- Nasib PS Medan Jaya, klub era Galatama, terakhir kali terdengar pada 2017, awal era Liga 1.
- Musim ini PS Medan Jaya tak tercatat sebagai peserta liga, baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3.
- Mantan pemain PS Medan Jaya berharap ada pengusaha peduli demi kebaikan anak-anak Medan.
SKOR.id - PS Medan Jaya adalah klub sepak bola yang berasal dari kota Medan, Sumatera Utara. Klub berjuluk Kijang Sumatra ini bermarkas di Stadion Teladan, Medan.
Dulu, namanya disegani pada Era Galatama. Bahkan, kualitasnya jauh lebih baik dari PSMS Medan pada masa-masa awal Liga Indonesia.
Namun kini, PS Medan Jaya bak ditelan bumi. Riwayatnya hampir dilupakan publik sepak bola Indonesia, termasuk bagi publik Sumatera Utara.
Baca Juga: Suharto AD, Jiwa dan Raga untuk PSMS Medan
Medan Jaya berdiri pada tahun 1987 dan pernah menjadi klub yang cukup disegani pada era Galatama, dan juga kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.
Hanya saja, prestasinya meredup sejak musim 1999-2000. Tim ini lantas terdegradasi ke Divisi I Liga Indonesia, dan lalu terjerembab lagi ke Divisi II pada musim 2004.
Medan Jaya sempat kembali menapak ke Divisi I pada musim 2006. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda Medan Jaya akan bangkit kembali.
Tim ini pun sempat beberapa kali berganti nama, mulai dari PS Medan Jaya (1987-2008), lalu Penajam Medan Jaya (2008–2009), dan Medina Medan Jaya (2010-2012).
Terakhir, kembali menjadi PS Medan Jaya (2013-2017). Akun media sosial PS Medan Jaya, terakhir memperbarui informasinya pada 2017, tentang PS Medan Jaya junior.
Cukup Skor.id mencari informasi terbaru Medan Jaya. Sedikit sekali keterangan didapat dari mantan fisioterapis PS Medan Jaya junior, Azanil Arya Elfajar.
Ia mengungkapkan, tim PS Medan Jaya senior memang sudah tidak jelas siapa yang mengendalikan, bahkan dalam Liga 3 2020 tidak terdaftar.
"Pengelolaan tim junior dan senior juga tidak satu manajemen. Medan Jaya senior cenderung berpindah-pindah pengelolaan," kata Arya, Sabtu (25/4/2020).
Ia menjelaskan, pada 2017 mantan pemain timnas Indonesia sempat melatih Medan Jaya junior, yaitu Saktiawan Sinaga, dan ia mendampingi sebagai fisioterapis tim.
"Sekarang Saktiawan Sinaga jadi pemain AA Tiga Naga Pekanbaru, dan saya belum tahu lagi apa kabar PS Medan Jaya," ucap mantan pelatih tim putri Sumut U-17 ini.
Sementara itu, salah satu kiper legenda PS Medan Jaya, Syahril Nasution, mengisahkan Medan Jaya pada era Galatama sangat disegani.
"PS Medan Jaya dulu selalu menghuni papan atas, malah PSMS Medan berada di bawah PS Medan Jaya,"kata Syahril kepada Skor.id, Sabtu (25/4/2020).
Sekarang berbalik, PSMS Medan masih tetap berkompetisi, sedang PS Medan Jaya tidak tahu bagaimana nasibnya," ia menambahkan.
Syahril juga mengenang, laga paling berkesan saat PS Medan Jaya memenangkan pertandingan melawan Persija yang saat itu sulit terkalahkan.
Berkat kemenangan tersebut, para pemain inti PS Medan Jaya diberikan bonus oleh pendiri PS Medan Jaya Yopie Batubara, masing-masing tanah satu kapling.
"Dulu era itu saya dilatih pelatih Nobon. Saya dikontrak dari mulai tahun 1990 dan terus berlanjut sampai 1997," ucap Syahril.
Syahril menyayangkan saat ini Medan Jaya sudah tidak berkompetisi lagi. Apalagi kondisi tim asal Medan, PSMS Medan juga sedang terpuruk di Liga 2 2020.
Baca Juga: Awal Mula Sebutan El Clasico untuk Laga Persib vs PSMS Medan
Ia berharap ada lagi pengurus atau pengusaha yang mau mengaktifkan PS Medan Jaya, sehingga sepak bola Medan terangkat kembali.
"Dengan dihidupkan lagi PS Medan Jaya, akan muncul lagi lapangan pekerjaan baru, dan juga menjadi motivasi para pemain muda," Syahril memungkasi.