- Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih Ivan Kolev membawa 22 pemain terbaik untuk menuntaskan misi pada ajang Piala Tiger 2002.
- Timnas Indonesia berharap mampu membalas dendam pada edisi sebelumnya saat dihajar Thailand pada partai final Piala Tiger 2000.
- Sayangnya meski berstatus sebagai tuan rumah, skuad Merah Putih gagal mempersembahkan gelar juara.
SKOR.id - Piala Tiger 2002 hampir berakhir manus bagi timnas Indonesia dan pendukungnya.
Sayangnya, misi balas dendam yang diusung Bambang Pamungkas dan kawan-kawan pada waktu itu gagal terlaksana.
Setelah tumbang dari Thailand pada edisi sebelumnya, yakni Piala Tiger 2000, skuad Merah Putih belum juga berhasil mengakhiri puasa gelar.
Berita Kilas Balik Lainnya: Kabar Terkini 22 Pemain Timnas Indonesia di Piala Tiger 2002 (Bagian 1)
Sebab, pada partai final Piala Tiger 2002, timnas Indonesia yang saat itu berada di bawah asuhan Ivan Kolev gagal tuntaskan misi.
Mereka kembali dipaksa tumbang di partai final setelah kalah dari Thailand via adu penalti.
Pada gelaran ini, skuad Merah Putih berkekuatan 22 pemain. Sejumlah nama pemain saat ini masih malang melintang di dunia sepak bola tanah air.
Sebagian besar memilih melanjutkan karier sebagai pelatih. Bagaimana kabar terkini 22 pemain tersebut? Berikut ulasan Skor.id terkait aktivitas terkini para pemain.
12. Yaris Riyadi
Lini tengah timnas Indonesia sempat diwarnai dengan aksi-aksi kelincahan Yaris Riadi.
Karena performa apiknya di Persib Bandung, ia lantas mendapat satu tempat di skuad Garuda saat tampil di Piala Asia 2000, Piala Tiger 2000, dan 2002.
Sebetulnya Yaris sudah menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak dirinya masih aktif bermain sebagai pesepak bola. Ia bekerja di Dinas Pelayanan Pajak Kota Madya Bandung sejak 1998.
13. Imran Nahumarury
Lelaku asli Tulehu, Maluku, ini menjadi anggota skuad juara Persija Jakarta pada Liga Indonesia 2001. Imran jadi salah satu contoh sukses pesepak bola asal Tulehu.
Saat ini, Imran dipercaya sebagai salah satu asisten pelatih Dragan Djukanovic untuk klub Liga 1, PSIS Semarang.
14. Uston Nawawi
Uston Nawawi salah satu pemain sayap yang cukup dikenal di persepakbolaan nasional. Memulai karier pada tahun 1995, Uston menjadi legenda Persebaya Surabaya.
Seperti beberapa pemain seangkatannya, Uston juga sudah mengantongi lisensi kepelatihan AFC.
Uston sempat menangani tim Persebaya U-20 dan kini menjadi salah satu asisten pelatih di Persebaya senior asuhan Aji Santoso.
Berita Kilas Balik Lainnya: Kilas Piala Tiger 2002 : Timnas Indonesia Ciptakan Rekor Gol Terbanyak
15. I Putu Gede
I Putu Gede Dwi Santoso mulai masuk skuat timnas Indonesia pada tahun 2000 hingga 2006. Saat masih aktif bermain Putu Gede memperkuat Deltras Sidoarjo, Arema Malang, Persebaya Surabaya sampai klub asal Probolinggo, Persipro.
Putu Gede kemudian banting setir di dunia kepelatihan pada tahun 2013. Pemegang lisensi kepelatihan A AFC itu kini menangani tim PSG Gresik. Putu Gede juga pernah membesut Perseru Serui di Liga 1.
16. Amir Yusuf Pohan
Amir Yusuf Pohan adalah salah satu nama yang mengisi skuad timnas Indonesia pada Piala Tiger 2002. Ia bertugas sebagai gelandang.
Bersama Isnan Ali, ia sempat menjadi bagian dari tim pelatih Martapura FC di Liga 2.
17. Elie Aiboy
Nama Elie Aiboy mencuat sebagai salah satu talenta asal Papua yang kerap membela timnas Indonesia.
Sejak memperkuat skuad Garuda Muda pada 1999 hingga 2001, ia lantas merasakan debut di timnas senior. Piala Tiger 2002 juga menjadi bagian dari kisah awal karier Elie Aiboy di timnas senior.
Saat ini, Elie Aiboy masih bergelut di dunia sepak bola. Ia juga telah mengantongi lisensi kepelatihan B AFC.
Tangan dinginnya turut mengantarkan Persewar Waropen ke babak delapan besar Liga 2 2019. Sayang, Persewar gagal melaju ke empat besar dan mengubur mimpi untuk promosi ke kasta tertinggi.
18. Muhammad Jaenal Ichwan
Jaenal Ichwan menjadi bomber paling senior di timnas Indonesia saat terjun pada ajang Piala Tiger 2002.
Selain bermain di sektor depan, Jaenal juga bisa diplot sebagai gelandang. Wajar saja, pada Piala Tiger 2002, stok penyerang skuad Garuda terbilang melimpah.
Saat ini, pria berusia 43 tahun itu sudah pensiun sebagai pesepak bola. Lelaki yang telah malang pelintang di klub-klub elite Jawa Timur itu sempat menjadi Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persewar Waropen di Liga 2 2019.
Ia juga menjabat di Asosiasi Kota (Askot) Pasuruan. Selain itu, Jaenal juga tercatat sebagai asisten pelatih di klub Persekab Kota Pasuruan yang berlaga di Liga 3 Zona Jawa Timur.
19. Gendut Doni Christiawan
Tampil di Piala Tiger 2000 ibarat ketiban durian runtuh bagi seorang Gendut Doni Christiawan.
Bagaimana tidak, hanya jadi pilihan keempat, Gendut Doni masuk skuad utama setelah Bambang Pamungkas dan Rochi Putiray.
Pada Piala Tiger 2002, pemain asal Salatiga ini kembali mendapat kepercayaan. Ia berduet dengan Bambang Pamungkas di sektor lini depan.
Berita Kilas Balik Lainnya: Kilas Balik Piala Tiger 2002: Putu Gede Akui Timnas Indonesia Terlalu Percaya Diri
Selain melatih, Gendut Doni juga bekerja sebagai ASN di Kota Tangerang Selatan.
20. Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas sempat absen saat Piala Tiger 2000. Namanya pun lantas digantikan oleh Gendut Doni.
Pada edisi 2002, pemain yang akrab disapa Bepe itu kembali mendapat panggilan untuk menjadi juru gedor skuad Garuda.
Kepercayaan itu sukses dibayar lunas oleh Bepe. Meski gagal meraih juara, pemain jebolan Diklat Salatiga ini mendapat penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak turnamen dengan koleksi delapan gol.
Saat ini, setelah memutuskan gantung sepatu, Bepe menjadi manajer tim Persija Jakarta sejak 2019.
21. Zaenal Arief
Zaenal Arief menjadi salah satu pemain muda di skuad Garuda pada Piala Tiger 2002.
Saat itu, ia merupakan alumnus timnas Indonesia U-19 dan U-23. Pemain asal Garut, Jawa Barat, itu mengawali karier profesional bersama Persigar.
Saat ini, Zaenal Arief bertatus sebagai salah satu ASN di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung.
Berita Kilas Balik Lainnya: Kilas Balik Piala Tiger 2000: Alfred Riedl dan Timnas Vietnam Rasakan Kegagalan Kedua
22. Budi Sudarsono
Budi Sudarsono mengawali kiprah pada ajang Piala Tiger pada edisi 2002. Saat itu, ia menjadi salah satu pemain muda karena masih berusia 22 tahun.
Semenjak saat itu, karier pemain asal Kediri, Jawa Timur, ini mulai menanjak baik di level klub maupun di level timnas.
Namun, saat ini Budi Sudarsono sudah tak berkarier menjadi pemain. Kabarnya, Budi sedang sibuk mengejar lisensi kepelatihan A AFC.