- Persib Bandung membuat gebrakan dengan mendatangkan Atep dari tim rival, Persija Jakarta pada 2008.
- Selain karena sempat ditahan Persija, Persib juga bersaing dengan tim-tim lain yang menginginkan servis Atep.
- Namun perjuangan gigih Persib untuk mendatangkan Atep diakhiri dengan tangis air mata dari rekan setim.
SKOR.id - Dahulu, manajemen Persib Bandung butuh perjuangan yang panjang untuk mendatangkan Atep dari Persija.
12 tahun lalu atau pada Maret 2008, adalah hari yang cukup bersejarah bagi Persib dalam perburuan pemain.
Saat itu, Persib yang tengah melangkah menuju era manajemen profesional, berhasrat membangun tim yang diisi oleh pemain tenar.
Berita Persib Lainnya: Kepada Media Paraguay, Lorenzo Cabanas Kenang Panasnya Laga Persija vs Persib
Yang paling fenomenal adalah keberhasilan dua sosok dalam manajerial tim, Jaja Soetardja (Manajer) dan Umuh Muchtar (Wakil Manajer), dalam memboyong Atep dari Persija.
Pasalnya, memboyong Atep butuh waktu yang tidak sedikit dan perjuangan yang tidak mudah.
Begitu riuhnya bobotoh dan awak media menyambut kedatangan pemain yang berposisi gelandang sayap pada waktu itu.
Awalnya, Persib cukup pesimistis karena manajemen Persija sempat menahan Atep. Namun atas kegigihan Jaja Soetardja dan Umuh Muchtar, Atep pun bisa didaratkan di Savoy Homman Bandung, hotel yang kerap menjadi tempat memperkenalkan pemain baru Persib.
Selain Atep, manajemen juga mempublikasikan perekrutan pemain muda Airlangga Sucipto, striker kelahiran 1985 yang digaet dari Deltras Sidoarjo.
Airlangga merupakan jebolan Deltras ketiga yang mengisi skuad Persib setelah Hilton Moreira dan Hariono.
Perburuan Persib kepada Atep penuh dengan rintangan. Bahkan, dalam proses negosiasi saat itu nyaris menemui jalan buntu karena diisukan Atep tidak merasa cocok dengan tawaran yang diajukan Persib.
Sebelumnya, Atep disebut meminta nilai transfer senilai Rp1,2 miliar. Padahal kenyataannya nilai transfer Atep dari Persija tidak sebesar yang diisukan.
"Harga kontrak Atep yang kami sepakati jauh lebih kecil dan tidak seheboh yang diisukan. Kalau ingin tahu, pokoknya di bawah harga yang ramai diberitakan, tapi saya tak mau menyebutkan kerena tidak etis," ucap Wakil Manajer, Umuh Muchtar, kepada wartawan, kala itu.
Kata Umuh, ini bukan masalah nilainya, namun lihat perjuangan Persib untuk mendapatkan Atep.
Menurutnya, perjuangan tersebut merupakan klimaks dari upaya manajemen Persib saat itu.
Sebab, sosok Atep yang dianggap fenomenal itu tidak saja menjadi buruan Persib. Klub-klub lain juga banyak yang berminat terhadap eks-pemain Persib junior pada 2003 itu.
Atep mengaku bahwa keputusannya untuk memperkuat Persib sudah bulat.
Selain sudah terbebas dari ikatan kontrak bersama Persija, hati serta perasaanlah yang membuatnya mengambil keputusan untuk kembali membela klub yang pernah membesarkan namanya.
"Karena saya sudah bebas transfer, makanya waktu itu saya berani mengambil keputusan. Terus terang, keputusan itu sama sekali tak ada dorongan dari pihak mana pun," kata Atep.
"Ini murni merupakan keputusan yang saya ambil. Memang klub saya dulu masih menginginkan, dan bukan Persija saja, klub-klub lain pun sama. Namun entah kenapa hati saya mendorong ke Persib," Atep menuturkan saat itu
Di level junior Atep pernah membawa Persib juara Piala Soeratin 2003 setelah mengalahkan PSIS junior.
Usai menjuarai turnamen tersebut, timnya dibubarkan dan semua pemainnya tak mendapatkan tempat di Persib senior sehingga tak sedikit para pemain direkrut klub-klub lain, termasuk Atep yang diboyong Persija.
Atep hengkang ke Persija hingga berkembang dan menjadi pemain tim nasional.
Keputusannya untuk memulai debutnya bersama Persib adalah sebuah pembuktian janjinya sejak junior yang menargetkan bahwa tahun 2008 adalah awal kariernya untuk Persib.
Atep dan Hariono berturut-turut bergabung bersama Persib pada masa itu. Berturut-turut pula keduanya tercoret dari Persib dalam rentang waktu yang hampir berdekatan.
Sama halnya ketika keduanya sama-sama masuk Persib. Bedanya, dulu Hariono yang lebih dulu masuk Persib sementara Atep menyusul.
Waktu pencoretan Atep yang lebih dulu harus mengakhiri kiprahnya bersama Persib dan Hariono yang berikutnya.
Kabar pencoretan Atep sempat membuat shock dirinya dan sang istri. Maklum, 17 tahun bersama Persib dan sudah jadi bagian dari keluarga, tiba-tiba harus berpisah.
Berita Persib Lainnya: Impian Sederhana nan ''Mewah'' Bomber Subur Persib, Ada Nama Ronaldo
"Artinya, saat itu tugas saya bersama Persib sudah selesai, sedih itu sudah pasti karena informasi waktu itu tidak bisa saya ungkapkan langsung kepada istri," tutur Atep.
"Saya pun haru melihat kawan-kawan di latihan terakhir ada yang menangis, tapi saya coba untuk tegar karena ini sudah biasa di sepak bola, ada suka dan ada duka. Tak selamanya kita tetap bersama, pastinya ada perpisahan," kata Atep mengungkapkan.
Atep kini mencoba berkarier di Liga 2 dengan sisa-sisa kemampuannya. Sedangkan Hariono masih bernasib baik bisa tampil di Liga 1 bersama Bali United.