- Kiper Persik Kediri, Dian Agus Prasetyo, merasa gembira sekaligus sedih menyambur Ramadan.
- Dian Agus sedih karena ia tidak bisa bekerja mencari nafkah, yakni bertanding sepak bola dalam liga.
- Senangnya, tahun ini Dian Agus bisa berkumpul dengan keluarga besarnya di Ponorogo, Jawa Timur.
SKOR.id - Bulan Ramadan 1441 H atau 2020 M telah tiba. Sahur dimulai pada Jumat (24/4/2020) ini. Kiper Persik Kediri, Dian Agus Prasetyo, merasa beruntung.
Ya, Dian Agus beruntung berjumpa lagi dengan Ramadan tahun ini. Ramadan tahun ini perasaan Dian Agus campur aduk antara senang dan sedih.
Dian Agus mengaku, ada kesedihan yang dirasa dan ada juga kebahagiaan. Sedih karena tak bekerja sebab kompetisi dihentikan sementara imbas wabah virus corona.
Baca Juga: Jersi Persik Kediri Laris Manis, Tak Terimbas Wabah Corona
Bahagia karena bisa berkumpul dengan keluarga besarnya di Ponorogo. Bisa beribadah bersama-sama dan lebih lama bersama dengan keluarga dibandingkan sebelumnya.
"Ramadan tahun ini memang berbeda. Wabah corona ini hikmahnya bisa lebih fokus ibadah dan juga dengan keluarga, teman, juga stay at home," kata Dian, Kamis (23/4/2020).
Persiapan jelang puasa tahun ini, Dian Agus tidak membeli perlengkapan pakaian muslim baru untuknya dan keluarga, hanya memanfaatkan pakaian lama.
"Tidak perlu baru yang penting bersih dan wangi. Kalau memang masih bagus kenapa harus beli lagi, sekalian belajar hidup sederhana," katanya.
Namun, untuk Ramadan, menu wajib di keluarganya adalah makanan yang manis-manis, khususnya buah khas Ramadan yaitu Kurma dan juga buah-buahan.
"Untuk masakan favorit di Ramadan saya mengalir saja. Apa yang dimasak istri saya akan makan," ucap dia.
Selain salat lima waktu, Dian Agus juga berniat pada Ramadan kali ini dapat meningkatkan ibadah-ibadah lainnya, seperti salat tarawih dan membaca Al-Qur'an.
"Tahun ini insyaallah ibadah bisa lebih baik, karena tidak ada pertandingan dan latihan," mantan pemain Sriwijaya FC ini menjelaskan.
Baca Juga: Persik Kediri Kirim Surat Tagihan Subsidi Bulan Maret ke PT LIB
Terkait cerita masa lalu, Dian Agus mengenang masa kecilnya di Ponorogo, usai makan sahur biasanya bersama teman-temannya keliling kampung dan nongkrong.
"Kalau malamnya abis salat tarawih, kami kumpul bakar-bakar jagung. Kenangan waktu kecil memang menyenangkan," katanya sambil tertawa.
Dian Agus berharap, Ramadan tahun ini dirinya bersama keluarga besarnya dapat lancar menjalankan ibadah dan amalan ibadahnya dapat diterima.