- Karier sebagai pelatih dijalani Peri Sandria, top skor Liga Indonesia edisi perdana musim 1994-1995.
- Namun, Peri Sandria tak melatih tim sepak bola umum melatihkan tim yang diperkuat tentara.
- Peri Sandria juga cukup lama menangani tim beranggotakan tentara ini.
SKOR.id - Eks-pemain melatih tim sepak bola umum mulai level junior sampai senior itu hal biasa, tetapi Peri Sandria tak menjalaninya sekarang.
Meski profesinya kini pelatih, Peri Sandria tak menangani tim sepak bola umum. Sebab, pria yang berdomisili di Jakarta itu kini punya tugas melatih PS Marinir dari TNI AL.
Peri Sandria ternyata melatih PS Marinir sudah lumayan lama. Dia menangani tim ini sejak 2017 atau sudah jalan tiga tahun.
"Awalnya, PS Marinir tak memiliki pelatih dan menawarkan pekerjaan itu ke Bambang Nurdiansyah. Tapi, Bambang sedang ada pekerjaan saat itu," ujar Peri.
Baca Juga: 6 Pemain Asing Liga Indonesia dari Negara Anggota CONCACAF
"Bambang Nurdiansyah lalu bilang ke saya. Saat itu, saya kebetulan belum melatih tim manapun dan pihak Marinir mengajak bertemu."
Baca Juga: Skorpedia: 11 Komposisi Pemain Asing Klub Juara Liga Indonesia dari 1994 sampai 2007
"Tanpa pembicaraan yang panjang, saya akhirnya menerima pekerjaan ini pada 2017," ucap alumnus Diklat Ragunan kepada Skor.id, Minggu (29/3/2020) malam.
Bersama Peri, PS Marinir tak butuh waktu lama berprestasi. Pada Pekan Olahraga TNI Angkatan Laut (Poral) 2018, anak asuh Peri Sandria jadi juara.
Sejak itu, Peri makin dekat dengan para pemain yang semuanya merupakan tentara AL. Apalagi, Peri meski orang sipil, memiliki pendekatan yang bagus ke anak asuhnya.
Selain itu, sejumlah pemain PS Marinir adalah tentara yang memiliki masa remaja pada era-1990an. Artinya, mereka tahu pasti bagaimana sepak terjang Peri pada Liga Indonesia.
Baca Juga: Dua Bek Timnas Indonesia Masuk 11 Pemain ASEAN Terbaik Liga Thailand
Peri Sandria adalah pesepak bola lokal yang jumlah golnya masih abadi sebagai yang terbanyak pada era Liga Indonesia.
Saat membela Mastrans Bandung Raya, Peri semusim membuat 34 gol dan dinobatkan sebagai top skor Liga Indonesia 1994-1995 atau kompetisi perdana era baru ini.
"Ada beberapa pemain dari PS Marinir bilang, saya itu pemain idola mereka. Mereka sangat senang dilatih saya," ujar Peri.
"Saya merasa bangga dihargai seperti itu. Artinya, hal itu memacu saya selalu serius menangani tim ini walau banyak tantangan yang harus dihadapi."
Baca Juga: Pelatih Jawara Liga Indonesia dari 2000 sampai 2019, Jacksen F Tiago Tersukses
"Sebab, saya kira menangani tim sepak bola umum, sebagai mantan pemain sudah hafal. Tetapi, tim ini pemainnya tentara dengan segala macam kesibukan mereka," ujarnya.
Menurut Peri, dia tak butuh waktu lama memahami kebiasaan para tentara yang tergabung dengan PS Marinir. Sebab, dia mempelajari kebiasaan para pemainnya itu.
"Kalau semangat, jangan ragukan para pemain PS Marinir. Kelebihan lain mereka, para tentara pasti disiplin," ujar Peri.
"Namun, saya selain itu juga harus paham dengan pekerjaan mereka. Pemain kami ada yang masih jaga malam, lalu pagi harus latihan."
Baca Juga: Robert Alberts Nilai Pemain Persib Jalani WFH dengan Baik
"Hal sepeti itu yang saya selami. Makanya, ada pemain PS Marinir yang bilang ke saya, kalau saya tidak melatih lagi, tim ini paling bubar," ucap Peri sambil tersenyum.
Untuk hal teknik, Peri mengatakan bahwa keunggulan disiplin dan fisik para pemain PS Marinir menbuatnya bisa lebih fokus pada pembenahan permainan.
Diakui pemain timnas Indonesia peraih emas SEA Games 1991 ini, secara teknik memang para tentara tak sebagus pesepak bola umum.
Namun, daya belajar para tentara ini sangat besar dan itu yang membuatnya terpacu menciptakan metode latihan yang sesuai.
"Kalau pemain tim umum, mereka sejak awal belajar sepak bola dan hanya itu kegiatannya. Tetapi, tentara kan punya kegiatan dan pekerjaan lain," tutur Peri.
Baca Juga: Satu Asisten Pelatih Timnas Indonesia Positif Corona, Ini yang Dilakukan Nova Arianto
"Hanya saja, saya mudah memberikan materi ke mereka karena kedisiplinan para pemain PS Marinir," katanya.
Meski ada pemain yang juga anggota klub pro Liga Indonesia pada PS Marinir, tak banyak yang berstatus seperti itu.
Eks-kiper Persija dan Badak Lampung FC, Daryono adalah anak buah Peri untuk PS Marinir.
Sayang, PS Marinir sedang menurunkan intensitas latihan karena persebaran virus corona. Padahal, PS Marinir sedang bersiap ke Poral 2020.
Baca Juga: Bintang Persebaya Makan Konate Gagal Mudik karena Keputusan Presiden Mali
"Kami belum tahu nasib Poral seperti apa tahun ini. Yang pasti, latihan tetap jalan tetapi tak seintens sebelumnya," kata Peri.
"PS Marinir tetap latihan untuk menjaga penampilan, tetapi juga tidak serutin sebelumnya."