- Lini pertahanan Arema Fc dinilai cukup rapuh oleh asisten pelatih Charis Yulianto.
- Dalam tiga laga awal Liga 1 2020, pertahanan Arema FC mudah ditembus bek lawan.
- Namun, jumlah kebobolan awal musim 2020 masih lebih baik dibanding awal 2019 dan 2018.
SKOR.id - Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto, menilai ini belakang Singo Edan dalam laga awal Liga 1 2020 relatif rapuh dan mudah hilang konsentrasi.
Bahkan, mantan bek Arema pada era 1997-2002 dan 2011-2012 tersebut, menilai koordinasi antarpemain di lini vital itu masih belum maksimal.
"Jeda panjang Liga 1 2020, meski hanya latihan bersama melalui streaming video, kami terus melakukan diskusi untuk memberikan evaluasi," kata Charis.
"Terutama juga lini belakang, kami sudah kebobolan empat gol dalam tiga pertandingan. Jujur saja, ada tiga gol lawan yang seharusnya tidak perlu," ia menambahkan.
Gol yang dimaksud adalah satu kebobolan saat melawan PSIS Semarang dan dua kebobolan saat menjamu Persib di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Usai Wabah Virus Corona, Arema FC Berharap Izin Pertandingan Tak Dipersulit
"Tentu ini tak lepas dari belum solidnya koordinasi dan komunikasi lini belakang dalam menggalang pertahanan,” ucap Charis Yulianto kepada Skor.id, Jumat (27/3/2020).
Saat ini Arema FC memiliki delapan bek, yaitu Johan Ahmad Alfarizi, Bagas Adi Nugroho, Syaiful Indra Cahya, dan Matias Daniel Malvino Gomez.
Kemudian ada Muhammad Taufik Hidayat, Nur Diansyah, Vikriyan Akbar Fatoni, dan Muhamamad Miftakhul Ikhsan.
Selain itu dua gelandang yang bisa juga diplot sebagai bek tengah atau bek sayap, yakni Hanif Abdurrauf Sjahbandi dan Hendro Siswanto.
Baca Juga: Waspada Penuh, Mes dan Kantor Arema FC Akan Rutin Disemprot
Menyesakkan, dua gol kekalahan di Malang saat melawan Persib, justru merupakan bonus dari fullback kanan, lewat gol bunuh diri dan blunder Syaiful Indra Cahya.
Begitu juga kekalahan dari PSIS perlihatkan begitu rapuhnya koordinasi antara Alfarizi, Malvino, Taufik, dan Nur Diansyah, sebagai kuartet pertahanan.
"Kami juga maklum, karena dari delapan bek yang ada, tujuh merupakan pemain baru di Arema, hanya Johan Alfarizi pemain lama, jadi mereka butuh waktu," katanya.
"Kami optimistis mereka akan semakin solid dalam laga-laga berikutnya. Ya kami akui, tidak hanya lini belakang yang masih sangat rapuh,” Charis menambahkan.
Baca Juga: Jeda Kompetisi Tak Mengganggu Kerja Sama Arema FC dengan Sponsor
Namun demikian, rapor kebobolan Arema FC dalam tiga laga awal Liga 1 2020 lebih bagus dibandingkan dua musim sebelumnya.
Pada Liga 1 2019, dalam asuhan pelatih Milomir Seslija dan Liga 1 2018 saat ditukangi Joko "Gethuk" Susilo, Arema sama-sama tujuh kali kebobolan.