonesia pada Piala AFF 2010.
Timnas Malaysia menang agregat 4-2 atas Indonesia, walau saat penyisihan skuad Harimau Malaya dikalahkan pasukan Garuda di Jakarta.
Catatan ini tentu beda dengan perjalanan timnas Indonesia U-23 pada SEA Games 2011, skuad Garuda Muda kalah pada fase awal dari Malaysia.
Namun apapun bedanya, Malaysia pokoknya harus dihabisi dan itu mungkin harapan semua pendukung skuad muda Merah Putih. Apalagi, emas SEA Games dari sepak bola terakhir diraih Indonesia pada 1991.
Hanya saja, kekuatan timnas Malaysia U-23 yang ke SEA Games 2011 ada pilar skuad Harimau Malaya saat menjuarai Piala AFF 2010.
Mereka antara lain: kiper Khairul Fahmi Che Mat, Mahali Jasuli, Fadhli Shas, Asraudin Putra Omar, Muslim Ahmad, dan K Gurusamy.
Berita Timnas Indonesia:
Timnas Laos Bisa Segera ''Mengungguli'' Timnas Indonesia
Klub Malaysia yang Identik dengan Pemain Timnas Indonesia Siap Latihan Lagi
Hari final pun tiba. Sekitar 100 ribu orang diperkirakan sejak sore hari memenuhi area SUGBK, walau kapasitas arena itu jika dipaksakan hanya mampu menampung 80 ribu penonton.
Namun laporan lain mengatakan, lebih dari 200 ribu orang ingin masuk ke arena, entah mereka mendapatkan tiket darimana.
Akhirnya kabar tragis berbalut dua tersiar sebelum partai final terlaksana. Dua penonton dikabarkan tewas terinjak-injak.
Indonesia kontra Malaysia sebenarnya dimulai dengan kedukaan, tetapi final tetap jalan.
Wasit Minoru Tojo asal Jepang memimpin laga dengan sepak mula 19.30 WIB itu. Asa Indonesia memenangi laga pun langsung terbuka saat partai baru jalan lima menit.
Sundulan bek tengah Gunawan Dwi Cahyo menjadi gol pertama partai ini. Gunawan pun melalukan selebrasi seolah-olah menembakan senjata laras panjang ke penonton, SUGBK pun bergetar.
Namun keunggulan Indonesia hanya bertahan setengah jam saja. Asraudin Putra Omar membobol gawang Indonesia yang dikawal Kurnia Meiga pada menit ke-35.
Kapten Malaysia, Baddrol Bakhtiar merangsek dan menyodorkan bola datar lalu disambut Asraudin dengan menjatuhkan diri untuk menyudul kemudian bola masuk dengan cara menyusur tanah di gawang Kurnia Meiga.
Skor 1-1 bertahan sampai 90 menit laga normal selesai plus extra time 2 x 15 menit. Adu sepakan 12 pas pun jadi penentu pemenang final ini.
Indonesia mengutus Titus Bonai, Gunawan Dwi Cahyo, Egi Melgiansyah, Abdul Rahman Sulaiman, serta Ferdinand Sinaga.
Dari Malaysia, lima penendangnya adalah Mahali Jasuli, Fandi Othman, Ahmad Fakri Saarani, Fadhli Shas, serta Baddrol Bakhtiar.
Namun baru penendang kedua saja, Indonesia sudah gagal. Eksekutor skuad Garuda Muda yang gagal melakukan sepakan penalti ini adalah Gunawan, yang pada laga normal membuat gol.
Tendangan Gunawan ke arah kanan gawang yang dijaga Apek, sapaan Khairul Fahmi Che Mat, membentur tiang dan tak masuk.
Indonesia punya harapan pasca-gol Egi Melgiansyah sebagai penendang ketiga. Sebab skor 2-2 bertahan karena penendang ketiga Malaysia juga gagal.
Ahmad Fakri Saarani sepakannya lemah dan diamakan dengan muda kiper Kurnia Meiga.
Uniknya, Saarani dan Gunawan sama-sama gagal jadi eksekutor dengan nomor punggung sama, 13.
Sayang, Ferdinand Sinaga sebagai penendang kelima Indonesia sepakannya berhasil diblok Apek. Lalu, Baddrol Bakhtiar sebagai penentu Malaysia suksea membuat gol.
Timnas Indonesia U-23 pun gigit jari dan Malaysia menang sangat membanggakan di Jakarta.
Sukses ini sekaligus mempertahankan emas mereka dengan pelatih sama dari dua tahun sebelumnya, Ong Kim Swee.