- Yusuf Bachtiar, legenda Persib, mengaku tak bisa jauh dari sepak bola.
- Kini Yusuf Bachtiar menjadi asisten pelatih akademi Persib U-20.
- Sebagai pemain, Yusuf Bachtiar meraih tiga gelar juara untuk Persib.
SKOR.id - Magis sepak bola benar-benar tidak bisa dilupakan Yusuf Bachtiar. Dijauhi selalu timbul rasa kangen. Didekati semakin bergelora dalam denyut kesehariannya.
"Solusinya terjun total di sepak bola. Mumpung sudah pensiun, saya punya waktu banyak untuk sepak bola. Terjun lagi jadi pembina. Bukan sebatas pengamat," kata Yusuf.
Musim lalu legenda Persib itu menemani Liestiadi sebagai asisten pelatih Bandung United yang beredar di Liga 2. Dia menerima tawaran tersebut karena cinta.
Baca Juga: Djudju Soekadar, Kiper Terlama Persib dan Paling Intelektual
Padahal saat itu sudah ada tim luar Bandung yang membutuhkan servisnya. Kesepakatan kerja sama pun sudah tercapai. Tinggal penandatanganan kontrak saja.
"Saya terima pinangan Persib, selain karena cinta Persib, manajemen sangat peduli dengan pembinaan pemain muda," Yusuf menceritakan.
Tapi karena perjalanan Bandung United kurang mulus dan terpaksa turun kasta ke Liga 3, sentuhan tangan Yusuf dialihkan ke Diklat Persib, khususnya Persib U-20.
Mantan otak serangan Persib era 1990-an didapuk jadi pelatih bersama Yadi Mulyadi, kompatriotnya di Maung Bandung saat jadi pemain.
Tapi Yusuf, lebih nyaman disebut "tukang bengkel" sepak bola. Membina dan mempersiapkan "peluru-peluru muda" untuk fondasi masa depan Maung Bandung.
"Saya mah tukang bengkel. Tugas saya membenahi teknik sepak bola pemain muda. Agar pemain punya teknik yang bagus," ujar Yusuf kepada Skor.id, Minggu (19/4/2020).
Saat jayanya sebagai pemain, lelaki kelahiran Bandung, 14 Juni 1962 itu memang memiliki kualitas komplet. Teknik bolanya tinggi dan visi bermainnya luas.
Itu sebabya, mantan karyawan PLN Bandung itu punya tempat istimewa di kubu Maung Bandung. Jadi playmaker atau pengatur serangan paling populer di Tatar Pasundan.
Maung Bandung digendongnya jadi juara Perserikatan 1989-1990 dan 1993-1994, serta juara Liga Indonesia 1994-1995.
"Saya senang dengan predikat tukang bengkel. Saya bisa memberikan pengetahuan dan membagi pengalaman yang ada," ucap pemilik lisensi A AFC itu.
Baca Juga: Striker Persib Putri Berharap Ada Kejelasan Status Liga 1 Putri 2020
"Buat saya ini tantangan yang menarik dan mengasyikkan. Saya harus kerja keras dan membuktikan pemain muda ini punya modal yang cukup," Yusuf menuturkan.
Yusuf fokus memoles teknik pemain muda. Menjadikan anak asuhnya berkarakter yang kuat. Tidak mudah goyah dan kuat mental.
"Mereka harus bisa jadi pemain yang panjang prestasinya baik untuk Persib atau tim lain yang butuh servisnya. Karena mereka punya kesempatan," Yusuf memungkasi. (Dani Wihara)