- Mantan libero Persib, Dadang Hidayat,sudah tak punya pekerjaan lebih dari satu tahun, sejak 2019.
- Dadang Hidayat memilih mengisi waktu senggang dengan gacong atau tarkam dengan pemain Persib lainnya.
- Saat gacong, Dadang Hidayat merasa tak nyaman bila tak mengenakan seragam warna biru khas Persib.
SKOR.id - Bila rekan-rekannya masih ada yang bekerja, selepas pensiun dari Persib Bandung, tidak demikian dengan Dadang Hidayat.
Suksesor Robby Darwis itu sama sekali tidak punya pekerjaan. Aktivitasnya tetap sepak bola, seperti tampil dalam tarikam kampung (tarkam).
"Sudah setahun saya tidak punya pekerjaan. Sudah dirumahkan dari perusahaan tempat bekerja. Sekarang di rumah saja sama keluarga," kata Dadang.
Baca Juga: PT PBB Matangkan Rencana Pembangunan Museum Persib
Mantan libero Maung Bandung itu dulu bekerja di PT Granesia, anak perusahaan PT Pikiran Rakyat, koran terbesar di Jawa Barat pada 1994-2005.
"Tapi waktu itu harus cuti. Nggak ngantor selama membela Persib. Kembali lagi ke kantor usai pensiun dari Persib sampai akhirnya di rumahkan," Dadang menceritakan.
Kini, Dahi, sapaan akrabnya, mengaku tengah menikmati hidup dengan sang istri, Tina Andriani, plus dua putrinya Nadiva Syafira Zahra dan Naurah Salsadhia.
"Sekarang waktu ngumpul dengan keluarga lebih banyak. Dulu sering ditinggal waktu jadi pemain. Apalagi waktu Liga Indonesia 2003," katanya.
"Satu tahun lebih kompetisi plus babak play-off. Hingga lama ninggalin keluarga," ucap Dahi saat berbincang dengan Skor.id pada Jumat (17/4/2020).
Untuk mengisi waktu luang, pria kelahiran Bandung, 20 Agustus 1982 memilih tarkam atau gacong dalam istilah kash masyarakat Jawa Barat.
Tak peduli di manapun tempat gacong, akan dikejarnya. Karena hanya itu aktivitas yang tersisa setelah status pemain profesional ditanggalkan.
"Hiburan saya saat ini ikutan gacong (tarkam). Siapa aja yang ngajak, asal nggak bentrok, pasti ikutan. Tapi lebih seringnya sih gacong bareng mantan-mantan Persib," ujar Dahi.
Sesekali di waktu senggang, dia juga muncul di Liga Topskor U-13 Zona Bandung. Menjadi TSG (Technical Study Group) jika Gatot Prasetyo absen.
"Dari sepak bola ke sepak bola lagi. Itu kegiatan saya. Nggak ada lagi kegiatan yang lain," ia menceritakan kondisinya tanpa sungkan.
"Mau jadi pelatih enggak pernah pede (percaya diri). Mau usaha manfaatkan uang pesangon, bingung mau usaha apa," ucapnya terkekeh.
Sebelas tahun merumput bersama Persib membuatnya sulit dipisahkan dari sepak bola. Romantismenya bersama Persib sangat kuat.
Baca Juga: Kisah Gol Balik Bandung Robby Darwis saat Persib Juara Perserikatan 1986
Sampai sekarang, Dani mengaku canggung jika harus pakai kaus bercorak merah, kuning, atau warna lainnya saat sedang gacong.
"Sebelas tahun pakai kaos biru, paling ganti putih kalau tandang. Jadi gamang dan canggung kalau pakai kaus bukan warna biru," Dahi mengakhiri kisahnya. (Dani Wihara)