- Arema FC memiliki bek tengah terbaik dalam diri Goran Gancev di ISC 2016.
- Gancev hanya kebobolan 17 gol saat ia bermain membela Arema FC.
- Catatan itu lebih baik daripada saat Arema dikawal Pierre Njanka di ISL 2009-2010.
SKOR.id - Goran Gancev masih memegang catatan sebagai centerback terbaik yang pernah tampil membela Arema.
Arema FC mencatat rekor sebagai tim dengan jumlah kebobolan terbanyak, 62 gol, atau di bawah Perseru-Badak Lampung 65 gol di kompetisi Liga 1.
Ini menjadi rapor merah bagi tim Singo Edan atau rekor terbiuruk dalam 12 musim kompetisi sejak Indonesia Super League (ISL) pertama kali digelar musim 2008-2009 hingga Liga 1 2020 ini.
Berita Arema FC Lainnya: Pelatih Kiper Arema FC Ikuti Kursus Online dari Federasi Brasil
Sepanjang 12 musim 2008-2020 total tim Singo Edan kebobolan 374 gol dalam 332 pertandingan kompetisi domestik atau rata-rata 1,13 gol per laga.
Meski begitu, tim ini masih surplus 163 gol, sebab mampu menceploskan 537 gol atau rata-rata 1,62 gol setiap laganya.
Tak hanya pelatih saja, namun barisan lini belakang termasuk sektor penjaga gawang paling disorot atas lahirnya 374 gol Arema dalam 12 musim.
Terutama, sosok legiun asing yang dibayar mahal untuk membentengi lini vital atau centerback.
"Dalam pengamatan saya, sejak ISL pertama 2008 hingga sekarang ini, pemain asing yang bermain di posisi bek tengah atau libero seperti jaman saya dulu di Arema hanya dua yang bagus dan sesuai karakter Arema," ujar Siwantoro, bek tengah Arema era 1995-1998.
"Mereka adalah Goran Gancev musim 2016 dan Pierre Njanka pada 2008 hingga 2010. Mereka tipikal bek tengah yang tenang, tidak angin-anginan, dan emosinya tidak mudah terpancing. Bek seperti merekalah yang dibutuhkan Arema," ia menambahkan.
Tujuh bek tengah asing dari lima negara silih berganti pernah menjadi bagian dari tim.
Mereka adalah Matías Daniel Malvino Gomez (Uruguay, Liga 1 2020), Arthur Cunha da Rocha (Brasil, Liga 1 2017-2019), Goran Gancev asal Makedonia Utara (dulu Macedonis, red) pada Indonesia Soccer Championship A 2016 (ISC A 2016), duet Fabiano da Rosa Beltrame (Brasil) dan Victor Igbonefo (Nigeria) pada QNB League 2015.
Kemudian ada juga Victor Igbonefo (Nigeria, ISL 2013-2014), Seme Pierre Patrick (Kamerun, ISL 2011-2012), dan Pierre Njanka (Kamerun) pada ISL 2008-2011.
Di luar kompetisi Liga 1 2020 dan QNB League 2015 yang tak tuntas dihelat, Arema justru pernah mencatat rekor tim paling sedikit kebobolan (22 gol), yakni pada pada ISC A 2016 di bawah pelatih Milomir Seslija (Bosnia and Herzegovina) dan ISL 2009-2010 saat ditukangi Robert Rene Alberts (Belanda).
Selain rekor bagus yang pernah ditorehkan pelatih asal Blitar, Suharno, pada ISL 2014 dengan kebobolan 23 gol dalam 27 laga.
Deretan tujuh centerback asing yang pernah membela Arema dalam 12 musim terakhir, Goran Gancev masih yang terbaik.
Bek kelahiran 4 Agsutus 1983 berpostur 183 sentimeter tersebut, hanya kebobolan 17 gol atau rata-rata 0,60 gol per laga dalam ISC A 2016.
Absen dalam enam laga, Gancev yang bertipikal stylish tampil bersama Arema dalam 28 laga dalam 2.464 menit.
Dia mencetak satu gol lewat heading dan mencatat statistik 21 kemenangan, lima kali seri, dan dua kali kalah.
"Yang pasti dulu waktu ISC A 2016, gawang Arema sedikit ada gol dari lawan (22 gol, red), bukan karena kerja saya sendiri. Ada coach Milomir Seslija yang smart dan selalu percaya pada saya bermain di posisi centerback," kata Goran Gancev kepada Skor.id.
"Tugas saya waktu itu juga dibantu kiper Arema, Kurnia Meiga, Akmad Kurniawan dan Made Wardhana. Saya punya teman di belakang pemain lokal bagus-bagus, ada Hamkah Hamzah, Benny Wahyudi, Johan Alfarizi. Kami pemain piihan dan rekomendasi coach Milo semua," Goran Gancev menambahkan.
Berita Arema FC Lainnya: Alasan Arema FC Tak Lelang Jersi Pemain untuk Penggalangan Dana
Gancev masih lebih baik dibanding veteran timnas Kamerun di Piala Dunia 1998 dan Piala Dunia 2002, Pierre Djaka Njanka-Beyaka.
Bek berpostur 181 sentimeter kelahiran 15 Maret 1975 tersebut membawa Arema juara ISL 2009-2010 dengan kebobolan 20 gol atau rata-rata 0,64 gol per laga.
Dia bermain dalam 32 laga (2.604 menit) dan mencatat 22 kemenangan, empat seri, enam kekalahan bagi Arema selama turun bermain.