- Kas Hartadi akhirnya bisa bermain bola kembali dan bersilaturahmi dengan para mantan pemain Arseto dan Persis Solo.
- Legenda hidup Persis Solo, Hong Widodo, juga ikut dalam pertandingan bersama Kas Hartadi, eks-pelatih Sriwijaya FC.
- Sebelum menjalani pertandingan, pemain-pemain legenda sepak bola Solo itu menjalani protokol kesehatan yang ketat.
SKOR.id - Wajah semringah terpancar dari sosok Kas Hartadi. Mantan pelatih Sriwijaya FC saat juara Liga Indonesia 2011-2012 itu akhirnya dapat kembali bermain sepak bola.
Olahraga yang membersarkan namanya itu akhirnya ia jalani kembali di lapangan, setelah berhenti sekitar dua bulan akibat pandemi virus corona.
Kas Hartadi cukup rutin bermain sepak bola bersama rekan-rekannya di Solo. Pada Jumat (15/5/2020) sore, Skor.id menemuinya saat bermain di Kota Solo.
Berita Persis Lainnya: Duo Persis Solo Mendadak Jadi Pelatih di Kampung Halamannya
“Alhamdulillah, akhirnya setelah dua bulan, kami bisa kembali menginjakkan kaki di rumput lapangan," kata Kas Hartadi dengan semringah.
"Rasanya luar biasa kangen bermain bola. Sambil ngabuburit bisa bersilaturahmi dengan rekan-rekan mantan pemain Arseto Solo atau Persis,” Kas menambahkan.
Dia menyebutkan, ada beberapa mantan pemain yang juga ikut, seperti mantan striker Persis Solo, Totok Supriyanto, hingga juga legenda hidup Persis Solo, Hong Widodo.
Pada sesi sebelumnya, dia menyebut juga sempat hadir legenda Arseto Solo, Nasrul Koto. Tampak pula putra pertama Kas Hartadi, King Eric Cantona.
Ternyata, sebelum dapat menggelar laga yang dilakukan di lapangan yang terletak di pusat Kota Solo itu, sudah lebih dulu dijalani proses perizinan.
Pengurus klub lokal Solo, AD Batik bernama Narjit, mengatakan jika proses perizinan sudah lebih dulu dilakukan mulai ke kelurahan hingga ke Polsek.
Berita Persis Lainnya: Panas, Manajemen Persis Solo Pastikan Pecat Bek Naturalisasi Mereka
“Kami terapkan protokoler kesehatan seperti masuk kawasan lapangan harus cuci tangan di tempat yang sudah kita sediakan. Juga di cek lebih dulu suhu badannya,” kata Narjit.
Selain itu, sebelum adzan Magrib, permainan juga disebutnya harus disudahi. “Yang pasti kami harus tetap jaga jarak atau physical distancing,” ia memungkasi.