- Tommy Welly jadi salah satu sosok yang digadang jadi pengganti Ratu Tisha untuk posisi Sekjen PSSI.
- Melalui jajak pendapat via Twitter yang dilakukan Skor.id, Tommy Welly dapat suara terbanyak sebagai calon Sekjen PSSI yang baru pengganti Ratu Tisha.
- Meski sering mengkritisi PSSI, Tommy Welly mengaku tidak benci organisasi tersebut.
SKOR.id - Saat ini, posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI sedang lowong, setelah Ratu Tisha Destria memutuskan mundur dari jabatan yang diembannya sejak 17 Juli 2017.
Ratu Tisha mundur dari perannya sebagai Sekjen PSSI pada Senin (13/4/2020) dan muncul Tommy Welly sebagai salah satu calon pengganti.
Selain Tommy Welly, sejumlah nama bermunculan dan dianggap layak untuk mengisi peran Sekjen PSSI. Kandidat itu mulai dari praktisi olahraga sampai dengan Ketua Asprov PSSI.
Baca Berita PSSI Lain: Hasil Polling: Tommy Welly Difavoritkan Jadi Sekjen PSSI Menggantikan Ratu Tisha
Skor.id kemudian membuat jajak pendapat via media sosial Twitter mengenai sosok yang layak menggantikan peran Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI.
Dari sekian banyak kandidat yang muncul, Skor.id memilih empat sosok dengan melihat dari sepak terjang mereka dalam keorganisasian PSSI maupun sepak bola Indonesia.
Baca Juga: 6 Striker Asia Tenggara Favorit Fakhri Husaini, Ada Legenda Singapura
Pertama, Syauqi Suratno, yang saat ini merupakan Ketua Umum Asosiasi Provinsi PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kedua, Tommy Welly, pengamat sepak bola yang juga pernah menduduki posisi Direktur Kompetisi PSSI.
Nama ketiga adalah Azwan Karim yang pernah menjabat Sekjen PSSI pada era La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Keempat adalah Tigorshalom Boboy. Namun Tigor memang lebih banyak berkiprah di PT Liga Indonesia.
Baca Juga: Mantan Direktur Utama Persija Tak Terkejut Ratu Tisha Mundur dari PSSI
Dalam jajak pendapat itu, Tommy Welly menjadi yang terfavorit setelah meraih hasil tertinggi yaitu 56,3 persen. Ada 27 suara yang memilihnya untuk menggantikan Ratu Tisha.
Menanggapi hasil jajak pendapat tersebut, lelaki yang karib dikenal Bung Towel tersebut mengaku kaget dan agak terheran-heran.
"Saya sebagai pribadi mengapresiasi, menghargai, dan berterima kasih kepada publik bola atas kepercayaan tersebut. Saya anggap itu rekomendasi atau representasi dari keinginan publik," kata Towel kepada Skor.id, Rabu (15/4/2020).
"Tetapi, kita bicara secara faktual dalam organisasi, apa yang diinginkan atau direkomendasikan sama publik kan belum tentu diinginkan oleh elite, orang dalam PSSI sendiri," ia menambahkan.
Baca Juga: Exco PSSI Tak Yakin Alasan Ratu Tisha Mundur Karena Dikritik DPR
Lebih lanjut, seperti diungkapkan Towel, karena secara normatif, organisasi, dalam statuta tentang sekjen itu ranahnya Ketua Umum (Ketum) PSSI.
"Jadi ketumlah yang punya hak otoritas mau dengan siapa dia bekerja. Didampingi siapa sekjennya," kata Towel.
"Itu adalah haknya ketum dengan orientasi goal-nya adalah organisasi berjalan dengan baik," katanya.
Menurut Towel, semua orang tahu siapa dirinya yang kerap melontarkan kritikan terhadap PSSI. Namun secara institusi, ia sangat menghargai PSSI.
"Selama ini, saya dianggap sering mengkritisi PSSI. Tetapi, saya enggak benci PSSI, karena sebelumnya pun saya sudah pernah "melayani" di PSSI," ujar Towel.
Baca Juga: Mundur dari Sekjen PSSI, Ratu Tisha Ditawari Jadi Manajer Sriwijaya FC
Selain Direktur Kompetisi, Towel memang pernah pula jadi juru bicara saat PSSI dalam kondisi sulit, dibekukan oleh pemerintah dan kena sanksi FIFA.
"Saya hanya enggak suka dengan kebijakan sepak bola yang di luar koridor aturan sepak bola saat ini," kata Towel.
"Saya juga tidak suka oknum-oknum sepak bola yang bermain di luar koridor sepak bola," tuturnya tegas.
"Jadi dengan positioning saya seperti itu selama ini, jadi ini surprise tiba-tiba nama saya muncul."