- Milomir Seslija adalah pelatih asing yang lebih sekali menangani Arema FC.
- Bahkan, Milomir Seslija disebut sebagai pelatih yang cukup dekat dengan fan Arema FC, Aremania.
- Namun bersama Arema FC, yang sempat bernama Arema Cronus, Milomir Seslija sangat sukses.
SKOR.id - Milomir Seslija memiliki catatan terbilang mentereng sebagai juru tatik Arema FC pada tiga musim terakhir, terutama pada 2016 dan pada 2019.
Milo, sapaan Milomir Seslija, membesut Arema FC pada Indonesia Soccer Championship A 2016 dan Liga 1 2019 hingga tuntas kontraknya sepanjang 730 hari.
Seslija merupakan pelatih asing keenam dari total delapan pelatih mancanegara sejak tim Singo Edan berdiri pada 11 Agutus 1987.
Dia bersama sang istri, Gavrilovic Jelica, menjadi sosok yang dikenal paling familiar dan fenomenal di kalangan Aremania dan masyarakat Malang.
Berita Arema FC Lainnya: Arema FC Usulkan Kompetisi Musim Baru Digelar Awal September 2020
Sebab, Milo dan sang istri selalu welcome untuk dijumpai di mana saja dan kapanpun saat mengendalikan Arema FC.
Arema FC dan Malang bak rumah kedua bagi mereka, selain kota asalnya Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina.
Baca Juga: Dream Chasers Inter Milan: Akhir Perjalanan di Eropa
Itu berbeda ketika Milo menukangi Madura United. Dia mundur setelah 111 hari melatih, mulai 1 Maret 2018 sampai 19 Juni 2018.
Milo juga mundur seusai hanya bertahan 98 hari membesut Persiba Balikpapan pada 4 Mei 2017 sampai 10 Agustus 2017.
Meski tak pernah memberikan gelar juara dalam kompetisi reguler Liga Indonesia, dari koleksi trofi dan hadiah uang bagi tim Singo Edan, dialah yang terbanyak.
Bahkan untuk urusan durasi kontrak dan jumlah pertandingan dalam dua kompetisi, pelatih kelahiran 21 Juli 1964 tersebut, masih yang terlama. Itu jika dibandingkan tujuh pelatih asing Arema lainnya.
Baca Juga: Kitman Persib Siap Lebaran di Mess dengan Prihatin Tanpa Keluhan
“Musim 2019, saya datang ke Arema dan pemain sudah ada. Saat itu, 100 persen bukan pilihan saya, ini uniknya klub di Indonesia," kata Milo.
"Persiapan kami tidak ada, bahkan enggak TC sama sekali. Kondisi itu tidak bagus untuk bangun chemistry tim," ucapnya pada Skor.id via WhatsApp pada Senin (11/05/2010) sore.
"Tetapi, saya tetap kerja keras dan sedikit ubah pola main menjadi lebih cepat. Test drive saya pada Piala Presiden 2019 dengan memainkan sepak bola ultra offensive lalu kami juara.
Menurut Milo, pada Liga 1 2019, dia harus banyak merotasi pemain beberapa kali. Sebab, banyak pemain kunci cedera dan sakit.
"Sepanjang 17 laga putaran kedua, stok pemain sudah habis. Apalagi, kami kehilangan motivator ulung Pak Iwan Budiano karena fokus bekerja untuk PSSI," ujar Milo.
"Beruntung, saya masih punya Aremania sepanjang musim. Mereka selalu berada di belakang saya sebagai pemain ke-12 tim ini,” katanya.
Baca Juga: Winger Bali United Mancing Kakap Merah Saat Kompetisi Ditangguhkan
Milomir Seslija total menjalani durasi kontrak 730 hari dalam 68 laga untuk dua musim kompetisi 2016 dan 2019.
Liga 1 2019 per 9 Januari tahun lalu hingga tuntas 9 Januari 2020 atau 365 hari dengan 34 laga.
Sebelumnya pada turnamen jangka panjang Indonesia Soccer Championship A 2016, dia juga sempurna menuntaskan durasi kontrak selama 365 hari.
Saat itu, Milo bersama Arema Cronus (nama lama Arema FC) memainkan 34 laga mulai 27 Januari 2016 hingga 27 Januari 2017.
Milo pun di atas enam bahkan tujuh pelatih asing lain Arema FC lainnya. Milan Petrovic asal Slovenia pada Liga 1 2018 hanya 26 laga dalam 211 hari, mulai 14 Mei sampai 11 Desember 2018.
Pelatih asal Austria, Wolfgang Pikal pada Indonesia Super League (ISL) 2010-2011. Pikal bertugas dalam 52 hari mulai 14 November 2011 hingga 5 Januari 2012.
Kala itu, Pikal hanya sempat mencicipi empat laga awal. Begitu juga Robert Rene Alberts asal Belanda.
Meski memberikan gelar juara ISL 2009-2010, Robert hanya mencatat durasi kontrak selama 304 hari dengan 34 laga mulai 15 Agustus 2009 sampai 15 Juni 2010.
Baca Juga: Ayah dan Paman Petinju, Striker PSCS Cilacap Mantap Pilih Sepak Bola
Pelatih asal Republik Ceko, Miroslav Janu mencatat jumlah 68 laga sama dengan Milo, tetapi kalah dalam hitungan durasi kontrak.
Janu memiliki kinerja selama 700 hari atau kalah 30 hari dibanding Milo. Janu mencatat 365 hari dan 34 laga pada Divisi Utama Liga Indonesia musim 2007, 9 Januari 2007 sampai 9 Januari 2008.
Namun, Janu mundur sebelum kontraknya usai pada ISL 2010-2011, 5 Agustus 2010 sampai 5 Juli 2011 atau hanya 335 hari dari 34 laga.
Tiga laga Arema FC pada fase 8 Besar ISL musim itu dijalani timnya tanpa pelatih setelah Janu pilih mundur.
Pelatih asing tim Singo Edan lain adalah senior Robert asal Belanda, Henk Wullems. Arsitek senior ini membukukan 153 hari dan 19 laga pada Divisi Utama Ligina 2003 (22 April sampai 22 September 2003).
Baca Juga: Liga Sepak Bola Putri Negara yang Tak Jauh dari Pusat Corona Berjalan Lancar
Sedangkan pelatih asing pertama Arema, Terrence “Terry” Wetton asal Australia, bertahan 127 hari untuk 19 laga mulai 15 Desember 2002 sampai 21 April 2003.
Kondisi di atas di luar nama Roberto Mario Carlos Gomez (Argentina) yang terikat kontrak semusim sejak 2 Januari tahun ini dan Liga 1 2020 terhenti.
"Kalau musim 2016, persiapan kami lebih panjang, ada TC dua kali. Salah satunya TC di Bali untuk membangun kekompakan tim," ujar Milo.
"Kami punya 18 pemain yang sangat berkualitas, banyak opsi merotasi mereka untuk memainkan sepak bola yang bagus."
"Musim 2016, saya benar-benar menikmati kerja sama dengn Pak Iwan Budianto. Dia yang mendukung pekerjaan dan filosofi sepak bola saya," tuturnya.
Menurut Milo, Iwan Budianto juga tidak pernah ikut campur dalam pekerjaannya sebagai pelatih.
Baca Juga: Juventus Berikan Cuti Tambahan untuk Gonzalo Higuain
"Itu kuncinya, mengapa musim 2016 kami bagus,” ujar Milo, yang mengagumi Presiden Sukarno dan Presiden Josip Broz Tito tersebut.
Urusan trofi turnamen pramusim berikut prize money untuk Arema, mantan bek tengah dengan lisensi kepelatihan UEFA Pro itu juga menyumbang terbanyak.
Total prize money selama 2016 dan 2019 yang dia persembahkan untuk tim Singo Edan sangat fantastis, mencapai Rp9,890 miliar.
Hadiah juara Piala Presiden 2019 adalah Rp3,5 miliar berikut untuk pemain terbaik turnamen yang diterima Hamka Hamzah sebesar Rp250 juta, dan match fee sebanyak Rp 450juta.
Sementara itu, untuk match fee fase 128 hingga 16 Besar Piala Indonesia 2018, Arema FC meraup Rp440 juta.
Baca Juga: Divisi Kedua Dota 2 WePlay! Pushka League Kembali Bermasalah
Predikat runner-up ISC A 2016 mengantongi prize money Rp 2 miliar. Kemudian, peringkat ketiga Piala Gubernur Kaltim 2016 mendapatkan Rp500 juta.
Arema FC menjuarai Piala Bhayangkara 2016 mendapat dana hadiah Rp2,5 miliar serta saat jadi kampiun Bali Island Cup 2016 membawa pulang uang Rp250 juta.
Statistik Milomir Seslija pada 2019 dan 2016
Main: 97 dengan rincian: menang 52, seri 24, dan kalah 21.
Produktivitas gol: 171-103 (+68 gol) dengan poin 180
Liga 1 2019: 34 Laga (menang 13, seri 7, dan kalah 14, plus gol 59-62)
Pramusim 2019: 12 laga (menang 8, seri 3, dan kalah 1, plus gol 37-9)
ISC A 2016: 34 laga (menang 18, seri 10, dan kalah 6, plus gol 46-22)
Pramusim 2016: 17 laga (menang 13, seri 4, dan tanpa kalah, plus gol 29-10)