- Indra Sjafri menilai kurikulum Filanesia sudah berjalan dengan sangat baik.
- Berkoordinasi dengan jajaran pengurus PSSI rutin dilakukan Indra Sjafri.
- Menurut Indra, kurikulum Filanesia harus mengacu dunia bukan lagi Asia.
SKOR.id - Meski bekerja dari rumah, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, tetap produktif. Bahkan, istilah work frome home buka barang baru baginya.
"Dari dulu saya lebih suka di kamar saja kalau TC (training camp)," kata Indra dalam wawancara dengan Skor.id pada Sabtu (4/4/2020).
Selama berada di rumah, Indra tetap berkoordinasi dengan departemen teknik PSSI. Ia pun jadi rutin memasak untuk mengisi waktu luang.
Baca Juga: Indra Sjafri Lelang Jaket Timnas U-19 yang Dikenakan saat Kalahkan Korsel
Sebagai suksesor Danurwindo, Direktur Teknik PSSI sebelumnya, banyak yang bertanya-tanya pa saja program yang akan dikembangkan Indra.
Pertanyaan soal Filanesia juga mengapung. Bagaimana pula hubungan Indra dengan Shin tae-yong yang sempat dikabarkan renggang?
Dengan hati-hati dan jawaban singkatnya, Indra menjelaskan semuanya. Berikut kutipan lengkap wawancara lengkap Skor.id dengan sarjana ekonomi ini:
Kegiatan apa saja yang Anda lakukan dalam masa work from home?
Saya lebih banyak menonton pertandingan timnas (Indonesia). Khususnya timnas yang pernah saya tangani dari U-19, U-23, dan saat di Bali United.
Termasuk pertandingan di Toulon Cup 2017 di Prancis?
Ya itu juga. Salah satu pertandingan yang mungkin menurut saya juga yang terbaik (melawan Brasil U-20).
Kami hanya kalah 0-1 dan banyak orang memuji permainan anak-anak. (Dalam ajang Toulon Cup 2017 Egy Maulana meraih predikat Jouer Revelation Trophee).
Hanya itu?
Tidak juga. Setiap pagi saya rutin jogging dan melakukan koordinasi jarak jauh dengan staf departemen teknik (PSSI).
Apa yang dibahas?
Kami diskusikan banyak hal. Segala kemungkinan-kemungkinan yang nantinya akan disesuaikan dengan situasi ter-update.
Termasuk program pemusatan latihan timnas?
Ya semuanya. Melihat kondisi terkini nantinya.
Sebagai Direktur Teknik PSSI yang baru, bagaimana Anda melihat perkembangan Filanesia?
Yang jelas kami sudah punya kurikulum Filanesia dan itu suatu hal yang sangat baik yang sudah dibuat sebelumnya (era Danurwindo).
Dan pastinya perlu dipertahankan dan disesuaikan dengan tuntunan sepak bola ke depan, karena sepak bola akan terus berubah dan berkembang.
Acuannya sepak bola dunia. Tidak hanya sekadar Asia (termasuk Korea Selatan asal Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia) apalagi Asia Tenggara.
Maksudnya akan ada inovasi atau perbaikan kurikulum?
Yang namanya kurikulum baik di sekolah formal maupun sepak bola dan kurikulum apapun pasti akan menyesuaikan perkembangan.
Contoh di sekolah formal dahulu, kurikulum saat saya sekolah dan anak-anak sekarang sudah sangat berubah sekali.
Menyesuaikan perkembangan itu terkait kehadiran Shin Tae-yong?
Perkembangan tidak terjadi setiap hari atau setiap saat. Jadi, kurikulum berubahnya tidak setiap hari atau bulan.
Sejak 2017 apa sudah ada inovasi-inovasi terbarukan?
Sudah dilakukan kok sebelumnya sama Mas (Danurwindo). Sebelumnya penyempurnaan dan begitu seterusnya ke depan. Kurikulum adalah panduan bagi pelatih buat melatih.
Kurikulum buat tahapan pembinaan mulai dari grassroot usia dari 6-12 tahun, youth formative phase (13-15 tahun), dan youth final phase (16-19 tahun).
Bagaimana cara Anda mengatasi kejenuhan bekerja dari rumah?
Buat saya WFH memang kehidupan saya bertahun-tahun. Yang saya lakukan dari rumah sekarang ini mirip masa saat TC timnas. Bedanya tidak ada ke lapangan saja.
Tapi dari dulu saya lebih suka di kamar saja kalau TC. Kerja di kamar menyiapkan materi latihan, diskusi dengan staf juga di camp. Jadi saya tidak cangung sama sekali.
Hal positif yang bisa diambil dari situasi sekarang ini?
Paling saya sekarang bisa bertemu dan berkumpul bersama keluarga lebih lama. Dan kadang kami masak-masak bareng, bikin masakan yang mudah-mudah saja.
Baca Juga: Pembelaan Indra Sjafri terkait Konflik dengan Shin Tae-yong
Makanan apa yang Anda bisa buat sendiri?
Saya tidak bisa memasak. Basic saja masak nasi goreng, telor, dan mie instan (teretawa).
Sudah rindu dengan lapangan sepak bola dan aktivitas melatih?
Sangat!